Program 'Ning Ita di Sekolah' Dapat Penghargaan dari Kementerian Agama RI

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 24 Mei 2022 12:08 WIB

Program 'Ning Ita di Sekolah' Dapat Penghargaan dari Kementerian Agama RI

i

Program 'Ning Ita di Sekolah' (Peningkatan Iman dan Taqwa di Sekolah) mendapatkan tanda mata penghargaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Ditjen Pendis Kemenag RI).

SURABAYA PAGI, Mojokerto - Program 'Ning Ita di Sekolah' (Peningkatan Iman dan Taqwa di Sekolah) mendapatkan tanda mata penghargaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Ditjen Pendis Kemenag RI).

Program yang digagas Walikota Mojokerto Ika Puspitasari atau akrab disapa Ning Ita ini memperoleh penghargaan lantaran dinilai memberi kontribusi dalam pengembangan dan kebijakan positif bagi pendidikan agama islam di sekolah.

Baca Juga: Wali Kota Ning Ita Ingatkan Kesederhanaan di HUT Korpri Ke-52

Tanda mata penghargaan akan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, DR. Zainut Tauhid Sa'adi M.Si pada tanggal 20 Mei 2022 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, di Denpasar, Bali.

Selain Ning Ita, penghargaan itu juga akan diberikan kepada Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Bupati Pamekasan, Bupati Jombang dan Bupati Lumajang. Sekedar informasi, program Ning Ita di Sekolah dilaunching Walikota Ning Ita pada bulan April 2022 kemarin.

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM, terutama para generasi penerus bangsa. Saat peluncuran program yang dilaksanakan di SMPN 9 Kota Mojokerto, Ning Ita mengatakan kualitas SDM tidak hanya dilihat dari kecerdasan intelektual, melainkan juga spiritual dan emosional.

Baca Juga: Dorong Sekolah Raih Predikat Adiwiyata, DLHKP Kota Kediri Dampingi Sekolah Lakukan Persiapan

"Penanaman pendidikan keagamaan ini bisa menjadi fondasi dasar yang kuat untuk membentengi anak kita dari dampak negatif era digitalisasi dan keterbukaan informasi," ujarnya.

Lebih lanjut petinggi Pemkot ini menjelaskan saat ini semakin marak dijumpai dampak negatif dari perkembangan zaman yang terjadi. Berbagai budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai agama dan Pancasila bebas keluar-masuk, sehingga menimbulkan kekhawatiran tidak hanya bagi pemerintah, tapi juga para orang tua, dan pengajar.

Baca Juga: Kenduri 5.000 Layah Jadi Tradisi Rutin Pemkot Mojokerto Sambut Maulid Nabi

Dikatakannya, dalam program 'Ning Ita di Sekolah' siswa dan siswi dari tingkat PAUD hingga SMA se-Kota Mojokerto akan mendapatkan tambahan pembelajaran keagamaan sebanyak dua kali setiap pekan, yakni sebelum jam pelajaran utama dimulai. Program tersebut diperuntukkan bagi siswa muslim maupun nonmuslim.

"Setiap Selasa dan Kamis ada literasi rohani. Ada pelajaran agama dan penguatan dalam membaca Al-Qur'an," terangnya.Dwi

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU