Risma, Sudah Bayangkan Beratnya Tugas Mensos

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 16 Des 2020 20:59 WIB

Risma, Sudah Bayangkan Beratnya Tugas Mensos

i

Tri Rismaharini

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Tri Rismaharini, yang kini masih menjabat Wali kota Surabaya, sudah membayangkan kelak bila menjadi Menteri Sosial. Tugas beratnya, antara lain memiliki tanggung jawab besar. Sekian juta penduduk Indonesia bergantung kepada Mensos. “Coba, berapa orang di Indonesia ini sangat tergantung pada Mensos," ujar Risma, saat ditemui Surabaya Pagi bersama beberapa wartawan lain di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam Surabaya, Rabu (16/12/2020).

Karena tanggung jawab yang besar itulah dirinya tidak berani menjabat sebagai menteri meski siapa saja yang akan mempengaruhinya.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu menyebut menjadi seorang menteri itu memiliki tugas yang berat. Sebab, masyarakat tidak mampu se-Indonesia bergantung pada Mensos.

"Jadi itu kenapa aku ndak berani sama sekali, siapa pun yang mempengaruhi aku. Saya tidak berani berpikir itu. Mulai bantuan, PKH, apa-apa, kan pasti berat. Makanya kenapa kalau aku tidak berpikir (jadi mensos)," jelasnya.

“Aku tidak meminta, pasti Gusti Allah nanti akan membantu saat aku sulit. Karena tidak mudah. Misalkan masalah data, kan tidak mudah, kita mesti cari data clear yang betul," tambahnya.

Risma pun takut jika dirinya yang meminta atau yang menginginkan posisi menteri. Sebab, dirinya harus mempertanggungjawabkan jabatannya kepada Tuhan.

"Kalau aku salah, kan bahaya sekali, aku harus mempertanggungjawabkan kepada Tuhan yaopo (bagaimana)," kata Risma.

 

Tunggu Megawati

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengaku tidak mengincar jabatan Menteri Sosial. Tapi, kalau Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan yang menugaskan dia mengisi jabatan itu, maka Risma berani menjalaninya.

“Oleh karena itu, sekali lagi kenapa saya tidak berani. Siapa pun yang ngomong, kalau saya mendapat perintah Bu Mega: Bu Risma kamu jalani, aku baru jalan,” ujar Risma usai pertemuan dengan perwakilan Kepala Staf Presiden di Rumah Dinas Jalan Sedap Malam, Surabaya, Rabu (16/12/2020).

Baca Juga: Gerindra Galau dengan Manuver Megawati

 

Tak Kepingin

Risma kembali menegaskan, dia tidak pernah meminta bahkan kepingin jabatan Mensos. Karena menurutnya jabatan Mensos tanggungjawabnya berat.

“Tapi bukan aku yang minta, atau aku yang kepingin. Kalau aku yang kepingin aku takut itu tadi, karena sekian juta tergantung pada bantuan-bantuan tadi. Kalau aku salah kan bahaya sekali, aku harus mempertanggungjawabkan kepada Tuhan yaopo,” ujar Risma.

Risma juga memastikan, Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan belum memberi perintah apapun kepadanya, apalagi terkait isu Menteri yang beberapa hari santer dibahas media. “Belum. Karena memang belum selesai pilkadanya (Pilkada Surabaya 2020),” katanya.

 

Baca Juga: Simpang Siurnya Pernyataan Gibran dan Hasto

Sangat Tergantung Mensos

Menurut Risma, pekerjaan Menteri Sosial sangat berat. Karena jutaan orang di Indonesia sangat bergantung dari Mensos. Itulah alasan tidak berambisi menjadi Mensos, kecuali memang mendapat tugas dari Megawati Soekarnoputri.

“Jadi itu kenapa aku ndak berani sama sekali, siapa pun yang mempengaruhi aku, saya tidak berani berpikir itu, karena itu berat pasti tugasnya. Karena sekian juta orang menggantungkan, mulai bantuan, PKH, apa, apa, kan pasti berat. Makanya kenapa kalau aku tidak berpikir, aku tidak meminta, pasti Gusti Allah nanti akan membantu saat aku sulit,” kata Risma.

Sebelumnya, beredar kabar kalau Tri Rismaharini mendapatkan tawaran menjadi Menteri Sosial (Mensos) menggantikan Juliari Batubara yang tersangkut kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19.

Bahkan beberapa politisi juga berasumsi kalau Risma pantas mengisi jabatan itu. “Saya dapat kabar bahwa Ibu Risma ditunjuk Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju,” ujar Yusuf Lakaseng Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya pada acara tasyakuran Pilkada atas kemenangan Eri Cahyadi-Armudji Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya di Surabaya, Minggu 13 Desember 2020 lalu. byt/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU