Rusia Mulai Uji Vaksinasi Covid-19 Pertama Secara Masal, 76 Orang Berhasil

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 11 Sep 2020 10:13 WIB

Rusia Mulai Uji Vaksinasi Covid-19 Pertama Secara Masal, 76 Orang Berhasil

i

Ujicoba vaksin covid-19 di moscow. SP/ SS

SURABAYAPAGI.com, Moscow - Warga Moskow sejak Rabu (9/9/2020) telah menjalani vaksinasi massal Covid-19. Uji vaksin Covid-19 pertama buatan Rusia sebagai bagian dari studi pasca pendaftaran vaksin Sputnik V.

Seperti yang telah disampaikan oleh Anastasia Rakova Wakil Walikota Moskow bahwa uji coba penggunaan vaksin semakin cepat maka semakin baik.

Baca Juga: CEPI dan Bio Farma Berkolaborasi untuk Dorong Percepatan Produksi Vaksin

“Ini akan memungkinkan kami untuk mempercepat proses pengujian sehingga ketersediaan vaksin untuk semua orang bisa lebih cepat. Hari ini, peserta pertama dari pengujian sudah divaksinasi,” terang Rakova.

Pengujian vaksin Covid-19 tersebut melibatkan 40 ribu sukarelawan warga ibu kota yang akan divaksinasi secara gratis. Pemerintah Moskow bersama pengembang Sputnik V, Institut Gamaleya, setidaknya telah mendaftar lebih dari 35 ribu sukarelawan.

Pemeriksaan medis terhadap sukarelawan pertama yang terdaftar dilakukan pada 7 September. Berdasarkan pemeriksaan dan hasil tes, dokter memilih kandidat yang tidak memiliki kontraindikasi vaksinasi.

Baca Juga: Dokter Paru Mereaksi Jokowi Soal Endemi

Berdasarkan dari hasil pengujian sebelumnya, vaksin Sputnik V berhasil menghasilkan respons imun humoral dan sel T yang stabil pada semua subjek penelitian sebanyak 76 orang.

Ketika itu putri Vladimir Putin Presiden Rusia juga menjadi satu dari sekian sukarelawan. Diketahui hasil sementara, tidak menimbulkan efek samping yang serius. Tingkat antibodi sukarelawan yang telah divaksinasi 1,4 - 1,5 kali lebih tinggi daripada yang dimiliki para penyintas Covid-19.

Baca Juga: Ratusan Anggota DPC PERADI Sidoarjo Antusias Ikuti Gelar Bakti Kesehatan Vaksinasi Covid-19

Penelitian yang akan berlangsung selama 180 hari ini, akan membantu mendapatkan izin pemasaran permanen dan memperluas jangkauan kemungkinan penerima vaksin, termasuk menjangkau lansia usia di atas 60 tahun. dsy7

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU