Pupuk Langka, Petani Sumenep Butuh Dukungan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 05 Jan 2021 19:03 WIB

Pupuk Langka, Petani Sumenep Butuh Dukungan

i

Foto : areal pesawahan di Desa Meddelan Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep.  SP /Ainur Rahman

SURABAYA PAGI, Sumenep - Salah satu anggota kelompok Tani di Kecamatan Lenteng,  MH mengaku sangat berterima kasih kepada Aktivis LMR RI Komda Sumenep, Amiruddin yang telah membantu menyoroti kelangkaan pupuk di beberapa kecamatan di Kabupaten Sumenep.

Sebab, pupuk langka ini terjadi di tahun 2020 padahal di tahun sebelumnya 2019 pupuk itu aman, makanya dengan dukungan dari LMR RI ini diharapkan pemerintah lebih memperhatikan petani khususnya di tahun 2021.

Baca Juga: Pelapor Tanah Kas Desa di Sumenep, Janji Ungkap Kasus Lebih Besar dengan Pelaku Sama

"Saya sangat berterima kasih, karena telah dibantu untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, sebab sudah saatnya sekarang para petani untuk memberikan pupuk " katanya kepada Surabaya pagi, Selasa (5/1/21).

Menurutnya, kelangkaan pupuk itu baru terjadi di saat pandemi covid 19, dimana masyarakat petani mengalami usaha menurun, perekonomian yang mencekik dan bahkan kelaparan, akibat putaran perekonomian yang kurang stabil ditambah lagi dengan kesulitan untuk mendapatkan pupuk.”Padahal semua lahan sudah digarap karena memasuki masa tanam dan waktunya untuk dipupuk” kilahnya.

" Saya sudah tergabung dalam Kelompok Tani namun hanya dapat jatah 1 sak saja, padahal lahan yang saya bajak cukup banyak, biasanya kan jatahnya 2 sak sekarang jadi satu sak, bahkan ada anggota yang lain tidak mendapatkan"pungkasnya.

Baca Juga: Pemkab Sumenep Gelar Festival Led Lebaran Hari Ketupat 2024 di Pantai Lombang Sumenep

Sementara Amiruddin, mengaku, kelangkaan pupuk ini menjadikan cemas bagi para petani, untuk mendapatkan hasil panen yang sesuai dengan harapan, sebab yang semestinya mendapat jatah 2 sak hanya mendapat 1 sak per orang itu dalam satu kelompok Tani terus bagaimana dengan mereka yang tidak tergabung dalam kelompok tani

"Kelangkaan pupuk ini dikhawatirkan ada permainan antara Distributor dan Kios, makanya perlu adanya pengawasan oleh pihak terkait, tujuannya agar ketersediaan pupuk bagi petani cukup sesuai dengan data di elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok. ( e-RDKK)  " tudingnya.

Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai

Dikatakan Amiruddin, pihaknya akan mengawal persoalan ini dari Distributor ke Kios untuk kroscek mengenai pembagian pupuk bersubsidi tersebut, apakah sesuai dengan acuan yang ada di e-RDKK atau tidak. “Sebab ada anggota yang tidak menerima pupuk tersebut, ini harus menjadi atensi untuk dibantu mengingat luas lahan sawah mereka yang sudah ditanami padi” tegasnya.

"Saya harus tahu, dari mana kelangkaan pupuk ini apakah dari distributor, agen, atau di Kios, pokoknya saya akan kroscek takutnya terjadi penimbunan pupuk baik di distributor, kios atau agen " pungkasnya. Ar

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU