Produksi Perikanan Tangkap Jatim Tertinggi Nasional Sepanjang 2022

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Jun 2023 10:13 WIB

Produksi Perikanan Tangkap Jatim Tertinggi Nasional Sepanjang 2022

i

Gubernur Khodifah saat mengarungi laut bersama para nelayan.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa produksi perikanan tangkap Jatim di sepanjang 2022 kemarin merupakan yang tertinggi secara Nasional yakni mencapai 598.317 ton.

Adapun, komoditas penyumbang perikanan tangkap terdiri dari ikan lemuru 70.284,83 ton dan ikan tongkol 64.947,80 ton.

Baca Juga: Hanya 130 Juta, UPT Keramik di Malang Perlu Dukungan Pemprov Jatim

 “Kedua ikan ini menjadi komoditi unggulan perikanan tangkap di Jatim,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (8/6/2023).

Berdasarkan Data Statistik Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP), Jatim menyumbang ekspor komoditas perikanan tertinggi nasional dengan nilai ekspor 2.602.492.056 USD.

Adapun, komoditi penyumbang ekspor perikanan di Jawa Timur tertinggi secara nasional yakni udang dengan komoditi sebesar 84.582,49 ton dan ikan tuna sebesar 54.195,79 ton.

“Allhamdulillah volume ekspor komoditas perikanan Jatim tertinggi secara nasional dengan 381.477 ton di tahun 2022,” ucapnya.

Mantan Menteri Sosial RI ini menyampaikan, berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim di tahun 2022, Jatim memiliki 50.979 unit kapal penangkap ikan, 20 unit pelabuhan perikanan, 1.045.314,87 ton produk olahan dengan volume ekspor sebesar 385.083,4 Ton.

Untuk Unit Pengolahan Ikan (UPI), Jatim memiliki 7.937 UPI Mikro serta 428 UPI Besar dengan pembudidaya ikan sebanyak 276.670 orang. Sedangkan jumlah nelayan di Jatim tercatat 235.578 orang. Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim juga gencar mengoptimalkan dan mendorong pembudidaya di air payau dan air tawar.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi dan Masyarakat Terlindungi

“Jatim juga memiliki pembudidaya air payau sebanyak 359 unit dan 7.425 unit pembudidaya air tawar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, Hari Laut Sedunia atau World Oceans Day yang jatuh setiap tanggal 8 Juni menjadi peringatan penting untuk meningkatkan komitmen terhadap ekosistem laut dan seluruh sumber daya alam yang tersimpan di dalamnya. Apalagi bagi Provinsi Jatim yang memiliki sumber daya kelautan yang melimpah.

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyampaikan bahwa dari 38 kabupaten/ kota di Jatim, 22 daerah di antaranya memiliki potensi laut yang melimpah. Terutama di pesisir bagian utara dan selatan hingga Pulau Madura beserta 507 pulau pulau kecil dan pulau terluar di Jatim. Provinsi Jatim sendiri memiliki panjang garis pantai 3.543,54 km dengan luas laut 5.202.579,34 ha.

Dengan sumber daya kelautan yang melimpah tersebut, Khofifah menegaskan komitmennya untuk senantiasa menjaga keseimbangan dengan kekayaan laut serta melindungi hasil produksi perikanan tangkap di Jatim.

Baca Juga: Pemprov Jatim Siap Bantu Rekonstruksi Bangunan Terdampak Gempa

“Momentum Hari Laut Sedunia ini menjadi titik balik bagi seluruh stakeholder untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga keseimbangan agar hasil kekayaan laut utamanya hasil perikanan tangkap di Jatim bisa melimpah dan dinikmati oleh seluruh masyarakat,” ujarnya.

Hal ini sesuai dengan tema Hari Laut Sedunia 2023 yakni Planet Ocean: Tides are Changing. Dimana PBB bersama dengan para pengambil keputusan, ilmuwan, eksekutif sektor swasta, perwakilan masyarakat sipil, komunitas adat, selebriti dan aktivis pemuda dan banyak lagi untuk mengutamakan lautan.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh nelayan dan pelaku perikanan di Jatim karena terus memberikan peningkatan hasil tangkap ikan dengan memperhatikan ekosistem alam di laut.

“Selamat Hari Laut Sedunia, mari senantiasa bekerja sama untuk menciptakan keseimbangan di sektor kelautan dengan tidak menguras seluruh organisme laut melainkan mengisi kembali untuk memberikan kehidupan baru. Sekaligus memberikan kesadaran kepada seluruh umat manusia termasuk nelayan atau pekerja di industri yang berbasis laut untuk turut menjaga laut agar tetap seimbang,” pungkasnya. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU