Rugi Ratusan Juta, Kini Miliki Gerai Kopi di Seluruh Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 24 Mei 2021 09:28 WIB

Rugi Ratusan Juta, Kini Miliki Gerai Kopi di Seluruh Indonesia

i

Rakhma Sinseria di depan gerai Coffee Toffee miliknya. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Rakhma Sinseria atau akrab dipanggil Ria merupakan salah satu pengusaha kopi yang mengangkat kelezatan kopi dalam negeri dengan membuka gerai Coffee Toffee, kedai kopi yang menjadi pusat ngumpul anak gaul hingga dewasa, dari pelajar, mahasiswa, kantoran hingga keluarga.

Awal buka ditahun pertama ia langsung mendirikan 10 gerai. Pemenang lomba Wanita Wirausaha Femina ini kemudian sangat bersemangat untuk memperkenalkan Coffee Toffee.

Baca Juga: Imigrasi I Surabaya Berhasil Terbitkan Hampir 10 Ribu Paspor

Sepuluh garai yang digadang-gadangnya bakalan sukses luar biasa akhirnya tutup bahkan sebelum menginjak tahun kedua. Sakit hatinya menyaksikan ini. Ia bahkan belum sempat menikmati labanya sepeser pun, yang ada malah modalnya yang mencapai ratusan juta hilang tak berbentuk lagi.

Selain itu, kegagalannya juga disebabkan oleh konsep bisnisnya yang belum lah matang, Coffee Toffee juga kurang pas dalam membidik pasar. Belakangan ia sadar bahwa gerainya sebenarnya belum memiliki identitas yang pas, untuk kalangan remaja atau pebisnis. Interiornya juga tidak digarap dengan pas seperti ukiran di cangkirnya juga kurang sesuai.

Ria juga kurang dalam perhitungan akuntansi, apakah bisnisnya sehat atau tidak dalam arti bisnis dikatakan sehat jika cashflow nya lancar karena cashflow itu ibarat darah dalam tubuh manusia. “Ini saat-saat yang cukup menguras energi dan emosi. Tapi, saya berusaha tetap tenang dan berpikir positif, karena yakin bahwa kejatuhan ini adalah proses menuju kesuksesan. Saya menikmati setiap prosesnya,” ungkapnya, Selasa (24/5/2021).

Baca Juga: Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat

Rakhma Sinseria kemudian melengkapi team bisnisnya dengan orang-orang yang ahli dibidangnya. Ada divisi marketing, ada divisi humas, dan juga divisi keuangan. Ria juga tidak fokus dalam menekuni bisnisnya karena ia membagi waktunya dengan bekerja.

“Ternyata ilmu matematika setengah ditambah setengah sama dengan satu tidak berlaku di dunia bisnis.” Ia kemudian harus memilih bekerja atau berbisnis, dan Ria memilih berbisnis.

Baca Juga: Tingkatkan Kepuasan Masyarakat, Satpas SIM Colombo Gaungkan Pelayanan Prima dan Transparansi

Butuh waktu lama untuk merangkak mulai dari awal dalam membangun Coffee Toffee karena ia tidak memiliki second plan. (Seharusnya pebisnis selalu menyediakan second plan dalam bisnisnya termasuk dana cadangan untuk “njagani” jika bisnis tidak berjalan sesuai rencana”.

Kini usahanya tak sia-sia, kita dapat melihat gerai Coffe Toffe terdapat hampir di seluruh mall kota besar di Indonesia terutama pulau Jawa, Sumatra dan Bali. Gerainya selalu ramai dengan anak muda yang ingin nongkrong dan gaul. Dsy2

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU