Revitalisasi Pasar Wilis Malang Telan Biaya Rp 1,5 M

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 23 Mei 2023 11:56 WIB

Revitalisasi Pasar Wilis Malang Telan Biaya Rp 1,5 M

i

Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi. Foto: Diskopindag Kota Malang.

SURABAYAPAGI.COM, Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana melakukan revitalisasi Pasar Buku Wilis pada bulan depan. Pasalnya, Pasar Buku Wilis belum pernah mendapat perbaikan yang signifikan sejak dibangun 2003 lalu.

Para pedagang pasar buku Wilis telah berdiskusi dengan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang untuk membahas revitalisasi di Pasar Buku Wilis pada Senin (22/5/2023).

Baca Juga: Stasiun Malang Dipadati Pemudik pada Masa Arus Balik

Sebelumnya, Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi sempat menjelaskan konsep revitalisasi Pasar Buku Wilis. Pasar tersebut akan direvitalisasi dengan nuansa kolonial dan heritage.

Kendati demikian, dalam prosesnya tidak semua bagian bangunan dirombak. Hanya beberapa bagian yang diperbaiki. Seperti atap, karena sering bocor dan juga ada penambahan fasilitas parkir dan toilet. Tujuannya untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.

”Untuk revitalisasi Pasar Buku Wilis, kami menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar,” kata Eko, Senin (22/5/2023).

Eko menyebut bahwa sebenarnya pihaknya sudah merencanakan konsep revitalisasi. Namun, yang menjadi masalah utama sejak dulu adalah atap yang bocor. Maka dari itu, setelah berdiskusi bersama pedagang Pasar Buku Wilis, pihaknya akan fokus memperbaiki bagian atap.

Ia menuturkan bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan bersama perwakilan pedagang. Jika perbaikan dilakukan, lanjut Eko, maka secara otomatis pedagang akan direlokasi sementara.

”Kami menargetkan revitalisasi bisa dimulai bulan depan dan selesai November mendatang. Sementara relokasi akan kami siapkan dalam bulan ini,” ujarnya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Himbau Warga tak Stok Bahan Pangan Berlebih

Namun, pejabat eselon II B Pemkot Malang itu meminta masyarakat untuk tidak khawatir. Pasalnya, relokasi akan dilakukan di lahan parkir Pasar Buku Wilis agar tempatnya tidak jauh dari lokasi semula. Selain itu, selama proses revitalisasi, pihaknya tidak akan menarik retribusi.

Eko juga mengaku mendengarkan keinginan pedagang yang ingin relokasi dilakukan secara bertahap. Mengingat lahan parkir di Pasar Buku Wilis tidak bisa menampung seluruh pedagang dan barang jualan mereka. Sebab, terdapat 68 kios dan 60 pedagang di Pasar Buku Wilis.

Sementara itu, Koordinator Pedagang Pasar Buku Wilis Muharto mengatakan bahwa masalah mendasar di Pasar Buku Wilis memang atap yang bocor.

Muharto menuturkan, selama 20 tahun berdiri, para pedagang sebenarnya sudah berupaya melakukan perbaikan secara mandiri. Tiga kali perbaikan dilakukan secara swadaya, melalui corporate social responsibility (CSR), dan bantuan dari Pemkot Malang.

Baca Juga: Dua Pelaku Pembunuhan di Pakis Berhasil Diringkus Satreskrim Polres Malang

”Hanya saja, kemarin kan rencana revitalisasi hanya berupa sosialisasi, tapi kurang detail. Nah, sekarang kami meminta kejelasan sedetail-detailnya. Kami pokoknya ingin agar tidak bocor lagi,” ujar Muharto.

Selain revitalisasi, ia berharap agar ada bantuan untuk melakukan promosi. Pasalnya, penjualan di Pasar Buku Wilis baru merangkak kembali pasca pandemi melandai.

Ia memperkirakan peningkatan penjualan baru 15 persen. Sementara, tidak semua pedagang melek teknologi sehingga bisa berjualan secara online. mlg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU