Sandiaga Uno Tergetkan Kunjungan Wisatawan Ke Labuan Bajo Tembus 1,5 Juta per Tahun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 01 Nov 2022 13:31 WIB

Sandiaga Uno Tergetkan Kunjungan Wisatawan Ke Labuan Bajo Tembus 1,5 Juta per Tahun

i

Menparekraf Sandiaga Uno di Parapuar, Labuan Bajo, NTT.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menggencarkan pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, yang juga merupakan salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan 1,5 juta wisatawan per tahun untuk datang ke Labuan Bajo.Maka dari itu, ia memastikan pengembangan dan penataan kawasan serta infrastruktur di Labuan Bajo dapat sepenuhnya selesai pada 2024.

Baca Juga: Dongkrak Event Olahraga Berkualitas, Menparekraf Bakal Contoh ‘Sport Tourism’ Ala Jepang

"Airport telah kita bangun, fasilitas juga sudah kita siapkan dan ini adalah investasi awal. Untuk penataan kawasan Labuan Bajo sudah dikucurkan Rp 4 triliun lebih dan fasilitasnya sudah bisa kita nikmati sekarang," kata Sandiaga Uno, dalam kegiatan "The Weekly Brief with Sandi Uno", Senin (31/10/2022).

Penataan yang dilakukan antara lain penataan bandara, pelabuhan peti kemas, pelabuhan pariwisata, waterfront, homestay, pengembangan SDM, produk ekraf, hingga event.

Selain itu, dalam waktu dekat setelah KTT G20, juga akan dibuka penerbangan langsung internasional dari Singapura, Australia, serta Kuala Lumpur ke Labuan Bajo.

Menurut Sandiaga, dengan beragam penataan itu, Labuan Bajo diproyeksikan akan menjadi destinasi MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) unggulan dan akan dikembangkan yacht tourism juga wisata minat khusus.

"Labuan Bajo juga akan menjadi destinasi circular economy serta pengembangan green tourism dan ecotourism dengan energi baru dan terbarukan," ujarnya.

Baca Juga: Terima Kunjungan Kemenparekraf, Pj Wali Kota Bahas City Branding Bumi Majapahit

Sementara itu, salah satu destinasi wisata favorit di Labuan Bajo adalah Taman Nasional (TN) Komodo. Beberapa waktu ke belakang sempat terjadi pro kontra, karena naiknya harga tiket masuk TN Komodo yang terbilang cukup mahal.

Namun, pemerintah memutuskan untuk melakukan penundaan hingga Januari 2023 mendatang. Hal tersebut dilakukan untuk mendengarkan aspirasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo.

"Kita dihadapkan pada keputusan kebijakan biaya konservasi tersebut dan kita sudah saring (masukan dari pelaku parekraf), dan intinya harapannya agar disiapkan sistem atau skema opsional, bukan mengacu pada sistem yang mewajibkan, tapi memberikan opsi atau voluntary base untuk biaya tambahan konservasi,"tuturnya.

Sandiaga mengaku mendengar langsung dari pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo bahwa mereka belum mendapat bookingan dari wisatawan setelah tanggal 1 Januari 2023.

Baca Juga: Sandiaga Uno: Konser Ed Sheeran Ditarget Mampu Dongkrak Ekonomi RI Rp 100 Miliar

"Ini harus dikaji dan disosialisasikan masih ada waktu dua bulan, tapi kita ingin para pelaku parekraf mantap bahwa paket yang ditawarkan ini adalah paket yang sesuai dengan kekuatan pasar, buying power dari pasar," ucapnya.

Sementara Direktur Utama Badan Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina mengatakan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo sebagian besar merekomendasikan kenaikan tarif TN Komodo bisa dibuat sistem opsional. Wisatawan dapat memilih untuk berkontribusi lebih untuk biaya konservasi atau tidak.

"Karena kaitannya melihat hingga tahun depan ini masih banyak calon wisatawan yang ragu untuk memutuskan datang ke Labuan Bajo," ujarnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU