Ratusan Warga Kedak Kediri Demo Tolak Rapid Test

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 08 Jun 2020 15:34 WIB

Ratusan Warga Kedak Kediri Demo Tolak Rapid Test

i

Petugas kepolisian Kediri Kota saat menjaga aksi demo warga yang menolak rapid test Covid-19

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Sedikitnya 200 warga melakukan aksi demo di pintu masuk lingkungan Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Senin (8/6/2020). Warga menolak rapid rest Covid-19 yang dilakukan tim gugus tugas Kabupaten Kediri. Selain itu mereka juga meminta adanya pembukaan portal yang selama ini sudah menutup akses jalan di lingkungannya. 
 
Sejak pukul 08.00 WIB aksi demo digelar warga. Sejumlah poster bertuliskan 'tolak keras rapid test' dipasang di pagar akses pintu masuk di lingkungannya. Mereka berteriak meminta pemerintah desa untuk segera membuka pagar yang selama ini sudah menutup akses warga.
 
Abidin, salah satu warga mengatakan, penolakan dilakukan karena kondisi warga dalam keadaan sehat dan sudah menjalani isolasi mandiri.
 
"Kita semua disini sudah melakukan isolasi mandiri di rumah selama dua minggu dan kita semua sehat," ujarnya.
 
Selain penolakan rapid test warga juga menuntut pembukaan portal yang sudah menutup akses jalan warga selama dua minggu lebih. "Penutupan jalan ini juga mengakibatkan warga tidak bisa keluar masuk. Sudah tiga minggu ini kita tidak bisa beraktivitas, kita ingin portal ini segera dibuka," tambahnya.
 
Aksi berlangsung damai, petugas kepolisian yang berjaga pun akhirnya memberikan penjelasan warga. Kapolresta Kediri, AKBP Miko Indriyana yang juga dilokasi juga mengajak warga untuk berdiskusi dan memberikan penjelasan. Usai mendapat penjelasan petugas, warga sepakat mengikuti arahan dari petugas kepolisian maupun petugas medis.
 
Kapolresta Kediri, AKBP Miko Indriyana mengatakan, hasil komunikasi maka akan dilakukan penjagaan selama 24 jam di depan pintu masuk lingkungan. 
 
"Sebenarnya apa yang dimaksud warga sama untuk kesehatan semua. Warga ingin adanya penjagaan 24 jam. Maka dari itu nanti disini akan kita bangun posko Covid-19 dari petugas gabungan yang juga melibatkan warga sekitar," jelasnya.
 
Lanjut AKBP Miko, untuk rapid test tetap akan dilakukan tetapi melalui seleksi petugas. Pasalnya selama ini warga sudah melakukan isolasi mandiri di rumah.
 
"Nanti warga yang sehat dan yang memiliki gangguan kesehatan akan kita pisahkan. Yang sehat bisa melakukan aktivitasnya dan yang memiliki gejala maka tetap akan kita isolasi. Dan yang menentukan ini nanti petugas gabungan," tandasnya.
 
Sejauh ini warga Desa Kedak melakukan isolasi mandiri sejak puluhan warga terpapar positif Covid-19. Sebanyak 27 warga positif akibat terpapar klaster rokok mustika Tulungagung. Saat ini mereka sedang menjalani karantina di gedung SDN Kedak 2 Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Can
 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU