Sawah Kebanjiran, Petani Panen Dini

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 25 Okt 2022 19:32 WIB

Sawah Kebanjiran, Petani Panen Dini

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Banjir merendam ratusan hektare sawah di Lamongan. Petani terpaksa memanen dini padi lantaran takut membusuk. Akibatnya petanipun merugi hingga ratusan juta rupiah.

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

Salah satu petani yang terpaksa harus memanen lebih dini padi tersebut adalah Dahlan, warga Desa Ketapangtelu, Karangbinangun. Kalau biasanya ia memanen padi di usia 90 hari, kini ia harus memanen padinya di usia yang baru 70 hari. Biaya ekstra juga harus ia keluarkan untuk memanen padi yang sudah 2 hari terendam banjir.

"Sudah 2 hari ini terendam air, makanya dipanen dini saja, padahal padi baru berusia 70 hari," kata Dahlan kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).

Memanen padi yang terendam banjir itupun bukan perkara mudah. Pasalnya, petani harus membawa alat tambahan untuk memangkas padi-padi yang sudah terendam air tersebut. Baki, terpal dan perahu menjadi alat tambahan bagi petani yang memangkas padi-padi ini selain sabit.

Padi yang telah dipangkas, oleh petani kemudian diletakkan di wadah baki dan perahu atau terpal untuk kemudian dibawa ke tepi pematang atau jalan. Di pematang atau tepi jalan ini, padi-padi ini kemudian dijemur sebelum dirontokkan menggunakan mesin.

"Selain biaya ekstra, harga padi juga menjadi turun karena terendam air," akunya.

Nasib serupa juga dialami Rubai Hamid yang juga harus memanen dini padi yang ada di sawahnya.
Akibat banjir yang merendam tanaman padinya itu, Rubai mengaku rugi puluhan juta rupiah. Pasalnya, dari biaya produksi dengan hasil panen saat padi kebanjiran tersebut hasilnya tidak sesuai dan padi juga menjadi turun harga.

Baca Juga: Mentan Amran Sulaiman Salurkan Bantuan Alsintan Lebih dari Rp200 Miliar untuk Petani Jatim

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU