Satgas Jatim: 30 Persen Kematian Pasien Covid-19 Isoman di Luar RS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 28 Jul 2021 10:30 WIB

Satgas Jatim: 30 Persen Kematian Pasien Covid-19 Isoman di Luar RS

i

Berdasarkan data yang ada, sekitar 30 persen dari jumlah kematian Covid-19 di Jatim, meninggal dunia di luar RS.SP/MED

SURABAYAPAGI, Surabaya - Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim) menyampaikan banyak pasien Covid-19 di Provinsi setempat yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di luar rumah sakit (RS).

Berdasarkan data yang ada, sekitar 30 persen dari jumlah kematian Covid-19 di Jatim, meninggal dunia di luar RS. Adapun per Selasa (27/8), terdapat penambahan 354 orang sehingga total 18.883 orang yang meninggal akibat Covid-19.

Baca Juga: KPPS di Jatim Meninggal Dunia Bertambah Jadi 30 Orang, KPU Jatim: Ahli Waris Dapat Santunan

"Jadi beberapa data menunjukkan ada beberapa yang meninggal di luar RS, kemarin dari update kematian kita ada sekitar 30 persen laporannya. Tapi sebetulnya itu perlu diklarifikasi karena meninggal di luar RS itu belum tentu Covid-19, bisa juga infeksi paru lain," ujar Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim), dr Joni Wahyuhadi, kemarin.

Direktur Utama RSUD dr Soetomo tersebut menuturkan, kebanyakan pasien yang meninggal dunia di RS sekarang ini, terinfeksi Covid-19 varian Delta. Joni mengatakan, virus corona varian baru yang saat ini mendominasi, lebih cepat menular dan gejalanya lebih akut."Yang meninggal di rumah sakit memang cukup banyak, itu memang satu penyakit Covid-19 varian baru. Ini tampaknya lebih cepat menular dan gejalanya akut," ujar Joni.

Baca Juga: KPU Jatim Catat 13 KPPS, 2 Linmas, dan 1 Sekretariat PPS Meninggal Dunia

Kondisi Covid-19 di Jatim saat ini diakuinya tidak seperti dulu. Joni menyebut, dulu sekitar 70 persen pasein Covid-19 meninggal dunia ketika dirawat di intensive care unit (ICU). Artinya 30 persen meninggal dunia di luar ICU.

Adapun saat ini, sekitar 48 persen pasien Covid-19 meninggal dunia di instalasi gawat darurat (IGD)."Sekarang 48 persen meninggalnya di IGD, ini artinya penyakitnya lebih ganas, hati-hati. Obatnya preventif, jangan sampai tertular," kata Joni.sb1/na

Baca Juga: Gegara Minum Kopi Buatan Ayah, Remaja di Pacitan Meninggal Dunia

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU