Sakit Hati, Mahasiswi FH Ubaya Dicekik Guru Musiknya Hingga Tewas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 08 Jun 2023 20:34 WIB

Sakit Hati, Mahasiswi FH Ubaya Dicekik Guru Musiknya Hingga Tewas

i

Pelaku pembunuhan Angelina Nathania, saat ditangkap oleh tim Satreskrim Polrestabes Surabaya, Kamis (8/6/2023) di Mapolrestabes Surabaya.

Dikoperkan dan Dibuang di Jurang Gajah Mungkur 

 

Baca Juga: Kapolrestabes Ajak Ratusan Tukang Becak Buka Bersama di Mapolrestabes Surabaya

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Polrestabes Surabaya menangkap pelaku pembunuhan mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) bernama Angelina Natania alias AN yang mayatnya dibuang di dalam koper di Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, kawasan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Rabu (7/6/2023). Pelakunya ternyata guru musiknya korban, yang dianggap sudah kenal dengan keluarga korban.

"Saat ini pelaku sudah diamankan, dia sudah mengakui (membunuh). Dari hasil penyelidikan pelaku berinisial R. Dari penyidikan, dia guru musiknya. Ditangkap di daerah Pacet, Mojokerto," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana kepada wartawan, Kamis (8/6/2023).

Kepada polisi, R mengaku membunuh AN karena sakit hati. "Yang bisa kami dapatkan keterangan dari tersangka atau pelaku ini bahwa yang bersangkutan sakit hati lalu melakukan pembunuhan dengan mencekik korban," jelas Mirzal, Kamis (8/6/2023).

Selain itu, Mirzal menyebut R juga ingin menguasai harta korban. Ia mengatakan, mobil Xpander milik AN dibawa lari oleh AN dan digadaikan. "Dia ingin menguasai harta karena mobilnya pun digadaikan," imbuhnya.

Usai mencekik leher korban, pelaku memasukkan jasad AN ke koper dan membuangnya di jurang kawasan Pacet, Mojokerto. Polisi sempat kesulitan mengevakuasi koper tersebut karena posisinya 20 meter di bawah jalan.

Bahkan, lanjut Mirzal, pelaku R membungkus koper tersebut degan plastik berlapis-lapis untuk menghilangkan bau busuk.

"Ditemukan adanya tas putih yang di-wrapping sampai 4 wrapping yang di dalamnya ditemukan jenazah perempuan," ungkapnya.

"Kondisi tertutup (kopernya), jadi jenazah dimasukkan ke koper dalam kondisi tertutup, bukan dimutilasi, tapi utuh dimasukkan dalam koper tapi kondisi utuh. Ini murni dibunuh dengan cara dicekik," jelasnya.

 

Terungkap CCTV Apartemen

Mirzal menambahkan R merupakan warga Surabaya. Aksi R membunuh korban terungkap dari rekaman CCTV di apartemen kawasan Gunung Anyar. Dalam rekaman, tampak R menjadi orang terakhir yang bersama korban.

"Salah satunya petunjuk dari CCTV dari apartemen, kita berusaha mengidentifikasi semua yang terkait dan tersorot CCTV. Kebetulan pada saat kami pantau di CCTV itu, kita pertanyakan bahwa yang paling terakhir bersama korban adalah guru les musik yang diidentifikasi berinisial R. Pelakunya warga Surabaya juga," tambah Mirzal.

Mirzal mengatakan, mayat perempuan tersebut kemarin (7/6/2023) malam sudah dievakuasi ke kamar jenazah RSU dr Soetomo untuk dilakukan identifkasi. Identifikasi dilakukan untuk memastikan apakah benar jenazah tersebut sesuai dengan perkara yang tengah menjadi penyelidikan Satreskrim Polrestabes Surabaya.

 

Pelaku Bawa Lari Mobil Korban

Dari informasi yang dihimpun, korban dilaporkan hilang usai berpamitan kuliah dari rumahnya di kawasan Gunung Anyar, Surabaya sejak Rabu (3/5) pukul 15.00 WIB. Saat dilaporkan hilang, ia membawa mobil Mitsubishi Xpander warna abu-abu nopol L 1893 FY.

Selain itu, Mirzal menyebut R juga ingin menguasai harta korban. Ia mengatakan, mobil Xpander milik AN dibawa lari oleh R dan digadaikan. "Dia ingin menguasai harta karena mobilnya pun digadaikan," imbuhnya.

 

Ditemukan di Jurang Gajah Mungkur

Sebelumnya, Petugas Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo dikejutkan dengan penemuan mayat dalam jurang sedalam 20 meter di kawasan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Rabu (7/6).

Mayat yang berada dalam sebuah koper dibungkus kain putih itu tersangkut di sebuah pohon di jurang sisi timur jalan alternatif Mojokerto-Batu.

Salah satu petugas Tahura Raden Soerjo, Ali Sodikin, mengatakan mayat tersebut telah dievakuasi pihaknya bersama petugas gabungan Polri-TNI.

"Kondisinya sudah membusuk, mengeluarkan bau menyengat. Mayat di dalam koper dibungkus karung putih," ujar Ali kepada wartawan, Rabu (7/6).

Petugas lain, Sugeng, menerangkan sebenarnya petugas sudah mengetahui ada bungkusan putih di jurang itu sejak Sabtu (3/6). Namun, petugas mengira itu bungkusan sampah.

"Kemarin (Sabtu 3/6) pas patroli sudah melihat itu. Tapi kami kira itu sampah," terangnya.

Baca Juga: Kapolres Pasuruan Kota Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan hingga Curanmor di Bulan Ramadhan

 

Keluarga Korban Temui Pelaku

Keluarga AN (21 tahun) mahasiswi perguruan tinggi swasta Surabaya yang meninggal dibunuh guru les musik, mengaku menemui pelaku saat korban hilang.

Ambar Kristina tante korban dan Ana Mariani ibu kandung AN, mengaku menemui pelaku R (41 tahun) pada 5 Mei 2023. Pertemuan itu dilakukan dua hari setelah AN pergi dari rumah. Dia pamit ujian di kampus. Tapi tak pernah kembali lagi.

Menurut Ambar, keluarga sempat curiga ketika melihat reaksi R gugup ditanya keberadaan AN.

“Waktu itu keluarga tanya apakah ia tahu keberadaan AN. Pelaku mencurigakan. Karena gugup. Badannya gerak semua. Tangan diputar-putar di baju. Kata pelaku, dia tidak tahu. Terakhir beretemu (AN) pada November 2022,” kata Ambar.

Namun keluarga yang mendatangi R, hanya sekadar menindaklanjuti sejumlah informasi rekan AN tentang kemungkinan pelaku tahu keberadaan korban.

“Lapornya (ke polisi) bersamaan dengan bertemu pelaku. Saya sama mamanya menemui pelaku. Papanya lapor polisi,” terangnya lagi.

Kecurigaan keluarga terbukti, ketika Selasa (6/6/2023) mendapat kabar polisi menangkap R sebagai pelaku pembunuh AN.

 

Tak Ada Permintaan Maaf

Ana Mariani, ibu kandung korban yang diajak ke lokasi pembuangan jenazah AN di jurang Gajah Mungkur, Pacet, Mojokerto pada Rabu (7/6/2023) lalu, juga sempat bertemu pelaku. Namun tak ada permintaan maaf yang terucap. Pelaku justru tidak merasa bersalah.

“Dia (pelaku) itu seperti tidak ada takut. Gemetar juga tidak. Berani lihat saya. Seperti dari sorot mata. Kalau saudara saya ngomong, seperti psikopat,” ujarnya.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Siapkan 155.165 Personel

Sampai saat ini, keluarga belum tahu pasti motif R tega membunuh AN dan membuang jenazahnya dalam koper di jurang.

“Saya pancing (pelaku) mau cerita. Tapi yang diceritakan berbeda. Tidak bisa saya ungkap, nanti mengganggu penyelidikan,” katanya lagi.

Yang Ana ingat, dua minggu terakhir sebelum AN meninggalkan rumah pada 3 Mei 2023, korban sempat mencari-cari keberadaan STNK mobil Xpander milik kakaknya yang selalu dipakai. “Yang saya tahu, dia mengincar mobil karena tanpa sepengetahuan anak saya mobil digadaikan. Anak saya nanya, dia marah, terus dibunuh,” jelasnya.

Ana sendiri tahu R adalah guru les ekstrakurikuler musik AN saat masih SMA. Meski tidak pernah komunikasi langsung dengan pelaku selama ini, tapi ia juga tak pernah menaruh curiga.

Selain R sudah beristri dan punya anak, hubungan pelaku dengan AN pun hanya sebatas guru dengan siswa. Jika beraktivitas dalam satu band musik pun, grup itu sudah bubar sejak AN kelas 3 SMA.

Ia juga tak tahu ada tidaknya hubungan lebih antara AN dengan R dari sekadar guru dan siswa. “Saya malah sering goda dia, punya pacar apa belum. Katanya tidak punya. Dia anaknya suka cerita tentang teman,” tandasnya.

 

Ubaya Berduka

Meninggal dunianya Angelina Nathania membuat kampus Angelina tempat menempuh studi, berduka. Seluruh civitas UBAYA menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya AN.

AN merupakan mahasiswi Fakultas Hukum Ubaya angkatan 2020. AN salah satu mahasiswi yang punya nilai akademik bagus.

Bahkan, Ubaya siap memberikan bantuan hukum kepada keluarga AN, dalam mendampingi proses hukum kasus pembunuhan ini. Hal ini diungkapkan pihak Manajer Public Relations Ubaya Hayuning Purnama Dewi, Kamis (8/6/2023).

"LBH kami siap membantu keluarga korban. Jika memang dibutuhkan, kami siap untuk LBH," tambah Hayuning.

Kendati demikian, sebelum memberi bantuan LBH, UBAYA masih menunggu proses penyelidikan polisi. "Kami menunggu proses dari kepolisian, sampai siang tadi di Polrestabes dilakukan perkembangan penyidikan," ujarnya. ham/ril/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU