Puan Terseok di Survei, PDIP Bisa Usung Mega, Bukan Ganjar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 22 Mar 2023 20:23 WIB

Puan Terseok di Survei, PDIP Bisa Usung Mega, Bukan Ganjar

i

H. Raditya M Khadafi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Senin (20/3/2023) lalu Jokowi saat di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta,  menyampaikan kriteria capres  ke Mega. Kepada wartawan, Jokowi enggan membeberkan kriteria sosok yang cocok menjadi presiden berikutnya.

"Yang jelas saya menyampaikan pandangan-pandangan dari angka-angka yang kita miliki dan dari data-data yang kita miliki," tambah Jokowi.

Baca Juga: Cari SIM Dibawah 17 Tahun, Benchmark Gibran

Nah, penjelasan Jokowi ini layak menjadi kajian publik. Apalagi sampai survei pada bulan Maret ini, nama Puan Maharani, masih terseok-seok dibawah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Bahkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Dengan bisikan Jokowi ini, mungkinkah Megawati, ngotot gunakan hak prerogatif di partainya, tetap memaksakan Puan maju capres 2024?. Ini karena Puan, adalah kader PDIP, diluar Ganjar Pranowo dan Megawati.

Elektabilitas Puan terbaca trennya dari beberapa lembaga survei, tahun ke tahun tak naik-naik.

Saya ikuti saat ini satu tahun menjelang Pemilu 2024, sejumlah partai politik sudah mulai mengimplementasikan strategi masing-masing. Terutama untuk meningkatkan elektabilitas tokoh capres yang bakal diusungnya.

Catatan jurnalistik saya, popularitas sosok di mata publik menjadi indikator awal menghimpun dukungan elektabilitas ini. Seberapa besar potensi perluasan elektabilitas tokoh-tokoh capres saat ini, termasuk Puan Maharani, Ketua DPP PDIP. Puan juga Ketua DPR-RI yang sekarang. Jabatannya di publik terbaca ganda.

Secara teoritis dengan banyaknya pemilih menjadi ukuran elektabilitas dari tokoh capres yang disurvei.

Makanya, angka elektabilitas  umumnya berfluktuasi, bergantung pada situasi dan kondisi yang berkembang di dalam masyarakat. Termasuk keterlibatan si tokoh dalam survei.

Survei Litbang Kompas Januari 2023 juga mencari tahu  figur calon presiden (capres) alternatif yang paling diminati oleh publik.

Dikutip dari Harian Kompas, Rabu (22/2/2023) tiga figur capres alternatif dengan elektabilitas tertinggi adalah Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Puan tidak termasuk.

Elektabilitas Ridwan Kamil sebagai capres alternatif berada di urutan pertama dengan raihan 22,7 persen.

“Melejitnya sosok Ridwan Kamil sebagai capres alternatif berselaras dengan keberhasilannya mempertahankan elektabilitas pada posisi keempat untuk membayangi tiga besar capres potensial teratas,” papar peneliti Litbang Kompas Eren Marsyukrilla.

 

***

 

Sementara Lingkaran Suara Publik (LSP) Februari 2023 lalu juga merilis hasil survei elektabilitas tokoh nasional kandidat calon presiden (capres) potensial dalam Pemilu 2024.

Hasilnya, menempatkan nama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto diurutan pertama, posisi kedua diikuti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan posisi ketiga diisi oleh mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan.

"Elektabilitas Prabowo Subianto 33,4 persen, Ganjar Pranowo 21,2 persen, dan Anies Baswedan konsisten berada di posisi ketiga dengan 20,4 persen," kata Direktur Eksekutif LSP, Indra Nuryadin dalam keterangan tertulis, Minggu (19/3/2023).

Sementara Puan Maharani, masih 1,3 persen, dibawah Ridwan Kamil 8,8 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 6 persen. Bahkan juga dibawah Khofifah Indah Parawansa yang raih 1,8 persen.

Sementara Lembaga Survei Median (Media Survei Nasional) merilis data hasil survei elektabilitas sosok capres dan cawapres Pemilu 2024.

Hasil survei Median terkumpul sebanyak 400 responden yang terbesar di 38 provinsi yang diambil pada 22-26 Februari 2023. Hasil survei ini dimaksudkan untuk menggali persepsi pengguna media sosial atau warganet. Hal ini karena sampel yang dipakai merupakan pengguna media sosial sehingga survei ini tidak dimaksudkan untuk memberi gambaran persepsi populasi secara keseluruhan.

Survei Median menggunakan rancangan nonprobability sampling, kuesioner disebarkan melalui Facebook dengan target pengguna aktif facebook berusia 17-60+. Form pertanyaan disebar secara proporsional terhadap populasi dan tersebar di akun Facebook di 38 provinsi.

Hasilnya, ada lima besar yaitu Prabowo (20,5%) Ganjar Pranowo (18,9%) Anies Baswedan (17,9%) Ridwan Kamil (9%) Agus Harimurti Yudhoyono (3,5%).

Sementara di peringkat selanjutnya diisi nama-nama, antara lain Airlangga Hartarto, Eric Thohir, Muhaimin Iskandar, Andika Perkara, Puan Maharani, Sandiaga Uno, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo, Anis Matta. Survei ini nama Puan 'terjungkal'.

Demikian pula Lembaga survei Magna Charta Politika.  Dalam rilis hasil survei terbaru mengenai pasangan calon presiden dan wakil presiden, pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), unggul dalam simulasi tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

"Pasangan Anies-AHY unggul untuk semua simulasi pasangan calon," kata Direktur Kajian Magna Charta Politika Wildan Ramadhan Wijaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Wildan mengatakan, dalam survei tersebut pasangan Anies-AHY meraih elektabilitas 31,4 persen, diikuti oleh pasangan Ganjar Pranowo-Erick Thohir sebesar 19,7 persen dan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar sebesar 15,9 persen. Sementara pasangan Puan Maharani-Andika Perkasa sebesar 11,7 persen. Dipasangkan dengan mantan Panglima TNI, nama Puan juga alot dinaikan.

 

***

 

Juga hasil  survei Trust Indonesia pada akhir Januari hingga awal Februari 2023. Anies Baswedan berada di puncak  bursa calon presiden (Capres) 2024.

Survei ini melakukan simulasi sejumlah nama tokoh yang berpotensi untuk dicalonkan menjadi capres di 2024. Pada simulasi 13 nama, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati urutan pertama dengan memperoleh elektabilitas sebesar 17,3%. Terpaut tipis di bawahnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan perolehan elektabilitas sebesar 17%. Sementara, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di peringkat ketiga dengan elektabilitas sebesar 13,1%.

Nama Puan Maharani,  tak tercover. Waduh!

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Md, tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih

Hal mengejutkan adalah hasil survei Algoritma Research and Consulting. Lembaga ini menemukan bahwa Puan Maharani adalah politikus dengan tingkat resistensi pemilih paling tinggi jika maju sebagai calon presiden (Capres) Pemilu 2024.

Selain banyak masyarakat yang enggan memilihnya, elektabilitas putri dari Megawati Soekarnoputri itu juga rendah.

Direktur Riset dan Program Algoritma, Fajar Nursahid mengatakan, resistensi pemilih diketahui dengan mengajukan pertanyaan kepada responden berupa, 'Jika pemilu dilakukan hari ini, siapa tokoh yang paling tidak akan Anda pilih sebagai presiden?' Sedangkan elektabilitas diketahui dengan mengajukan pertanyaan sebaliknya.

Survei yang digelar pada akhir Desember 2022 ini menemukan 18,6 persen responden resistan terhadap Puan Maharani. Sedang elektabilitas Ketua DPR RI itu hanya 0,4 persen.

“Tokoh publik yang sangat tinggi resistensinya, yaitu tidak akan dipilih kalau mereka dicalonkan adalah Ibu Puan Maharani, sampai 18,6 persen,” kata Fajar saat memaparkan hasil surveinya di sebuah hotel di Jakarta, Senin (23/1/2023).

Tingginya tingkat resistensi pemilih terhadap Ketua DPP PDI-P ini ternyata juga berpengaruh besar apabila dia menjadi cawapres. Dalam simulasi capres-cawapres dua pasang calon, Algoritma membuat lima jenis simulasi.

Apalagi dalam setiap simulasi, Ganjar Pranowo sebagai capres dipasangkan dengan Erick Thohir, Ridwan Kamil, Puan, Khofifah Indar Parawansa, dan Erick Thohir. Dari lima simulasi tersebut, Ganjar hanya kalah saat berpasangan dengan Puan. "Ini akan menjadi pilihan cukup rumit bagi PDI-P dalam menentukan pilihan (capres-cawapres) ke depan," kata Fajar.

 

***

 

Ada dua nama yang digadang-gadang jadi calon terkuat capres di PDI Perjuangan, yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Keduanya sama-sama naik secara elektabilitas dalam Survei Litbang Kompas Oktober 2022 yang dirilis pada Rabu (26/10/2022).

Elektabilitas Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) berada di angka 1 persen menurut jajak pendapat Litbang Kompas yang dirilis Rabu (26/10/2022). Meskipun begitu, elektabilitas Puan justru naik pada survei kali ini.

Mengingat pada survei yang dirilis Juni 2022, elektabilitas Puan hanya sebesar 0,2 persen dan sebelumnya pada survei periode Januari 2022, Ketua DPR RI itu mengantongi angka keterpilihan 0,6 persen.

Berbeda dengan Ganjar Pranowo, kader PDI-P yang juga digadang-gadang menjadi capres PDI-P, yang justru berada di puncak hasil Survei Litbang Kompas tersebut.

Elektabilitas Ganjar sebagai capres mencapai 23,2 persen.

Angka tersebut naik dari survei sebelumnya Juni 2022 yang mencatatkan elektabilitas Ganjar sebesar 22 persen.

Baca Juga: Jokowi Tersenyum Dinyatakan Bukan Kader PDIP Lagi

Ganjar juga menempati posisi pertama, diikuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 17,6 persen, dan selanjutnya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 16,5 persen.

Saat HUT PDIP pada bulan Januari 2023, Jokowi mengumumkan tekad Megawati, capres PDIP 2024 dari kader PDIP sendiri? Siapa? Ganjar atau Puan? Atau bila Puan, masih sulit terkatrol elektabilitas, akankah Ganjar? Secara kultural di PDIP, probabilitas pilih Ganjar tipis. Namanya sudah "dirusak" oleh elite PDIP, seangkatannya. Kader PDIP lain yang moncer tinggal Megawati.

 

***

 

Publik tahu, Megawati, ibu Puan pernah menjabat sebagai Presiden ke-5 RI pada periode 2001-2004 atau satu periode.

Artinya, Megawati masih memiliki hak politik untuk maju lagi sebagai calon presiden, karena konstitusi RI mengatur presiden maksimal dua periode.

Maka itu usulan Mega kembali maju sebagai capres yang mengemuka dalam diskusi pada Sabtu (7/1/2023), menarik saya kaji dalam catatan jurnalistik ini.

Saat itu, Co-founder Total Politik Budi Adiputro bertanya kepada Eriko apakah usulannya itu masuk akal atau tidak.? "Menurut kami masuk akal. Sangat masuk akal, karena tidak ada yang salah," kata Eriko dalam diskusi politik yang digelar di Kopi Politik, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga mengatakan PDIP bisa menggelar survei secara khusus untuk menangkap aspirasi masyarakat soal peluang Mega kembali maju. Ia menyebut survei bisa dilakukan dengan 50 ribu responden.

"Bisa nanti survei secara khusus, kenapa tidak bisa? Yang lebih luas surveinya, kalau survei selama ini katakan 1.200, 2.200 responden, kenapa tidak nanti 50 ribu responden di seluruh Indonesia," kata Eriko di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Minggu (8/1), seperti berita yang dikutip dari CNN Indonesia, edisi Minggu, 08 Jan 2023.

Eriko menilai usulan mengusung Megawati sebagai capres pada Pilpres 2024 cukup masuk akal. Menurutnya, ada beberapa kepala negara lain yang terpilih meski telah memasuki usia senja.

Misal, Lula da Silva di Brazil, Anwar Ibrahim di Malaysia, hingga Xi Jinping di Tiongkok.

"Ini pendapat mereka. Kalau Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) nggak mungkin, kenapa nggak Bu Mega. Ini usulan yang masuk akal," katanya.

Eriko menyatakan PDIP akan menyampaikan usulan tersebut kepada Mega. Sebab, kewenangan soal pencalonan presiden di PDIP merupakan hak prerogatif Mega selaku ketua umum.

Juga Mahathir Mohamad, pernah membuat gebrakan majusebagai PM Malaysia untuk kedua kalinya, setelah jedah. Ini dilakukan saat usianya memasuki 97 tahun. Sementara Mega, meski secara fisikal sudah tampak tua, usianya baru 76 tahun. Jadi bila Puan, elektabilitas masih alot. Ganjar tak Berkenan pada hati Megawati. Melawan Anies tahun 2024, bisa jadi Megawati turun gunung sendiri. Apalagi kini ada survei, pemilu legislatif 2024 tetap dimenangi PDIP. Mari kita tunggu. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU