Home / Peristiwa : Kasus Omicron Terus Bertambah

Relawan Covid-19 Minta Waspadai Jual Beli Vaksin Booster

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Jan 2022 19:44 WIB

Relawan Covid-19 Minta Waspadai Jual Beli Vaksin Booster

i

Proses vaksinasi yang dilakukan RSTKA Unair kepada masyarakat Surabaya, kemarin.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Kasus konfirmasi Omicron selama seminggu terakhir terus bertambah. Hingga hari ini, Minggu (30/01/ 2022), telah ada sekitar 2.156 kasu covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia.

Angka tersebut merupakan temuan dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). Bahkan organisasi ini dalam laporannya menyebutkan varian Omicron di Indonesia ini memiliki selisih 299 kasus dibandingkan hari sebelumnya. Atau secara mingguan, kasus di Indonesia ini tumbuh 71,79 persen.

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Naik, Ayo Masker Lagi

Perlu diketahui GISAID merupakan institusi yang dibuat oleh Pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional untuk mempelajari data genetika virus. Lembaga tersebut terbiasa melakukan studi ribuan genom virus atau mikroba penyebab wabah dunia, termasuk saat ini virus corona SARS-CoV-2.

Di Jawa Timur sendiri, angka kasus terkonfirmasi Omicron hingga 23 Januari telah ada sekitar 26 kasus. Bahkan di tanggal 18 Januari, Satgas Covid-19 mencatat terjadi tambahan 18 kasus Omicron di Jatim.

Sebaran 26 kasus Omicron di Jatim yakni 12 dari Kota Surabaya, 7 dari Kabupaten Pasuruan, Kota Malang 3 kasus. Kemudian di Kota Madiun, Kota Malang, Kabupaten Madiun, dan Sidoarjo masing-masing memiliki satu kasus Omicron.

Hingga saat ini belum ada update terbaru terkait kasus Omicron di Jatim. Namun bila melihat kasus aktif covid-19, Surabaya masuk urutan ke-2 kota dengan kasus covid-19 terbanyak atau sebanyak 262 pasien.

Angka berdasarkan laporan dari Surabaya Lawan Covid-19 per 30 Januari 2022. Sementara untuk posisi pertama, adalah kota Malang dengan total kasus aktif hingga 30 Januari 2022 adalah sebanyak 274 kasus.

Adanya tambahan kasus positif covid-19, membuat sejumlah relawan covid-19 ikut angkat bicara. Salah satunya datang dari Koalisi Warga Lapor Covid-19.

Anggota tim Lapor Covid-19 Firdaus Ferdiansyah saat dihubungi menjelaskan, salah satu upaya dalam melawan varian Omicron saat ini adalah vaksinasi booster atau dosis ke-3.

Namun melihat kejadian sebelumnya, ia meminta agar pemerintah melakukan pengetatan pengawasan yang intensif serta bertindak tegas terhadap penjualan vaksinasi booster ilegal kepada masyarakat.

Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin

"Tahun 2021, kami mendapat laporan bahwa ada jual beli vaksinasi booster jenis sinonovac di Surabaya. Kejadiannya antara November hingga Desember 2021," kata Firdaus kepada Surabaya Pagi, Minggu (30/01/2021).

Lebih lanjut ia menjelaskan, dari laporan tersebut harga yang ditawarkan kepada warga untuk vaksin booster adalah sebesar Rp250 ribu per orang.

Praktek penyimpangan pada program vaksinasi lanjutnya, bukan hanya pada jual beli vaksin. Sepanjang 2021, pihaknya menerima sedikitnya 71 laporan warga yang melaporkan kejadian penyimpangan maupun penyalahgunaan pada program vaksinasi Covid-19.

Dari 71 laporan tersebut, 27 laporan justru diduga melibatkan oknum petugas hingga pejabat atau kepala daerah yang memiliki akses secara langsung terhadap distribusi vaksin.

"Jadi kami meminta agar penyimpangan dan penyalahgunaan program vaksinasi yang ditujukan untuk masyarakat secara gratis, tolong agar benar-benar diinvestigasi. Kementerian kesehatan juga berkewajiban membuka hasil audit pemeriksaan vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan bersama BPKP," katanya.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

"Kami juga meminta agar segera menindak tegas petugas, pejabat ataupun kelompok-kelompok yang terbukti melakukan penyimpangan dan penyalahgunaan program vaksinasi Covid-19," tambahnya.

Perlu diketahui dari penelusuran Surabaya Pagi, awal tahun 2021 lalu Dinas Kesehatan Surabaya telah mengakui adanya jual beli vaksin booster di kota pahlawan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Nanik Sukristina pada 6 Januari 2021.

Hingga kini kasus jual beli vaksin booster telah ditangani oleh pihak Polrestabes Surabaya. Hingga berita ini diturunkan, Surabaya Pagi belum berhasil mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kelanjutan kasus jual beli vaksinasi booster di kota pahlawan.

Sebagai tambahan, terkait vaksinasi booster, pemerintah melalui kementerian kesehatan memberikan penyuntikan dosis ketiga secara gratis atau tidak berbayar kepada masyarakat. Saat ini, kelompok yang menjadi prioritas vaksinasi booster adalah kelompok lansia. Selain lansia, kelompok lain yang sudah mendapatkan dosis ketiga adalah tenaga kesehatan (nakes). sem

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU