Ramai Joget Dangdut Saat Pandemi di Tuban, Ini Tanggapan Pihak Terkait

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 03 Sep 2020 10:25 WIB

Ramai Joget Dangdut Saat Pandemi di Tuban, Ini Tanggapan Pihak Terkait

i

Joget dangdut yang menghebohkan warganet. SP

SURABAYAPAGI.com. Tuban - Warganet khususnya di Kabupaten Tuban dihebohkan dengan beredarnya potongan video yang menunjukkan tiga pilar (Kades, Bhabinkamtibmas, Babinsa) diatas panggung dangdut, Senin (30/8/2020). Di Dusun Selang, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Kehebohan makin menjadi karena beberapa media turut memberitakan situasi tersebut, apalagi disaat ini Kabupaten Tuban kembali menjadi zona merah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Baca Juga: Korban Gempa di Bawean dan Tuban Terima Bantuan

Demi meluruskan informasi yang berkembang ditengah masyarakat, agar tidak simpang siur, para pihak terkait menyampaikan sejumlah klarifikasi agar masyarakat tidak memahami informasi secara sepotong.

Klarifikasi pertama disampaikan oleh Ruminah selaku si empunya gawe atau penggelar hajatan. Perempuan paruh baya itu menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah dan masyarakat. Karena kegiatannya membuat keresahan.

Ruminah juga memastikan bahwa dalam acara itu sudah ada himbauan terkait protokol kesehatan. Bahkan dibubarkan sebelum jadwal yang sejak awal telah dia buat oleh Tiga Pilar.

"Kami minta maaf pada masyarakat karena sudah membuat resah, tapi sebelumnya kami telah membuat himbauan terkait protokol kesehatan," sampainya.

Baca Juga: Ditinggal Shalat Tarawih, Kandang Sapi di Tuban Hangus Terbakar Gegara Bediang

Selanjutnya, Kepala Desa Jadi, Munir mengatakan tiga pilar naik ke atas panggung bukan semata-mata ingin joget damai. Namun lebih memberi himbauan agar penonton tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19. Karena saat hiburan berlangsung, nampak banyak orang yang mulai mengabaikannya. Sehingga tiga pilar mengambil peran untuk mengingatkan.

"Memang tiga pilar diatas panggung masih ada lagu. Karena ingin memberikan himbauan kepada masyarakat agar tidak ribut saat berjoget. Selain itu, saat lagu selesai kita juga memberikan himbauan kepasa masyarakat terkait protokol kesehatan," katanya, Selasa (1/9/2020) malam.

Dikesempatan yang sama, Ketua BPD Desa Jadi, Pasidi juga menyampaikan hal yang serupa. Ia menegaskan tiga pilar diatas panggung tersebut telah menjalankan fungsinya dalam mengingatkan masyarakat. Bahkan menghentikan acara sebelum jadwal semestinya. Karena kondisi semakin tidak memungkinkan.

Baca Juga: Kemenag: Kabupaten Tuban Dapat Urutan Pertama Keberangkatan Haji 2024

Akan tetapi, lanjut Pasidi, semua tindakan tiga pilar tersebut, nyatanya tidak terekam dalam video sehingga belum diketahui oleh semua kalangan.

"Beliau (tiga pilar) sudah memberikan suatu himbauan bahwa kegiatan itu harus sesuatu dengan protokol kesehatan. Karena kondisinya tidak memungkinkan akhirnya kegiatan itu dibubarkan sebelum jadwal yang telah dibicarakan," tandasnya.

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU