Relawan Projo, Emoh Terikat KIB

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Jun 2022 20:19 WIB

Relawan Projo, Emoh Terikat KIB

i

Ketua Umum DPP Golkar Airlangga (Tengah) bersama Ketua Umum PPP Suharso (kiri) dan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi (kanan)

Meski Hadiri Deklarasi Partai Golkar, PAN dan PPP, Relawan Jokowi ini akan Gaet Parpol Lain Khusus Pilpres 2024

 

Baca Juga: Yusril: Prabowo-Gibran Penuhi Syarat Dilantik Presiden

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta -  Relawan Pro Jokowi (Projo) menjelang pilpres 2024, kiprahnya mulai naik daun. Pasca Rakernas Projo, Borobudur, Magelang, 21 Mei 2022 lalu, salah satu relawan terbesar pendukung Jokowi ini diundang dalam deklarasi dan penandatanganan kesepakatan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di Senayan Jakarta, Sabtu (4/6/2022). Ketua Umum Pro Jokowi (ProJo), Budi Arie Setiadi, diumumkan MC di acara tersebut.

Dalam silaturahmi itu, Budi Arie nampak duduk satu meja bersama Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Majelis Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, serta Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Dalam sesi foto, Budi Arie juga ikut bersama ketua umum partai dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar tingkat provinsi, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN dan PPP seluruh Indonesia.

Budi malam itu menggunakan kemeja putih dipadu jaket hitam. Ia duduk bersama Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Majelis Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, serta Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Saat acara di mulai, Budi turut berdiri dan bergandengan dengan sejumlah elite partai politik (parpol) yang tergabung dalam KIB yaitu Partai Golkar, PAN, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), serta Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi saat menyanyikan Bagimu Negeri.

 

Spesialis Pilpres

Sampai acara usai, Ketum Projo Budi Arie belum mau bicara banyak soal siapa yang akan didukung oleh Projo di Pilpres 2024. Ia bilang, kehadiran Projo karena sebagai spesialis Pilpres. "Ini 2024 kan Pileg pilpres serentak. Pasti partai juga ngurusin Pileg nya. Kalau kita spesialis Pilpres tenang aja," kata Budi.

Budi  memberikan sinyal Projo dapat berubah nama di Pilpres mendatang. Soal capres, ia mengaku tidak mau buru-buru mendeklarasikan dukungan. "Tenang itu ada waktunya. Nanti Projo ini kan biar menjemput takdir," kata Budi.

 

Semangat Sama

Budi menegaskan, Projo siap berdiskusi dengan Partai Golkar, PAN, dan PPP dalam membangun Indonesia yang lebih baik ke depan. Sebab, dia menilai, kerja sama antara ketiga partai politik itu merupakan sesuatu perlu didukung.

"KIB semangatnya sama dengan Projo. Dalam membangun negara yang besar ini kan tidak bisa sendirian, harus seluruh komponen bangsa, bersatu padu, kerja sama, bergotong royong," kata Budi.

Hanya saja, kata Budi, untuk saat ini Projo mempersilakan Partai Golkar, PAN, dan PPP menyusun rencananya untuk pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sehingga Projo belum mengagendakan pembicaraan dengan KIB.

Baca Juga: Alasan Pilpres Ulang, Dibeberkan Anies di Ruang Sidang MK

"Pak Ketum Airlangga benar, harus ada chapter sendiri soal pemenangan Pileg, Pilpres. Partai juga konsentrasi Pileg, kan mesti ada yang konsentrasi Pilpres," jelas Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) itu.

 

Terbuka Koalisi dengan Lain

Meski begitu, Budi mengatakan, Projo juga terbuka dengan partai atau koalisi lain yang ingin bekerja sama untuk Pemilu 2024.

Sementara, terkait nama Projo apakah akan berubah setelah masa pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir, Budi mengaku belum untuk saat ini. Dia mengatakan Projo akan menjemput takdirnya sendiri. "Tenang itu ada waktunya. Nanti Projo ini kan biar menjemput takdir," tandas Budi.

Namun, dirinya enggan memastikan bahwa keterlibatannya terkait dengan pencalonan satu figur untuk menjadi capres 2024. "Kalau kita spesialis pilpres. Tapi kalau untuk capres nanti, ojo kesusu. Karena itu kami hastag-nya 'Projo Ojo Kesusu'. Sabar. Karena kita nanti akan sampai chapter-chapter-nya," pungkas Budi.

 

Apresiasi Pengundang

Baca Juga: Adu Cerdas Antar Advokat

Tentang kehadirannya dalam Silaturahim Nasional (Silatnas) KIB yang digelar Sabtu (4/6/2022) malam, ia menyebut hanya bentuk apresiasi untuk pengundang karena telah mengundang Projo.

“Saya sampaikan bahwa Projo bukan anggota KIB. Saya tidak tahu kenapa diundang, tapi kami sangat apresiasi dari kawan-kawan KIB yang undang Projo untuk hadir,” kata Sekretaris Jenderal Projo Handoko, Sabtu (4/6/2022).

Sementara itu,  Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto secara khusus menyapa Budi dalam sambutannya. Airlangga mengatakan, Projo akan menjadi chapter tersendiri dalam KIB. "Ini Ketua Umum Projo  akan menjadi chapter tersendiri," ujar Airlangga di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (5/6/2022).

 

Tiga Poros Koalisi

Sementara Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, memprediksi bakal ada tiga poros koalisi dalam Pemilu 2024 mendatang. Peta koalisi baru  dimungkinkan adalah PDI Perjuangan-Gerindra. Ini mengimbangi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yaitu Golkar-PAN-PPP. Sementara koalisi ketiga, Demokrat-Nasdem-PKS.

"Jika ini terjadi, maka PKB menjadi penyeimbang dan kemungkinan besar akan masuk dalam KIB," kata Dedi seperti dikutip dari laman Kompas.com, Minggu (5/6/2022).

Dedi mengatakan, PKB kemungkinan besar akan bergabung dengan KIB di mana Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai penentu sikap partai. Dedi berpandangan, poros ketiga akan dihuni oleh Partai Demokrat-Nasdem-PKS. Koalisi ini, kata dia, dimungkinkan terjadi jika ketiga partai itu juga sudah memiliki tokoh yang punya kedekatan karakter. n kmp/cr3/erc/jk/rk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU