Puan: Bidan Ujung Tombak Kesehatan Ibu dan Bayi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 25 Jun 2021 07:16 WIB

Puan: Bidan Ujung Tombak Kesehatan Ibu dan Bayi

i

Ilustrasi bidan.

SURABAYAPAGI, Jakarta- Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi peran dan dedikasi tiada henti para bidan di Indonesia. Menurut Puan, para bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak di seluruh daerah hingga ke pelosok Indonesia.

“Para bidan merupakan ujung tombak dari pelayanan kesehatan ibu dan anak di daerah-daerah, hingga ke pelosok Indonesia. Mereka ini yang pertama memberikan pertolongan persalinan, memastikan keselamatan ibu dan bayi,” ujar Puan, dalam rangka peringatan Hari Bidan Nasional, Kamis (24/6/2021). Mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut menyampaikan bahwa sesuai amanat konstitusi, kesehatan adalah kebutuhan dasar rakyat dan pemenuhannya dijamin oleh negara.  Oleh karena itu, dia mengatakan pembangunan di bidang kesehatan harus diarahkan agar pelayanan kesehatan dapat dijangkau seluruh rakyat Indonesia. Data Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengungkapkan bahwa jumlah desa di Indonesia saat ini mencapai 83.000, sedangkan jumlah bidan yang ada di desa hanya sekitar 30.000 sampai 45.000 orang.

Baca Juga: Predikat Surabaya Kota Layak Anak, Dipertanyakan

Data IBI menunjukkan banyak desa kekurangan bidan dan berdampak pada menurunnya jumlah partisipasi program Keluarga Berencana.  Padahal menurut data Ditjen Farmalkes, Indonesia membutuhkan 49.662 bidan, dan jumlah riil bidan sudah mencapai 146.734 orang. Artinya Indonesia memiliki surplus bidan sebanyak 97.072 orang.

Menurut Puan, sebaran tenaga kesehatan, termasuk bidan, di Indonesia yang belum merata, adalah persoalan yang harus diselesaikan. Kementerian Kesehatan menyebutkan mayoritas bidan masih terkonsentrasi di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Baca Juga: Sidang Kasus Aborsi, Siti Malikah Pasang Tarif Rp 6 Jt

“Tantangan utama dalam pelayanan kesehatan saat ini adalah belum meratanya distribusi sumber daya manusia kesehatan. Bukan hanya bidan saja, tapi juga dokter, perawat, tenaga farmasi, analis laboratorium, dan tenaga gizi,” kata Ketua DPR RI tersebut.

Menurut Puan, pemerintah mesti mendorong pemerataan tenaga medis, termasuk bidan, di daerah-daerah terutama wilayah terpencil. Pada masa pandemi ini, tenaga kesehatan sangat dibutuhkan.  Apalagi, lanjut dia, bidan berada di garda terdepan melindungi ibu hamil dan balita yang rentan terpapar Covid-19.

“Khususnya untuk memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia, baik yang mampu dan tidak mampu, seluruhnya mendapatkan pelayanan kesehatan,” ucap Puan.jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU