Saat Ditangkap Mendongak, Di Reka Ulang Menangis dan Menunduk

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 10 Mar 2023 20:57 WIB

Saat Ditangkap Mendongak, Di Reka Ulang Menangis dan Menunduk

i

Proses reka ulang penganiayaan David yang dilakukan oleh Mario Dandy dan Shane beserta anak AG, di lokasi kejadian di perumahan Green Pertama Residence Jakarta Selatan.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Mario Dandy Satriyo, anak dari eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo, yang kini sedang diusut KPK, Jumat (10/3/2023) kemarin berubah 180 derajat saat ditangkap pada akhir Februari 2023 lalu. Bila saat ditangkap, dan dipertontonkan di depan media, Mario Dandy sempat mendongak dan sempat tertawa. Kini, Mario hanya bisa menunduk dan kerap menangis. Sikap kekasih anak pelaku AG terjadi saat reka ulang di perumahan Green Permata Residence, Jakarta Selatan.

Tersangka Mario Dandy yang menangis saat memperagakan proses penganiayaan kepada Cristalino David Ozora.

Baca Juga: Kru Bus Adu Jotos dengan Pengemudi Avanza di Bojonegoro

penyidik membacakan reka adegan ketika Mario menganiaya David. Anak mantan pejabat pajak ini menangis ketika memperagakan penganiayaan yang dibacakan penyidik itu.

Terlihat beberapa kali Mario mengelap matanya dengan tangannya. Tersangka ini banyak menunduk saat memperagakan penganiayaan ke putra petinggi GP Ansor ini.

Tangis Mario Dandy kembali terlihat ketika memeragakan menendang kepala bagian kanan David beberapa kali. David yang terkapar kemudian kepalanya kirinya ditendang Mario Dandy.

Mario Dandy sempat terdiam saat memeragakan adegan menendang kepala kiri David. Polisi kemudian memanggil namanya untuk segera melanjutkan adegan.

Kemudian Mario mengambil adegan terakhir dengan mengambil ancang-ancang menendang kepala kiri David. Posisi David saat itu tak berdaya dengan badan tersungkur.

Dalam beberapa adegan, Mario tampak enggan memperagakan penganiayaan ini, terlebih ketika diminta melakukan selebrasi pemain sepak bola Cristiano Ronaldo. Mario tampak menangis sesenggukan saat memperagakan selebrasi itu. Hal ini terlihat dari "lemasnya" Mario memperagakan adegan.

Penyidik pun beberapa kali memberitahu Mario posisi yang benar ketika menendang David, seperti mengangkat kaki yang tinggi saat menendang kepala bagian kiri korban dan "selebrasi" usai melakukan penganiayaan.

Meski telah diberitahu, Mario tetap tak bisa memperagakan adegan dengan benar.

Baca Juga: Bermasalah, Bisnis Jasa Pembantu

Usai penganiayaan, ibu teman David, N datang menghampiri. Dalam adegan itu, N menangis saat menirukan percakapannya dengan Mario.

Anak mantan pejabat pajak ini lagi-lagi menangis ketika mendengar perkataan N.

 

Mario Sebut David Lecehkan AG

Mario Dandy menyampaikan alasan melakukan penganiayaan terhadap D di hadapan N ibunda dari R yang merupakan teman korban. Mario Dandy beralasan korban melakukan pelecehan terhadap adik temannya.

Baca Juga: WP Lalai Lapor SPT, Tetap bisa Dipenjara

Saksi N menghentikan aksi kekerasan tersebut. N berteriak dari balkon rumahnya. Selanjutnya N bergegas keluar dari rumah untuk menghampiri lokasi penganiayaan. “Saya tunjuk pelaku, saya tanya ‘siapa kamu? Ngapain kamu di sini? Saya pemilik rumah di sini,” kata saksi N sembari memeragakan pada Jumat (10/3/2023).

N yang mengetahui korban penyiksaan adalah teman anaknya, langsung menanyakan apa yang sudah dilakukan para tersangka terhadap korban.“Saat saya tahu ini D. Saya tanya ‘Kamu apakan teman anak saya?’ ujar N.

“Dia (korban) melecehkan adik teman saya tante,” tutur N menirukan ucapan Mario Dandy pada malam kejadian. Adik teman yang dimaksud Mario Dandy ialah AG sang kekasih.

Polda Metro Jaya telah menggelar rekonstruksi penganiayaan Mario Dandy Satriyo terhadap D anak pengurus GP Ansor. Sebanyak 40 adegan diperagakan dalam rekonstruksi yang digelar di Kompleks Green Permata Residence, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/3/2023). "Dari 37 adegan yang kita siapkan, tadi berkembang menjadi 40 adegan. Adegan ke-40 terbagi menjadi dua karena angelnya berbeda, 40 A dan 40 B," ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi pada wartawan, Jumat (10/3/2023). jk/erk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU