Reses Deni Prasetya Ungkap Pemuda Desa Belum Tersentuh Pelatihan Usaha

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 07 Nov 2021 20:02 WIB

Reses Deni Prasetya Ungkap Pemuda Desa Belum Tersentuh Pelatihan Usaha

i

Deni Prasetya saat reses di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, 4/11/2021.

SURABAYAPAGI.COM, Jember – Masa Reses III tahun 2021 dimanfaatkan Anggota DPRD Jawa Timur Deni Prasetya untuk menemui masyarakat di Daerah Pemilihan Jawa Timur V yang meliputi wilayah Jember dan Lumajang. Politisi muda ini mengungkapkan dari sejumlah titik reses yang ia datangi mayoritas dari kalangan pemuda desa dan emak-emak.

Seperti saat Reses di Desa Rowoindah Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. Di tempat tersebut Deni Prasetya menerima beragam masukan serta harapan. Melalui komunitas Pemuda Pemudi Peduli Negara (Pedilira) yang menanyakan peran pemerintah terhadap masa depan pemuda pasca lulus sekolah. “Ada beberapa usulan dari pemuda di desa. Salah satunya tentang bagaimana nasib pemuda setelah lulus SMA itu kemana, kerja dimana dan sebagainya,” ungkap Deni, saat ditemui setelah reses di Jember, Jumat (4/11/2021).

Baca Juga: Komisi E Dorong KONI Jatim Segera Ajukan Anggaran PON XII Aceh

Para pemuda dan pemudi di desa memang mayoritas setelah lulus SMA tidak melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya. Mereka ingin ada kepastian bisa menjadi bagian dalam peningkatan ekonomi. “Karena jika mau keluar daerah kalau sudah lulus sekolah mau kemana, belum tentu bisa mendapatkan pekerjaan. Maka wajib punya keahlian dulu,” cetus politisi Partai Nasdem ini.

Baca Juga: Kunjungan Wisatawan ke Jember Naik Selama Libur Lebaran 2024

Menurut Deni, anak muda di desa pasti sangat antusias jika mereka memiliki keahlian seperti otomotif (perbengkelan), tata rias, menjahit dan sebagainya. Nah, agar skil ini terakomodir, maka perlu diadakan pelatihan dan diklat. “Paling tidak, ada dukungan peralatan. Seperti mereka yang pandai menjahit dibantu mesin jahit. Begitupula untuk otomotif dibantu alat perbengkelan dan ahli make up dibantu alat tata rias supaya bisa mandiri,” pinta anggota Komisi D ini.

“Kalau sudah punya keahlian, maka anak-anak muda millennial ini bisa membuka usaha sendiri, ataupun ikut orang tapi sudah menguasai bidang pekerjaannya,” sambung Deni. 

Baca Juga: Pemkab Jember Gelar Apel Siaga Gerakan Pangan Murah

Ditambahkannya, potensi pertanian dan perkebunan di Jember harus bisa diangkat kualitasnya. Supaya petani naik kelas dari hasil perkebunan atau hortikultura. Misalnya dapat mengolah hasil tanam menjadi produk yang siap jual dan dapat diterima oleh konsumen dimanapun berada. Karena sampai saat ini kualitas brand dari hasil olahan produk pedesaan ini masih minim. Butuh bimbingan dan pelatihan dari pemerintah agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini yang bisa diterima. “Pemerintah daerah paling tidak, ada perhatian agar usaha pertanian ini dapat dikelola secara modern dan dapat menambah penghasilan petani di desa, termasuk ibu-ibu dan anak-anak muda,” pungkasnya. rko 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU