Relawan Jokowi Tuding Menkes Bagian Mafia Vaksin Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 18 Mei 2022 20:31 WIB

Relawan Jokowi Tuding Menkes Bagian Mafia Vaksin Covid-19

i

Jokowi dan Immanuel Ebenezer

Kader PDIP Duga Sindikat Mafia Vaksin Berada di Sekitar Lingkungan Kekuasaan Saat Ini

 

Baca Juga: Ditanya Soal Hasil Pilpres, Menkes Ketawain Jokowi

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Lingkaran pendukung Jokowi, kian runyam. Setelah keder PDIP Masinto Pasaribu tuding Luhut Binsar Panjaitan, kini giliran Noel, panggilan akrab relawan  Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer. Noel menuding Menteri Kesehatan Budi Gunadi, bagian dari mafia vaksinasi covid-19.

“Ya memang dia pemainnya (Budi Gunadi), bagaimana. Dia punya peran besar dalam mencopot jabatan Dr. Terawan. Sudah banyak ngawurnya,” tegasnya dalam keterangannya yang dikutip dari jakarta.poskota.co.id, adanya madia vaksin menurut Noel bukanlah isapan jempol belaka. Pasalnya itu sudah terlihat sangat jelas.

Noel turut menyesalkan tidak ada satu pun orang yang dijerat hukum padahal jelas besar sekali penggunaan anggaran Negara untuk program vaksin ini dihambur-hamburkan.

“Soal mafia vaksin itu bukan dugaan, emang bener kok. Faktanya sampai detik ini tidak ada satupun yang ditangkap. Tidak ada satu pun yang dijerat hukum, (padahal) jelas-jelas merugikan Negara gitu loh. Pertama kita liat berapa banyak duit atau anggaran negara terserap dalam penanganan vaksin dan duitnya itu dihambur-hamburkan,” kata Noel.

Lebih jauh Noel mengatakan daripada itu pembiayaan untuk vaksinasi Covid-19 juga dijadikan alat bancakan oleh garong dan maling. “Pertanggung jawabannya tidak ada sampai detik ini. Dan itu kan jadi alat pesta pora dari garong-garong dan maling-maling. Jadi ga pakai dugaan,” sesal Noel.

Aktivis ‘98 ini juga meminta kepada Presiden untuk segera mereshuffle Menteri-menteri yang dinilai memiliki peran andil dalam adanya mafia-mafia yang merugikan negara saat ini.

“Kan dia sudah tahu, itu di sekitarnya banyak garong-garong. Menteri-menteri yang garong-garong itu ada tiga pilihan. Dia ditangkap oleh penegak hukum, mengundurkan diri atau direshuffle begitu saja," tegas Noel.

Baca Juga: Menkes Tertawa, Jokowi Pilih Ketua Indonesia, Bukan Ketum Golkar

Noel menilai bahwa dengan putusan Mahkamah Agung (MA) sudah seharusnya Pemerintah tidak lagi bermain-main dan harus hadir menyediakan vaksin halal bagi masyarakat. "Saya rasa pemerintah harus mengikuti keputusan Mahkamah Agung (MA), Jadi negara harus benar-benar hadir jangan main-main," tandasnya.

Sebelumnya, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon membeberkan, bahwa  pencalonan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebagai Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Spanyol didorong oleh sindikat mafia vaksin dan alat-alat kesehatan Covid-19.

Effendi menerangkan, bahwa sindikat mafia vaksin dan alat-alat kesehatan itu berada di sekitar lingkungan kekuasaan saat ini.

Menurutnya, mereka merasa terganggu selama Terawan menjabat sebagai menteri kesehatan.

Selain itu, Terawan belakangan menginisiasi pembuatan Vaksin Nusantara selepas dicopot dari jabatannya sebagai menteri kesehatan.

Baca Juga: Prabowo, Cek Istana Presiden di IKN yang Akan Dihuni Jokowi, Juli 2024

Ini pasti ada Indikator kuat pihak yang berkepentingan dalam rangka perdagangan vaksin, alat-alat kesehatan. Terawan ini kan orang baik-baik, orang lurus-lurus. Dia bikin Vaksin Nusantara saja enggak boleh itu,” kata Effendi melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Jumat (21/5/2021).

Hanya saja, Effendi enggan memerinci, kelompok mafia vaksin dan alat-alat kesehatan yang dimaksud. Akan tetapi, dia berdalih ekosistem bisnis vaksin dan alat-alat kesehatan selama pandemi ini relatif menggiurkan.

“Iya lah, triliunan. Sebanyak 380 juta dosis bayangkan! Dikali lima dolar saja untungnya bayangin. Ini kelompoknya di sekitar kekuasaan ini, di lingkaran pemerintah misalnya yang bermain,” kata dia.

Ihwal mafia vaksin dan alat-alat kesehatan itu, Effendi mengatakan, klaim itu lambat laun bakal terbukti.

“Benarlah, nanti juga semua terbongkar itu. Kita lihat saja bagaimana karut-marutnya dalam rangka pengadaan vaksin dan alat kesehatan itu,” tuturnya. jk, erc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU