Printer Ultraviolet Bereknologi Ramah Lingkungan, Jadi Investasi Pelaku Usaha Percetakan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 23 Apr 2022 20:20 WIB

Printer Ultraviolet Bereknologi Ramah Lingkungan, Jadi Investasi Pelaku Usaha Percetakan

SurabayaPagi, Surabaya - Teknologi ramah lingkungan memang menjadi isu dunia untuk mencegah pemanasan global, tak terkecuali dalam bidang percetakan yang menjadi pendapatan utama bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Sehingga terciptalah alat cetak atau printer yang menggunakan ultraviolet.
 
Printer ramah lingkungan yang menggunakan ultraviolet sebagai teknologi pengering tinta khusus buatan China ini dikenalkan Deprintz ke pelaku usaha percetakan kecil dan menengah. 
 
Sija Holil selaku produk spesialis Deprintz menjelaskan, printer ultraviolet ini mampu mencetak di segala bidang mulai papan, case smartphone hingga botol minuman.
 
"Kelebihannya dia adalah ketika tinta keluar dari printend, tinta itu langsung dikeringkan sama sinar UV. Jadi nanti hasilnya tahan lama lebih bagus," kata Sija saat ditemui media ini. Sabtu (23/4/2022).
 
Sija menambahkan, penggunaan sinar UV dalam printer merupakan teknologi masa depan bagi dunia percetakan. Sebab tinta yang digunakan adalah tinta khusus yang tak berbau. Hal ini jelas berbeda dibandingkan menggunakan tinta berbasis minyak yang digunakan alat cetak sekarang.
 
"Ini teknologi yang cukup baru dan nanti akan jadi masa depan printer kaena sekarang printer Solvent, Eco Solvent atau printer in door out door yang bisa cetak banner itu nanti kedepannya kayak Singapura semuanya dilarang," terangnya.
 
Pelarangan Singapura menggunakan tinta berbasis minyak untuk dunia percetakan, dijelaskan Sija karena dianggap kurang ramah lingkungan. 
 
"Dan tintanya memang berbasis Solvent atau minyak jadi memang tidak ramah lingkungan, kalau ada di ruangan tertutup nanti tintanya dia akan ada bau-bau yang bisa mengganggu indra penciuman," tambahnya.
 
Printer dengan teknologi ramah lingkungan yang dibanderol sekitar 175 Juta Rupiah tersebut, menjadi sarana investasi bagi pelaku usaha percetakan di Surabaya dan sekitarnya. Karena tak menutup kemungkinan Indonesia akan mengikuti jejak Singapura untuk mengurangi penggunaan tinta berbasis minyak.
 
"Saya kira investasi yang paling menjanjikan ke depan ya printer UV ini, karena ini akan menjadi masa depan dunia printer dan pemainnya belum banyak dan dia mampu mencetak di berbagai media," pungkas Sija.
 
Guru multimedia SMKN 3 Surabaya Krisna Hariyadi menganggap printer yang menggunakan sinar utraviolet untuk mencetak sangat ramah lingkungan.
 
"Setuju sih kalau dilihat dari tintanya aja sudah nggak bau dan cepet kering prosesnya, Jadi hasil yang keluar bisa langsung dipakai," ucapnya. By

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU