Ramadhan 2022, Bagi-bagi Takjil dan Sahur On The Road Dilarang di Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 30 Mar 2022 11:14 WIB

Ramadhan 2022, Bagi-bagi Takjil dan Sahur On The Road Dilarang di Surabaya

i

Pembagian takjil kepada para pengendara disekitar lokasi. SP Doc

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Menyambut bulan suci Ramadhan tahun 2022, pemerintah kota Surabaya menerapkan sejumlah kebijakan. Salah satunya adalah melarang warga membagi-bagikan takjil di pinggir jalan dan sahur on the road (SOTR).

Baca Juga: Adventure Land Romokalisari Surabaya Ramai Peminat Wisatawan Luar Kota

Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto menyampaikan, larangan tersebut dikeluarkan sebagai langkah antisipasi terjadinya penyebaran virus covid-19.

"Kalau ingin sedekah saat puasa, takjil, dan sahur ya melalui panti asuhan atau di tempat-tempat penampungan. Misal mau memberikan bantuan ke ojol ya diberikan ke shelter ojol, atau mau memberikan ke pengemudi ya di terminal," kata Eddy, Rabu (30/03/2022).

Bagi warga atau komunitas yang masih melakukan pembagian takjil ataupun SOTR, maka akan dilakukan pembubaran oleh petugas. 

"Kami akan bubarkan. Namun dengan cara yang lebih humanis dan edukatif kepada warga. Karena niatnya baik, kami edukasi dengan cara yang baik agar bisa membantu pemkot dan masyarakat Surabaya," ucapnya.

Tak hanya dua larangan ini, Pemkota Surabaya juga melarang aktivitas masyarakat yang saban subuh keliling membangunkan sahur. Aktivitas yang biasa diiringi musik patrol atau klotekan ala Arek-Arek Suroboyo sebelum Pandemi COVID-19 itu diminta tidak dilakukan.

Masyarakat Surabaya kata Edy, untuk sementara menahan diri tidak melakukan patroli sahur atau keliling kampung membangunkan sahur. Pihaknya akan membuat surat edaran di kampung-kampung.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gelar Halal Bihalal

"Harapan kami warga tidak melakukan patrol. Kita tahan dulu. Membangunkan sahur hanya lewat toa masjid saja," katanya.

Selain kepada masyarakat, larangan lain juga diterapkan bagi Rumah Hiburan Umum (RHU). Sejauh ini, pihaknya telah mengeluarkan surat himbauan yang ditujukan bagi pengusaha RHU.

Adapun surat imbauan tersebut dibuat, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya nomor 23 tahun 2012 tentang Kepariwisataan. Kemudian, didukung Perwali Surabaya nomor 25 tahun 2014 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Usaha Pariwisata, dan Surat Edaran Wali Kota Surabaya bernomor 443.2/5076/436.8.5/2022.

"Melalui dasar peraturan tersebut, maka seluruh pengelola atau penanggung jawab tempat usaha yang berada di Kota Surabaya harus mematuhi beberapa peraturan penting selama Ramadhan dan malam Hari Raya Idul Fitri,"ucapnya.

Baca Juga: Dispendik Surabaya Pastikan Pramuka Tetap Berjalan

Peraturan penting yang dimaksud adalah kegiatan usaha diskotik, kelab malam, pub atau rumah musik, karaoke dewasa, karaoke keluarga, panti pijat, dan bidang usaha SPA wajib menutup atau menghentikan kegiatannya. Kebijakan ini juga berlaku bagi tempat usaha yang berada atau menjadi fasilitas hotel dan restoran.

Usaha rumah biliar juga dilarang membuka kegiatan usahanya, kecuali yang digunakan sebagai tempat latihan olahraga. Namun, hal itu harus terlebih dahulu memperoleh izin dari kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Cabang Surabaya.

"Sedangkan untuk kegiatan sub jenis usaha bioskop dilarang memutar film mulai pukul 17.30 WIB atau pada waktu Sholat Maghrib dan berbuka puasa sampai dengan pukul 20.00 WIB yang merupakan waktunya Sholat Isya’ dan Tarawih," ujarnya.

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU