Puluhan Napi Lapas Kelas IIB Mojokerto Ternak Lele Bioflok

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 22 Feb 2021 14:32 WIB

Puluhan Napi Lapas Kelas IIB Mojokerto Ternak Lele Bioflok

i

Peternakan ikan lele bioflok Lapas Kelas IIB Mojokerto. SP/Dwy Agus Susanti

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Puluhan warga binaan di Lapas Kelas IIB Mojokerto mengembangkan budi daya ikan lele. Beberapa bagian lahan kosong diluar bangunan lapas dijadikan sebagai tempat peternakan ikan jenis air tawar ini.

Dedi Cahyadi, Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto kepada Surabaya Pagi mengatakan, pihaknya baru merintis peternakan ikan jenis air tawar ini sejak dua minggu yang lalu. Tujuannya agar para warga binaan mempunyai kegiatan dan keterampilan.

Baca Juga: Gagal Curi Motor, Dua Pemuda di Kota Mojokerto Diringkus Warga saat Sembunyi dari Kejaran Polisi

"Harapan kita saat bebas nanti, mereka sudah mempunyai keahlian khusus. Sehingga bisa menjadikan mereka lebih mandiri, tangguh dan produktif," ujarnya disela acara Launching Penandatanganan Komitmen Bersama dan Janji Kinerja Pencananagan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM serta Penandatangan Kerjasama Lapas Kelas IIB Mojokerto, Senin (22/2/2021) pagi.

Dedi menyebut, untuk tahap awal, pihaknya sudah membangun sebanyak 22 kolam jenis bioflok yang akan di isi sembilan ribu bibit ikan lele.

"Kolam yang di dalam tembok lapas ada dua sedangkan yang diluar tembok di Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) ada 20 kolam bioflok. Dan masing-masing kolam, kita isi 1000 hingga 1500 bibit ikan lele," ujarnya.

Mantan Kepala Rutan Kelas I Depok ini menjelaskan, lahan yang dimanfaatkan adalah lahan kosong di rumah dinas Kalapas yang selama ini mangkrak dan mati suri.

Baca Juga: Ratusan WBP Lapas Mojokerto Terima Remisi Khusus Idul Fitri

"Luas lahan yang di barat rumah dinas yakni 180 meter persegi. Sedangkan yang di pintu masuk gerbang SAE kurang lebih seluasi 30 meter persegi," tegasnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini, baru 30 napi binaan yang lolos asassemen profiling sesuai minat dan bakatnya. Mereka adalah napi asimilasi yang pernah ikut pelatihan ternak lele sebelumnya.

"Kita lihat dulu keminatan, kemampuan dan daya tangkapnya. Kita lakukan profiling untuk menentukan cocoknya dimana. Karena kita juga punya program pembinaan kemandirian lainnya, diantaranya menjahit, merajut, membuat sandal dan sepatu serta tanaman hias," urainya.

Baca Juga: Dorong Daya Beli Masyarakat, Kejaksaan dan Pemkot Mojokerto Sinergi Gelar Bazar Sembako Murah

Masih kata Dedi, dari hasil panen lele nantinya, warga binaan juga bisa menikmati hasilnya. Karena Lapas menyiapkan premi khusus dari hasil penjualan ikan berkumis tersebut.

"Hasil panen nantinya akan digunakan untuk memenuhi konsumsi lauk pauk napi, sisanya akan dijual di luar karena lokasi lapas dekat dengan pasar," pungkasnya. Dwy

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU