Santunan Kematian Gempa Malang Dapat Rp 10 Juta

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Apr 2021 16:36 WIB

Santunan Kematian Gempa Malang Dapat Rp 10 Juta

i

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung meninjau lokasi terdampak gempa Malang. SP/DK

SURABAYAPAGI,Surabaya - Usai gempa yang melanda Malang, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung meninjau tiga lokasi terdampak gempa Malang M 6,1. Di antaranya di Kecamatan Turen, Dampit, dan Ampel Gading. Minggu (11/4).

Gubernur Khofifah  meminta korban luka ringan dan berat terdampak gempa Malang segera berobat. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjamin biaya perawatan korban luka ringan maupun berat.Sedangkan korban meninggal mendapat santunan Rp 10 juta.

Baca Juga: Khofifah Jeli Amati Video Hoaks Gempa di Tuban

"Semua biaya perawatan korban luka menjadi tanggungan Pemkab Malang, jika dirawat di RS milik pemprov akan ditanggung sepenuhnya Pemprov Jatim. Sementara untuk korban meninggal akan diberikan santunan kematian masing-masing Rp 10 juta," ujar Khofifah saat meninjau korban gempa Malang, Minggu (11/4/2021).

Dikesempatan itu, Khofifah meminta kabupaten/kota yang terdampak cukup banyak untuk segera menyiapkan posko bencana dan tempat pengungsian. Khofifah meminta, posko pengungsian gempa harus tersedia di banyak titik untuk menjangkau masyarakat.

"Jadi setelah kemarin saya termasuk yang merasakan gempa. Titik-titik mana yang paling terdampak baik di Malang dan Lumajang. Kita sampaikan, posko harus ada di banyak titik, juga posko gempa ini beda sama banjir. Karena ada trauma psikologis, takut gempa susulan. Jadi ada tim untuk membantu trauma healing pasca bencana," ujar Khofifah.

Menurut Khofifah, korban bencana gempa bumi memiliki trauma psikologis. Ia pun menyarankan kepada Bupati Malang Sanusi, agar tempat pengungsian gempa longgar.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Bantuan Logistik hingga Trauma Healing Terpenuhi

"Tempat pengungsian di balai desa jadi opsi strategis. Dapur umum juga SOP negara alam, ini kita pastikan harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi," imbuhnya.

Mantan Mensos RI ini menyatakan, saat ini proses evakuasi korban gempa menjadi prioritas utama. Terutama pada bangunan rumah yang roboh/hancur serta fasilitas umum. Terkhusus, dirinya meminta relawan untuk segera memperbaiki tempat ibadah masjid, musala yang rusak ringan. Pasalnya, beberapa hari ke depan akan memasuki bulan Ramadhan.

"Proses evakuasi penting, TNI Polri relawan turun. Proses evakuasi prioritas saat tanggap darurat, penyelamatan warga prioritas (juga). Sambil kemudian inventarisir, indentifikasi pendataan, mana kategori ringat, berat. Ini yang akan kita koordinasikan," terangnya.

Baca Juga: DPRD Setuju Dana Cadangan Bantu Korban Bencana Gempa Bawean

Sejauh ini Khofifah menyebut, korban jiwa gempa bumi sebanyak 8 orang. Yakni 5 asal Lumajang dan 3 asal Kabupaten Malang. Usai peninjauan, Khofifah memberikan sejumlah bantuan bahan pokok kepada korban terdampak gempa yang ada di 3 kecamatan tersebut.

Selain itu, Khofifah juga memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia di Kecamatan Ampel Gading. dk/cr3/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU