Home / Hukum dan Kriminal : Perkara Notaris Edhi Susanto

Ronald Talaway: Kejahatan Pemalsuan Harus Dibuktikan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 28 Jul 2022 15:52 WIB

Ronald Talaway: Kejahatan Pemalsuan Harus Dibuktikan

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sidang lanjutan Notaris Edhi Susanto, dan Feni Talim kembali digelar kali ini agenda mendengarkan Keterangan Ahli yang didatangkan oleh JPU.

Ronald Talaway selaku kuasa hukum terdakwa membenarkan hal itu, "Iya tadi agendanya mendengarkan keterangan Ahli dari jaksa. Keterangan ahli, Sapta Aprilliano pada persidangan tadi, menjelaskan delik pada pasal 263 KUHP," ucap Ronald Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: Hari Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Surabaya

Di dalam perkara ini lanjut Ronald, baik ayat 1 maupun ayat 2 adalah delik sengaja, sehingga harus ditemukan kehendak yang paralel dengan motivasinya.

"Sedangkan Klien kami tidak memiliki motivasi maupun kehendak mengingat tidak ada yang dapat menguntungkan diri klien kami," terangnya.

Baca Juga: Dispendik Gandeng Dispendukcapil Filter Penduduk Dadakan

"Atas perbuatan yang didakwakan oleh jaksa penuntut umum, kejahatan pemalsuannya  harus dibuktikan begitupun perbuatan aktifnya yaitu siapa yang membuat kepalsuan dalam hal tanda tangan yang dimaksud di dalam objek surat kuasa. Namun sampai saat ini selama persidangan kan tidak pernah membuktikan perbuatan aktif siapa yang menandatangani surat kuasa yang dimaksud dalam perkara itu," pungkasnya.

Diketahui, dalam Surat Kuasa tanggal 31 Januari 2018 disebutkan untuk mengurus checking dan ganti sertifikat Hak Milik nomor 721/ lingkungan Rangkah sedangkan Surat Kuasa tertanggal 9 Februari 2018 disebutkan untuk mengurus checking dan pemotongan/ pemecahan sertifikat No. 78/K Kelurahan Rangkah. Dan pada dua surat kuasa tersebut terdapat tandatangan Feni Talim sebagai penerima kuasa dan Itawati Sidharta sebagai pemberi kuasa serta diketahui oleh Notaris Edhi Susanto, SH. MH. Padahal Itawati Sidharta sebagai pemegang hak atas tanah tidak pernah membuat dan menandatangani surat kuasa tersebut.

Baca Juga: Manfaatkan Aset, Pemkot Surabaya Bangun 8 Lokasi Wisata Rakyat 

Diketahui pula, pada saat melakukan checking sertifikat di kantor BPN Surabaya II, Feni Talim menyerahkan dan melampirkan Surat kuasa tertanggal 31 Januari 2018 dan tertanggal 9 Februari 2018 serta menyerahkan surat pernyataan selisih luasan tanggal 13 Maret 2018 dan surat pernyataan menerima hasil ukur tanggal 26 Maret 2018.

Atas Perbuatan Notaris Edhi Susanto SH.MH didakwa Pasal 263 ayat (2) KUHP sedangkan Feni Talim SH.Mkn didakwa Pasal 263 ayat (1) KUHP. (bd/ham)

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU