Rute Bus Trans Jatim Mojokerto Bakal Diperluas Hingga Gresik

Bus Trans Jatim koridor II yang baru dioperasikan Agustus lalu dipadati penumpang, terutama saat akhir pekan.
SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur bakal memperluas jaringan Bus Trans Jatim guna merespon tingginya antusiasme masyarakat.
Mulai bulan depan, rute bus milik Pemprov Jatim ini akan diperluas hingga ke kawasan Gresik atau menyambungkan antara wilayah Kota Mojokerto dengan utara sungai hingga Balongpanggang.
Kini, 20 titik halte tengah disiapkan. Kasi Dalops UPT LLAJ Mojokerto Dishub Jatim, Akhmad Yazid menjelaskan, dari hasil survei, dibutuhkan 40 halte atau 20 halte sisi kanan dan kiri jalan mulai dari Terminal Kertajaya hingga terminal Kecamatan Balongpanggang, Gresik.
Untuk wilayah Kota Mojokerto, setidaknya ada 3 titik yang akan dibangun lokasi menaikkan dan menurunkan penumpang, yakni di Jalan Jayanegara, Jalan Pahlawan, dan Jalan Gajah Mada.
’’Surveinya sudah selesai minggu kemarin,’’ ujarnya.
Tak hanya halte, 20 armada bus juga tengah disiapkan sebagai moda transportasi dan mobilitas masyarakat.
Tak jauh beda dengan koridor I dan II, fasilitas pada Bus Trans Jatim koridor III ini juga akan dilengkapi pendingin ruangan hingga tempat duduk single seat dan stand.
Termasuk sopir bersertifikat dan pelayan layaknya pramugari atau pramugara. Tarif yang ditawarkan juga sama, yakni Rp 5 ribu untuk sekali perjalanan bagi dewasa, dan Rp 2.500 untuk pelajar.
’’Trans Jatim Koridor III ini permintaan Pemkot dan Pemkab Mojokerto. Karena sudah tidak ada lagi layanan seperti lin atau angkudes,’’ imbuhnya.
Jika tidak ada kendala, rute koridor III akan dioperasikan mulai bulan depan. Bahkan, akan diteruskan hingga ke wilayah Gresik Kota Baru awal tahun depan.
Selain untuk menampung mobilitas warga Kota dan Kabupaten, Trans Jatim koridor III juga untuk memfasilitasi masyarakat untuk berwisata.
Khususnya di utara sungai yang kini mulai dilirik wisatawan lokal maupun luar kota.
’’Karena sudah ada beberapa wisata yang sering dikunjungi dan juga banyaknya industri di utara sungai. Sehingga butuh moda transportasi umum bagi wisatawan dan pekerja,’’ pungkasnya. Dwi