Ratusan Advokat Jatim Gelar Pertemuan Pererat Kebersamaan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Nov 2021 17:15 WIB

Ratusan Advokat Jatim Gelar Pertemuan Pererat Kebersamaan

i

Achmad Shodiq SH (dua dari kiri) bersama panitia temu akbar Persaudaraan Advokat Jawa Timur

SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Ratusan pengacara yang tergabung dalam Persaudaraan Advokat Jawa Timur akan menggelar pertemuan di RM Nur Pasific pada Sabtu (20/11) lusa.

Achmad Shodiq selaku penggagas acara mengatakan tujuan kegiatan ini hanya untuk saling bersilaturrahmi setelah sekian lama tak bisa saling bertatap mula karena pandemi covid-19.

Baca Juga: Fenomena Alvin Lim

“Insya Allah yang akan hadir lebih dari 300 peserta. Dan semuanya hanya satu tujuan yakni mempererat kebersamaan sesama saudara, menjalin ikatan rasa tanpa harus memberdakan organisasi, suku, ras dan agama,” ungkapnya dalam siaran persnya yang diterima kamis (18/11).

Dijelaskannya, terbentuknya komunitas ini berawal dari pembuatan group WA yang diberi nama Persahabatan Advokat Jawa Timur pada 2018 lalu. Tak lama kemudian merekapun sempat saling bertemu di Grand City yang dihadiri sekitar 1200 peserta.

“Saat itu materi yang dibahas adalah sosialisasi E-Court. Alhamdulillah, acara dan kegiatan itu berlangsung sukses. Kepanitiaannya melibatkan semua organisasi profesi advokat di Jawa Timur,” ujar pengacara berambut gondrong itu.

Baca Juga: Alvin Lim, Advokat yang Suka Viral, Semalam Dijemput di Bareskrim

Selanjutnya nama group WA itu diubah menjadi seperti saat ini. Menurut Shodiq, anggota komunitasnya kerap bertemu untuk saling bertukar informasi dan membahas hal-hal baru yang terkait dengan profesinya. Namun sejak merebaknya virus corona di awal 2020 lalu, kegiatan itupun terhenti.

“Sekarang ini kondisinya khan sudah level 1, karena itu kamipun sepakat untuk ngumpul lagi untuk saling mendukung dan saling menguatkan dalam semangat persaudaraan. Isitlah terkininya ‘Seduluran Selawase,” imbuh pria yang juga aktif sebagai pengurus Partai Golkar itu.

Shodiq menandaskan ruh komunitas ini adalah sebuah profesi, sehingga merekapun sepakat untuk tidak banyak membahas soal personal seperti daerah asal, organisasi, keyakinan dan sebagainya.

Baca Juga: Alvin Lim, Pengacara Pemberani Etnis Tionghoa, Bernasib Tragis

“Temu akbar ini untuk mengobati kerinduan karena selama masa pandemi kami terbatas melakukan kegiatan yang bersifat pertemuan secara tatap muka,” pungkasnya.

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU