Reni Astuti Berinilai Rapor 8,7 Atas 2 Tahun Kepemimpinan Eri-Armuji

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 27 Feb 2023 17:29 WIB

Reni Astuti Berinilai Rapor 8,7 Atas 2 Tahun Kepemimpinan Eri-Armuji

SURABAYAPAGI, Surabaya - Tepat dua tahun masa kepemimpinan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya memberikan beberapa catatan dan penilaian capaian yang telah diraih Kota Pahlawan dan juga persoalan yang belum tuntas. 

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Dorong Pemkot Prioritas Pengendalian Banjir dan Pengentasan Kemiskinan

Reni Astuti menerangkan, setidaknya ada lima tren positif yang ditunjukkan selama dua tahun masa kepemimpinan Eri-Armuji. antara lain, pelayanan publik,  bidang ekonomi, bidang kesehatan, bidang pendidikan, dan stabilitas sosial, serta ketentraman dan politik. 
 
"Secara kasat mata, pelayanan publik cenderung semakin membaik yang ditunjukan melalui berbagai ruang komunikasi antara warga dan kepala daerah yang diciptakan demi memudahkan akses masyarakat untuk menyampaikan berbagai problem warga dan lingkungannya. Mulai dari membuka ‘Sambat Nang Cak Eri’ di Balai Kota. Kemudian tersedia pula kanal wargaKu. Lalu pelayanan hingga tingkat RW. Terlebih lagi demi memantau sekaligus menampung aduan warga tersedia pula grup WhatsApp bersama perangkat daerah baik camat dan lurah beserta para Ketua RT/RW dan LPMK," ungkap Reni. 
 
Inovasi pelayanan administrasi kependudukan dan pelayanan perijinan, Lanjut Reni juga terus mengalami perbaikan. Sikap tegas Walikota terhadap aparat yang terbukti melakukan pungli dalam pelayanan ke masyarakat juga makin memperbaiki kinerja birokrasi aparat pemkot. “Jangan buat susah warga Surabaya”, adalah pesan Walikota yang sering diinstruksikan. 
 
"Bahwa pejabat pemkot adalah pelayan masyarakat kini membudaya, dimana lurah, camat juga kepala dinas turun langsung melayani warga.  Dibeberapa kesempatan saat saya turun ke kampung-kampung melihat langsung dan bertemu pejabat pemkot turun ke masyarakat," katanya. 
 
Pada pemulihan ekonomi, perhatian, kepedulian, dan keberpihakan pada sektor pelaku usaha juga ditunjukan Pemerintah (Pemkot) Surabaya, utamanya terhadap UMKM. Terlihat dengan semakin tumbuhnya UMKM di Kota Pahlawan dengan kemudahan izin berusaha. Adanya e-commerce Pemkot Surabaya melalui e-Peken juga menjadi alternatif bagi pelaku ekonomi untuk menjajakan produknya. 
 
"Meski begitu masih perlu perbaikan perihal belum tersedianya data menyangkut seberapa banyak mereka yang telah naik kelas utamanya para pelaku usaha mikro. Hal ini perlu mengingat janji politik kepala daerah yang mencanangkan 30.000 UMKM naik kelas Go National dan Go internasional," terang Reni. 
 
Secara makro pertumbuhan ekonomi tahun 2022 menjadi 7,17 naik tajam dimana saat pandemi terkontraksi minus 4,85. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Surabaya ini pun andil dan berkontribusi besar dalam menyokong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Ekonomi bangkit, nilai investasi tahun 2022 mencapai 34 Trilyun, "gairah usaha di Surabaya terus tumbuh. Ini yang harus berdampak pada kesempatan kerja agar makin luas tersedia," ungkapnya. 
 
Bidang kesehatan, pelayanan berbasis digital E-Health untuk berobat semakin ditingkatkan baik di RSUD Soewandhi dan juga RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) hingga ke level puskesmas-puskesmas. Juga E-rekam medik dan SDM kesehatan yang mumpuni mampu mensolusi layanan kesehatan dimana warga tak perlu lama antri berjam-jam. Program Jaminan Kesehatan Semesta/UHC dimana warga Surabaya gratis menjadi peserta BPJS PBI melalui pelayanan kelas 3, menyediakan layanan berobat gratis. 
 
"Ini berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota Surabaya," katanya. 
 
Masih di bidang kesehatan penanganan, stunting juga layak mendapat apresiasi melalui perhatian Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya serta dukungan Kader Surabaya Hebat (KSH). Prevalensi balita stunting di Surabaya tahun 2021 menurut Status Gizi Indonesia (SSGI) mencapai angka 28,9 persen. "Penurunan signifikan terjadi menyusul hasil SSGI tahun 2022 bahwa Kota Surabaya merupakan daerah terendah angka prevalensi balita stunting se-kabupaten/kota di Jawa Timur bahkan se-Indonesia yaitu 4,8 persen," terangnya. 
 
Bidang pendidikan. Pemenuhan hak dasar bagi anak-anak Surabaya untuk menggapai pendidikan menengah dan tinggi makin meningkat. Bantuan biaya pendidikan untuk SMA/SMK sangat bermanfaat agar Surabaya zero putus sekolah. 
 
Beasiswa kuliah pun makin meningkat atas masukan DPRD Surabaya, hingga kini ada 1806 pemuda Surabaya yang mendapat beasiswa kuliah yang dana bersumber dari APBD Surabaya. Dan kuota beasiswa akan ditambah sebanyak 1779 mahasiswa di tahun 2023 ini. 
 
"Kegiatan yang memberi ruang ekspresi bagi anak dan remaja pun diharap makin membaik. Ada 800 ribuan anak di Surabaya yang harus dibangun jiwa dan raganya agar menjadi insan tangguh berkualitas calon pemimpin masa depan. Di bidang pendidikan, disparitas kualitas sekolah negeri dan swasta masih menjadi tanggung jawab pemkot untuk memperbaiki," katanya. 
 
Statibilas sosial, ketentraman dan politik. Sisi positif lainnya adalah Wali Kota Surabaya mampu membangun suasana toleransi antar warga kota yang majemuk. Juga menciptakan iklim rasa aman dan nyaman kota yang mendukung terwujudnya stabilitas daerah, stabilitas sosial keamanan ketentraman dan politik. 
 
Selaras dengan berbagai capaian positif itu, sisi pembenahan pada bidang lainnya juga butuh diperhatikan Pemkot Surabaya. Aspirasi warga yang saya terima saat di kantor dewan atau saat turun di tengah warga berupa keluhan, aduan, hingga pertanyaan-pertanyaan masyarakat setidaknya sejumlah problem menjadi masukan dan saran untuk dapat diperbaiki Pemkot Surabaya. Adapun di antaranya ialah (1) penanganan kemiskinan, (2) pengangguran, (3) banjir, (4) kemacetan, serta (5) pendapatan daerah. Alq

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU