Raperda PK4S Butuh Masukan Masyarakat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 21 Feb 2022 17:43 WIB

Raperda PK4S Butuh Masukan Masyarakat

i

Agenda reses Tahun Sidang Ketiga, Masa Persidangan Kedua Tahun Anggaran 2022 tersebut dilakukan pada Sabtu (19/2). SP/ALQ

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Wakil Ketua DPRD Surabaya A Hermas Thony, menjadikan reses sebagai ajang mensosialisasikan draft Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pemajuan Kebudayaan, Kejuangan dan Kepahlawanan Kota Surabaya (PK4S) ke masyarakat. Kegiatan  yang menjadi agenda reses Tahun Sidang Ketiga, Masa Persidangan Kedua Tahun Anggaran 2022 tersebut dilakukan pada Sabtu (19/2).

Politisi senior dari Partai Gerindra tersebut mengatakan, masukan dari masyarakat ini sangat penting, untuk menggali informasi, yang nantinya akan melengkapi penyusunan draft Raperda tersebut.  

Baca Juga: Halal Bihalal Hari Pertama Masuk Kerja, DPRD Surabaya Optimalkan Kinerja

"Kita sudah menyiapkan alamat link  yaitu https://tinyurl.com/ycyzzssp, yang memudahkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya lewat tulisan," ujarnya.

 AH Thony kembali mengatakan, keberadaan Perda PK4S nantinya, selain sebagai penguat untuk melestarikan dan memajukan  budaya kota Surabaya, juga untuk memberi dampak terhadap peningkatan perekonomian warga. 

"Umpama pembuatan teklek, itu kan tradisi lokal. Kemudian ada Egrang. Masyarakat tidak sekadar kita kenalkan namanya saja, tetapi kemudian bagaimana kita mempopulerkan kembali terhadap Egrang. Maka tidak menutup untuk membangkitkan, mereka bisa membuat festival Egrang," terangnya.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Ajak Masyarakat Jaga Surabaya Tetap Aman dan Kondusif

 AH Thony menambahkan, ketika itu menjadi sebuah pertunjukan, akan menjadi satu ruang industri yang lebih kreatif dan enak dipandang, secara estetika maupun fungsinya. Sehingga menjadi sebuah ruang produksi, dimana masyarakat bisa mendapatkan nilai ekonomi. 

 Menurut AH Thony, Perda Pemajuan Kebudayaan (PK4S), tidak hanya menjaga nilai Kejuangan Kota Surabaya sebagai kota Pahlawan. Tetapi juga memasyurkan, memunculkan dan mempopulerkan. Sehingga icon Surabaya menjadi lebih kuat.

Baca Juga: Sebagai Bentuk Rasa Syukur, DPRD Kota Surabaya Gelar Bukber dan Beri Santunan Anak Yatim

 AH Thony berangan-angan, ketika hal-hal yang bersifat heroik di Surabaya diberi ruang festival pada moment setiap tanggal 10 November, akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Misalnya festival game bertema perang 10 November.

 "Ini akan menarik. Kalau kemudian ada pihak swasta yang bisa memanfaatkan itu, harapan kami adalah swasta non asing atau dari Surabaya. Sehingga mereka memiliki rasa tidak sekedar orientasi bisnis. Tetapi juga  misi-misi nasionalisme itu muncul," pungkasnya. Alq

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU