Resesi, Sri Mulyani Optimis Ekonomi RI Tetap Tumbuh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 25 Agu 2020 14:58 WIB

Resesi, Sri Mulyani Optimis Ekonomi RI Tetap Tumbuh

i

Uang pecahan Rp2000

SURABAYAPAGI.com, Jakarta – Jurang resesi semakin terlihat, setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, ekonomi pada kuartal I-2020 tumbuh 2,97% dan di kuartal II-2020 kontraksi 5,32%, sehingga secara semester I-2020 mencapai minus 1,24%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 0 persen sampai minus 2 persen pada kuartal III 2020. Artinya, Indonesia akan masuk jurang resesi karena mengalami pertumbuhan negatif dalam dua kuartal berturut-turut.

Baca Juga: Penguatan Bisnis, Bank Jatim Cetak Kinerja Positif di tahun 2023

Ani, sapaan akrabnya, mengatakan proyeksi negatif muncul karena pemerintah melihat aktivitas ekonomi masyarakat dan dunia usaha yang mulai pulih sejak Juni 2020 rupanya belum cukup kuat untuk berlanjut di kuartal III.

Ia bilang ada beberapa sektor usaha yang sudah berbalik positif, namun tidak sedikit yang justru kembali negatif seperti masa pertengahan pandemi virus corona atau covid-19 mewabah di dalam negeri.

"Kami melihat di kuartal III, down side-nya ternyata tetap menunjukkan suatu risiko yang nyata, jadi untuk kuartal III kami outlook-nya antara 0 persen hingga negatif 2 persen. Negatif 2 persen karena ada pergeseran dari pergerakan yang terlihat belum sangat solid, meskipun ada beberapa yang sudah positif," ujar Ani saat konferensi pers virtual APBN KiTa, Selasa (25/8).

Baca Juga: Kinerja PNM Berdayakan Ekonomi Perempuan Lampaui Grameen Bank

Bendahara negara mengatakan pertumbuhan negatif pada kuartal III mungkin terjadi karena tingkat konsumsi masyarakat masih cukup lemah, meski mendapat bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Tingkat konsumsi masyarakat tercatat minus 5,51 persen pada kuartal II 2020.

"Banyak negara kontraksi lebih dalam kayak Spanyol, Malaysia , Filipina Singapur itu tergantung strukktur ekonomi. Sedangkan Indonesia masuk negara ekonimi rendah di Asia karena minus 5,32%," jelasnya.

Kendati demikian, dia optimis konsumsi pemerintah akan tumbuh positif seiring stimulus dan upaya pemulihan ekonomi nasional. Lebih lanjut, untuk keseluruhan tahun ini, Ani memperkirakan ekonomi Tanah Air akan berada di kisaran minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.

Baca Juga: Jokowi Kagum Pasar Among Tani, Khofifah: Optimis Dongkrak Ekonomi Batu dan Jatim

"Kita akan lihat konsumsi 2020 terutama kuartal III dan kuartal IV, apakah mereka bisa kembali pada zona netral minimal atau bahkan sedikit positif," pungkasnya.

Sebelumnya, ekonomi Indonesia sudah terkontraksi 5,32 persen pada kuartal II. Bila ekonomi kuartal III kembali minus, maka Indonesia akan menyusul beberapa negara, seperti Singapura, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat ke jurang resesi. 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU