Riset Gender dan Birokrasi, Tim Riset BRIN Lakukan Wawancara dengan Wali Kota Mojokerto

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 29 Jan 2023 16:29 WIB

Riset Gender dan Birokrasi, Tim Riset BRIN Lakukan Wawancara dengan Wali Kota Mojokerto

i

Wali Kota Mojokerto saat wawancara bersama Tim Riset BRIN

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menerima kunjungan Tim Riset Gender dan Birokrasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Sabha Pambojana Rumah Rakyat pada Sabtu (28/1/2023).

Kepada tim riset dari BRIN yang terdiri dari Herie Saksono, Yanuar Farida Wisma Yanti Evi Maya Savira, Melati Ayuning Pranasari, wali kota yang biasa disapa Ning Ita tersebut menuturkan pendidikan yang menjadi salah satu hal wajib dalam layanan dasar tentu harus dilakukan meski sesulit apapun tentunya dengan mengutamakan program secara keroyokan atau crosscutting.

Baca Juga: Respon Cepat Aduan Masyarakat, PJ Ali Kuncoro Sidak TPS Benpas dan TPA Randegan

"Untuk menjamin pendidikan dasar yang menjadi wewenang pemerintah kota Mojokerto sudah kita lakukan dengan memberikan berbagai fasilitas gratis, seperti seragam, sepatu, peralatan sekolah dan bis sekolah gratis. Sementara untuk pendidikan sekolah menengah dan pendidikan tinggi yang menjadi wewenang Pemerintah Provinsi kami bersinergi dengan Baznas dengan program Satu Rumah Satu Sarjana," terangnya.

Lebih lanjut terkait pemberdayaan perempuan, Ning Ita menyampaikan bahwa hal utama yang dilakukan adalah mempersiapkan SDM untuk masa yang akan datang, dan tentunya melibatkan para ibu yang merupakan pendidik pertama bagi anak-anaknya.

"Untuk mempersiapkan generasi bangsa adalah penurunan Stunting yang menjadi salah satu goal SDGs. Angka stunting Kota Mojokerto saat ini terendah di Jawa Timur dan kami targetkan dalam 2 tahun mendatang bisa zero stunting. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran ibu dalam mencetak generasi bangsa,” jelasnya.

Baca Juga: Realisasi Pajak Kota Mojokerto Naik Signifikan Capai Rp 71,4 Miliar

Masih tentang pemberdayaan perempuan, Ning Ita menambahkan program keroyokan masih menjadi strategi untuk menyiapkan generasi bangsa.

“Peran ibu dalam mengawal anak-anaknya sejatinya tidak bisa tergantikan oleh siapapun, saya berupaya ada satu program yang diampu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP3A), Dinas Kesehatan,Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) yang membina kader sebaya sehingga bisa menjadi tempat curhat,” terang wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini.

Ning Ita menambahkan bahwa untuk bisa menghasilkan generasi yang berkualitas tidak lepas dari ekonomi keluarga. Perempuan sebagai gender yang mendominasi akan terus menjadi sasaran dalam bidang apapun. Karena pada kenyataannya perempuan bisa menjadi single parent atau mempunyai suami namun belum memenuhi kebutuhan keluarga.

Baca Juga: Pimpin Apel Pagi Pasca Libur Lebaran, Pj Ali Kuncoro Ingatkan PR Sudah Menanti

“Banyak sekali program pemberdayaan ekonomi dengan sasaran perempuan dalam inkubasi wirausaha 4P. Kami berikan pelatihan, pendampingan, pemberian modal usaha dan pembentukan koperasi sesuai dengan peminatannya masing-masing,” imbuh Ning Ita yang pada pertemuan sore ini didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo dan Kepada Disdikbud Amin Wachid.

Kajian gender dan birokrasi yang tengah dilakukan oleh tim riset BRIN merupakan kerjasama antara BRIN dengan Yayasan Bhakti Tanoto (Tanoto Foundation). Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU