Sampai Minggu Siang Tadi, Stan Lantai LG, Nyaris 100 Persen Buka
SURABAYAPAGI.com, Surabaya – Hari Minggu (31/7/2022) siang tadi, adalah batas terakhir pembukaan serentak Pasar Turi Baru (PTB). Dari pantauan Surabayapagi.com, Minggu pagi sampai siang tadi (31/7/2022), sejumlah stan yang selama ini tutup, mulai banyak yang buka. Perubahan mencolok dibandingkan kegiatan satu hari sebelumnya, pada hari Sabtu (30/7/2022) kemarin.
Pemantauan tim wartawan Surabaya Pagi.com, keramaian mulai terlihat dari lantai Lower Ground (LG), blok A, B dan C. Tiga blok ini nyaris 100 persen pedagang membuka stannya. Terutama di area pintu masuk utama. Di area ini stan-stan pedagang malah dipenuhi ratusan pengunjung yang berbelanja.
Stan-stan yang berjualan alat perabot rumah tangga dari plastik-plastik, hingga toko kain dan garmen, sibuk membuka dagangan. Apalagi ada tambahan pameran hewan peliharaan kelinci dan burung hantu. Pameran hewan peliharaan ini makin menarik minat pengunjung.
Saat tim wartawan Surabaya Pagi bergeser ke lantai Ground (G) dan lantai 1, beberapa stan juga membuka dagangannya. Untuk lantai G, dari pantauan hingga pukul 12:00 WIB tadj, sudah 50 persen yang membuka stan. Terutama di blok C.
Sedangkan Lantai 1, yang difokuskan pada lantai penjualan seragam-seragam kerja dan seragam angkatan, juga makin oleh pengunjung dari berbagai kalangan. Khususnya pada Blok C, nyaris 100 persen stan-stannya buka.
Bahkan, para pedagang seragam pun juga sudah dipadati pembeli yang memborong pakaian-pakaian seragam kerja dan sekolah.
Tim wartawan Surabayapagi.com, juga melongok sejumlah stan yang menjual perlengkapan TNI dan Polri lantai 1 PTB blok C dan D. lalu lalang pengunjung sangat padat.
Seperti, Muzdalifah. Perempuan paruh baya ini mengaku sudah berjualan selama 10 tahun terhitung dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampai ke PTB. "Kami buka pertama kali merintis itu dari 2012 sampai sekarang. Untuk pengunjung dan tingkat pembelinya antara di TPS dan di PTB sama, karena kami punya pelanggan setia," kata Muzdalifah.
Menurutnya, hal itu dikarenakan kebanyakan pembeli tahu stan yang patok harga miring. Maklum, kita andalkan barang lengkap, harga murah, kita juga baik dan ramah ke pembeli otomatis dicari orang. Dimana saja maintenance pelanggan seperti itu caranya," ia menjelaskan.
Selain berjualan secara konvensional lewat dua stannya yang ada di PTB, ia punya karyawan empat. dengan tambahan karyawan, ia juga melakukan penjualannya lewat online. "Online juga, cuma lebih ke personal. Maksudnya kalau dia sudah langganan ke sini, meskipun dia dinas luar Jawa pasti mereka akan pesan lagi lewat online (via WA). Kalau untuk olshop, kami enggak. Biasanya sih kebanyakan yang sudah pernah ke sini terus biasanya direkomendasiin dari teman-teman yang sudah pernah order," ia memaparkan.
Barang apa saja yang paling banyak dicari oleh pelanggannya, dijawab kebutuhan sehari-hari. Seperti, kaos, kaos kaki, kaos dalam, topi, baju anak, seragam. Sedangkan tas dan sepatu jarang.
"Kalau untuk di perlengkapan TNI dan Polri itu nggak berpengaruh, karena ini kebutuhan, jadi bakal dicari terus. Apalagi saat ada penerimaan anggota baru," ia menekankan.
Terkait berapa omzet yang didapatkan, ia tidak bisa menyebutkannya secara gamblang. Menurutnya, pada bulan Juli 2022, menjelang pembukaan serentak, minimum ia bisa mendapat pemasukan Rp 2,5 juta. Sedangkan, Agustus meningkat memberi pemasukan Rp 10 juta.
"Kisaran 5-10 juta kalau pas ramai, kalau sepi 2,5 juta, itu harian. Kalau bulanan tinggal dikalikan aja, mbak. Tergantung dari ramai atau sepinya pengunjung," ia memungkasi. (res/min/rmc)