Protokol New Normal Telah Disiapkan, Pakar: Jangan Kesusu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 01 Jun 2020 12:37 WIB

Protokol New Normal Telah Disiapkan, Pakar: Jangan Kesusu

i

Sejumlah pengendara melintas di kawasan taman Titi Banda, Denpasar, Bali, Jumat (15/5/2020). SP/BSN

SURABAYA PAGI, Jakarta - Baparekraf pastikan para pelaku usaha parekraf siap menyambut era new normal dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun, pakar menyarankan untuk insustri pariwisata jangan kesusus atau tergesa-gesa.

Menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak COVID-19 di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Ari Juliano Gema, protokol normal baru tersebut akan menjadi acuan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam menjalankan usahanya.

Baca Juga: Perkuat Sektor Pariwisata, Indonesia Berkolaborasi Dengan Jepang Untuk Tingkatkan Pariwisata

Namun, Industri pariwisata sebaiknya jangan tergesa-gesa untuk beroperasi di era kenormalan baru atau new normal, perlu masa persiapan, masa transisi, dan masa edukasi.

“saya menyarankan agar industry pariwisata jangan tergesa-gesa untuk beroperasi kembali di masa pemberlakuan new normal life,” kata Pakar Komunikasi dan Manajemen Krisis Universitas Brawijaya (UB) Maulina Pia Wulandari di Malang,

Baca Juga: Luhut Tekankan Pentingnya Bekerja Sesuai dengan Kapasitas agar Tidak Ada Proyek Mangkrak

Industri Pariwisata, kata dia, jangan terburu-buru untuk beroperasional. Industri sebaiknya menggunakan waktu satu sampai tiga bulan di awal kenormalan baru ini sebagai masa persiapan, masa transisi, dan masa edukasi.

Industri Pariwisata harus menghitung dan mempertimbangkan dengan cermat resiko, biaya, dan keuntungan dengan dibukanya kembali dunia bisnis pariwisata. Langkah yang harus dilakukan oleh pelaku industri pariwisata saat masa transisi, kata Pia yang juga Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UB ini, yakni mempersiapkan tempat bisnisnya sesuai standar protokol kesehatan yang telah dikeluarkan panduannya oleh Kementrian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata.

Baca Juga: Setahun, Jatim Kantongi Rp487 Triliun dari Pariwisata

Bukan hanya sekedar clean atau bersih saja, tapi pelaku wisata harus benar-benar menerapkan tiga prinsip yaitu bersih, sehat dan aman dengan dibantu proses latihan atau simulasi penerapan protokol kesehatan di tempat bisnis pariwisatanya sehingga protokol kesehatan menjadi sebuah kebiasaan

"Ini tidaklah mudah untuk mengajak orang lain untuk merubah perilaku masyarakat,” ucapnya.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU