Profesi Ojek Online Masih Menggiurkan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 10 Okt 2022 21:14 WIB

Profesi Ojek Online Masih Menggiurkan

Beberapa Artis dan Penyanyi Banting Setir Tekuni Driver Online, Selain Pegawai BUMN, Swasta, ASN, Pelajar, Mahasiswa, Dosen sampai Emak-emak

 

Baca Juga: Resmi, Tarif Minimal Ojol dan Taksi Online di Jatim Naik

Perhimpunan Driver Online Jatim: Namun Saat Ini Sudah Tak Seindah dan Tak Semenggiurkan Dulu

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Profesi sebagai driver online dan ojek online, menggiurkan. Profesi pengemudi ojek online tidak rendah, tapi menjanjikan hingga tidak sedikit dari mereka yang rela meninggalkan pekerjaan lamanya.

Sampai sejumlah pegawai BUMN, swasta, ASN, dosen, mahasiswa sampai ibu-ibu rela merangkap jadi supir ojok. Juga beberapa artis TV dan penyanyi jebolan idol.

Keterangan itu menurut hasil survei dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dirilis Senin (10/10/2022) kemarin.

Menurut Balitbang Kemenhub RI, bahwa sebanyak 81,31% pengemudi ojek online adalah pekerjaan utama dan sisanya hanya 18,69% yang menjadikannya sebagai pekerjaan sampingan. Mereka yang memiliki pekerjaan utama sebagai pekerja BUMN/Swasta 32,14%, ASN 7,86%, pelajar/mahasiswa 7,86%, wiraswasta 29,29%, lainnya 22,14% dan ibu rumah tangga 0,71%.

Survei dilakukan dalam rentang waktu 13-20 September 2022 dengan media survei online di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) kepada 2.016 responden mitra ojek online.

 

Anak Deddy Dores

Menjadi driver online/ojol juga dialami oleh anak mendiang Deddy Dores. Apalagi sejak Deddy Dores, musisi Indonesia era awal 70an hingga 90an ini meninggal dunia tahun 2016. Seperti diketahui, Deddy setara dengan Rinto Harahap, Pance Pondaag dan Obbie Messakh.

Deddy pernah gabung dengan grup band Rhapsodia (1969-1972). Lalu berganti nama dengan Freedom of Rhapsodia. Di tengah inilah, Deddy membuat solo album pop “Hilangnya Seorang Gadis” (1971). Pada tahun 1974, Deddy Dores masuk formasi God Bless, dengan formasi Ludwin LeMans (gitar), Achmad Albar (vokal). Selain itu, Deddy juga bergabung dengan band Superkid.

Ia punya anak laki-laki bernama Calvin. Profesi anak mendiang Deddy Dores harus meninggalkan dunia musik dan memilih bekerja sebagai supir ojek online demi menghidupi anak dan istrinya.

Keputusan Calvin untuk menjadi supir ojol ini lantaran sang ayah meninggal dengan meninggalkan utang yang cukup besar. Untuk itu, ia kini kerja banting tulang untuk menghidupi keluarganya sebagi supir ojol.

 

Jebolan Indonesia Idol

Juga jebolan ajang bernyanyi Indonesian Idol, Aris. Pria ini merasa kariernya sebagai penyanyi tak ada perkembangan pesat sedangkan ia membutuhkan biaya untuk menghidupi keluarganya.

Untuk itu, Aris memilih profesi baru sebagai supir taksi online. Pekerjaan ini untuk mencari nafkah.

Selain itu ada pemain sinetron, Bobby Joseph. Aktor ini pernah menjadi idola saat remaja. Salah satu sinetron populer yang dibintanginya bertajuk “Candy”.

Lama tak muncul di layar kaca, Bobby ternyata memilih jualan roti bakar di pinggir jalan. Tak hanya itu, ia juga menjalani profesi ganda sebagai supir ojek online.

Baca Juga: Menkeu Takut Dimarahi Rakyat

 

Iming-iming Upah Tinggi

Sementara, dari hasil survei Balitbang Kemenhub RI, yang menyebut bahwa profesi driver online/ojek online masih diminati, direspon Daniel Lukas Rorong, Humas Perhimpunan Driver Online dan Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur.

Daniel, menyebut, masih diminatinya untuk menjadi driver online/ojek online karena untuk mendaftar cukup mudah. Apalagi, tambah Daniel, tergiur seperti pendapatan tinggi seperti yang dijanjikan para aplikator pada periode tahun 2016-2018.

"Sebetulnya saat ini, yang baru masuk, selain karena mendaftar mudah. Juga mindset orang-orang, ada "iming-iming" pendapatan bisa lebih tinggi dari pekerja kantoran. Tetapi pendapatan besar hanya terjadi pada awal tahun 2016-2018," kata Daniel Lukas Rorong, saat dihubungi Surabaya Pagi, Senin (10/10/2022).

 

Saat ini Ngos-ngosan

Menurut Daniel, pada tahun 2016, baik GoJek dan Grab, pernah menjanjikan pendapatan bersih mencapai Rp 15 juta sebulan. Namun, untuk saat ini, sejak tahun 2020 hingga naiknya harga BBM bersubsidi, Daniel melihat mustahil untuk mencapai angka dua digit dalam sebulan.

"Kalau dulu, sebulan Rp 15 juta, sehari, rata-rata bisa Rp 500 ribu. Lha sekarang, untuk dapat Rp 200 ribu sehari saja sudah ngos-ngosan," kata pria yang pernah terjun di dunia wartawan ini.

Penyebab sulitnya para driver online dan ojol untuk mendapatkan keuntungan seperti enam tahun lalu, karena  saat ini, driver online/ojol makin menjamur. "Kalau dulu, satu kue dibagi 10 driver/ojol, sekarang satu kue bisa dibagi 100 driver," ungkap Daniel, menganalogikan.

Baca Juga: Harga Beras Naik, Pedagang Beras Sepi Pembeli

 

Tak Seindah Dulu

Tak heran, saat ini, meski banyak yang mendaftar sebagai driver online/ojol, banyak juga driver online yang melepas profesinya. Mereka, tambah Daniel, yang melepas profesi ojol ini kebanyakan, yang dulunya sudah mapan sebagai driver online / ojol dengan pendapatan diatas Rp 10 juta per bulan.

"Mereka dulu bisa banting setir keluar kantornya, full time. Karena pendapatan. Lha sekarang dengan situasi ini, karena tak nyucuk dan faktor lain, ada juga yang keluar dari profesi ini," bebernya.

Intinya, tambah Daniel, menjadi profesi Driver online/ojek online, tak seindah dulu lagi. "Tak seindah dan tak semenggiurkan dulu lagi," lanjutnya.

 

Tagih BLT BBM

Untuk itu, kini pihaknya, melalui Frontal Jatim terus mengupayakan kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk segera mencairkan janjinya yang memberikan bantuan langsung tunai (BLT) BBM kepada para driver online/ojol yang memiliki KTP Surabaya.

"Kini kita juga terus nagih ke pak wali kota Surabaya. Yang janjinya Oktober bisa cair, tetapi hingga detik ini belum ada pencairan. Maka itu kita minta tolong dijembatani melalui Ketua DPRD Surabaya untuk bisa mewujudkan bantuan bagi para driver online di Surabaya. Karena BLT ini juga membantu meringankan mereka semua," tegasnya.

Pasalnya, untuk para driver online/ojol di Sidoarjo, Senin (10/10/2020), sudah secara simbolis mencairka BLT BBM bagi driver online/ojol yang memiliki KTP Surabaya. "Masak Surabaya kalah dengan Sidoarjo. Untuk itu kita dorong wali kota bisa segera mencairkan," tambah Daniel. jk/erk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU