Presiden Warning, Akhiri Situasi Darurat Pandemi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 03 Okt 2022 21:29 WIB

Presiden Warning, Akhiri Situasi Darurat Pandemi

i

Presiden Joko Widodo saat membuka Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas, Senin (3/10/2022)

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kemungkinan sebentar lagi pemerintah akan mengumumkan akhir pandemi Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, penyebaran virus sudah mulai mereda.

"Pandemi memang sudah mulai mereda. Mungkin sebentar lagi juga akan kita nyatakan pandemi sudah berakhir," kata Presiden Jokowi di acara Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/10/2022)

Baca Juga: Jokowi Uber China Rampungkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Jokowi lantas menyinggung situasi ekonomi di seluruh dunia saat ini pada posisi tak baik-baik saja. Bahkan, negara maju pun dalam kondisi sangat sulit.

Ia mengatakan proses pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 belum sepenuhnya normal. Apalagi, kondisi itu diperparah dengan perang antara melanda Rusia dan Ukraina.

"Kita tahu sekarang ini krisis pangan energi dan finansial sedang terjadi. Tapi negara kita di kuartal 2 tahun 2022 ini masih bisa tumbuh 5,44 persen," ucapnya.

Sementara, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan keputusan pemberhentian Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia masih menunggu arahan Presiden Jokowi.

Sebagai informasi, Indonesia masih menerapkan status gawat darurat Covid-19 sampai saat ini. Status gawat darurat itu termaktub dalam Keppres Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19 dan Keppres Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional.

 

Konsultasi dengan WHO

Untuk mengakhiri pandemi, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa dirinya menerima perintah dari Presiden Jokowi, untuk berkonsultasi dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus terkait status pandemi Covid-19.

Menkes Budi juga menegaskan pencabutan status pandemi Covid-19 akan mengikuti keputusan yang dibuat WHO.

"Presiden minta saya untuk konsultasi dengan Dirjen WHO. (Presiden juga) bilang kalau ada kebijakan-kebijakan lokal mengenai pengurangan pengetatan dari prokes (protokol kesehatan) bisa dilakukan," kata Menkes Budi, seperti dikutip Antara, Senin (3/10/2022).

"Khusus mengenai pandemi karena ini sifatnya dunia, nanti WHO yang akan memberikan timing-nya kapan," sambung Menkes Budi.

 

Baca Juga: Apple akan Bangun Akademi Developer di Surabaya

Genjot Vaksinasi

Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut, situasi dunia termasuk Indonesia sudah mulai membaik setelah dihantam pandemi Covid-19. Artinya, pandemi ini segera berakhir, dan Indonesia tengah bersiap menuju endemi.

Dicky menuturkan, membaiknya situasi pandemi Covid-19 terlihat dari penurunan kasus harian, kasus aktif, hingga kasus meninggal. Dia pun menyarankan agar terus melakukan pemulihan dengan vaksinasi dan perubahan perilaku dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

"Ada kabar baik, kita menuju akhir pandemi. Kita bisa melakukan pemulihan dengan vaksinasi dan perubahan perilaku," kata Dicky, dikutip dari laman Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Meski demikian, Dicky mengingatkan, selalu ada potensi gelombang dan varian berikutnya dari pandemi Covid-19. Pun dipengaruhi oleh perubahan iklim, jenis pandemi baru yang ditularkan dari hewan ke manusia akan makin mudah menyebar, sehingga hal itu juga harus diantisipasi.

"Peningkatan suhu bumi menyebabkan pergerakan dan perpindahan hewan yang tadinya enggak pernah bertemu di satu lokasi, bisa bertemu. Ini yang akan memungkinkan terjadinya virus dari hewan loncat ke manusia," sebut Dicky.

 

Baca Juga: Mengapa Gibran dan Bapaknya Diusik Terus

Sebaran Covid-19

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, per Minggu (2/10/2022), kasus aktif berkurang 263 dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya mencapai 17.434 kasus aktif. Penurunan kasus infeksi ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di dunia.

Kemudian, kasus Covid-19 di Tanah Air secara mingguan juga mengalami penurunan. Per 19 September 2022, total penambahan kasus Covid-19 di seluruh Indonesia mencapai 13.723 kasus per minggu.

Angka ini jauh lebih kecil dibanding seminggu sebelumnya, atau tepatnya tanggal 12 September 2022 dengan jumlah penambahan kasus sebesar 16.314. Begitu pun lebih kecil dibanding minggu-minggu sebelumnya, yakni 19.950 kasus pada 5 September 2022, 26.238 kasus pada 29 Agustus 2022, 30.747 kasus pada 22 Agustus 2022, dan 32.783 pada tanggal 15 Agustus 2022.

Sementara, dari data total kasus Covid-19 di Indonesia, hingga Senin (3/10/2022), totalnya 6,433,263 kasus. Dengan 158,122 orang meninggal dunia karena Covid-19. Sementara, 6,257,444 orang sudah dinyatakan sembuh.

Dari total kasus tersebut, pada tanggal 15 Februari 2022, atau tepatnya varian Omicron, menjadi kasus harian tertinggi selama pandemi. Yakni mencapai 57,049 kasus. jk/bal/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU