Sekolah Penggerak Melatih Kemandirian Siswa dalam Belajar

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 04 Des 2022 16:17 WIB

Sekolah Penggerak Melatih Kemandirian Siswa dalam Belajar

i

Kepala Sekolah SMPN 3 Sapeken Kab. Sumenep,  Ibnu Ma'rup, S.Pd, M. Si, di ruang kerjanya. SP/Ainur Rahman

SURABAYAPAGI.COM, Sumenep - Kepala sekolah SMPN 3 Sapeken Kab. Sumenep,  Ibnu Ma'rup, S.Pd, M.Si, kepada Surabaya pagi mengatakan, bahwa program Implementasi kurikulum merdeka (IKM) memberikan nuansa berbeda dibandingkan K13.

Menurutnya, implementasi kurikulum merdeka (IKM) mampu memberikan ruang kreasi belajar terhadap siswa-siswinya di sekolah, sebab metode pembelajarannya di kelas lebih didominasi oleh siswa, dan guru hanya menjadi pembimbing saja. 

Baca Juga: Pelapor Tanah Kas Desa di Sumenep, Janji Ungkap Kasus Lebih Besar dengan Pelaku Sama

Ia juga mengatakan, jika kurikulum merdeka bisa mencetak karakter dan mengasah keterampilan siswa.

"Untuk SMPN 3 Sapeken, kita sudah dua tahun ini menggunakan implementasi kurikulum merdeka (IKM), dan  selama satu tahun pelajaran, hasilnya sudah terlihat kemampuan siswa persatu tahun pelajaran," katanya kemarin.

Ia juga mengatakan, upaya dalam penguatan IKM di sekolahnya, juga memberikan bimbingan berbasis peningkatan pendidikan karakter, yakni, Proyek penguatan profil pelajar  pancasila  (P5) tahun pelajaran 2022-2023.

 "Sekolah sudah  melaksanakan beberapa kegiatan P5 terhitung sejak, Januari-sampai Maret 2022, setiap Triwulan kita menggelar kegiatan proyek penguatan profil pelajar pancasila," tegasnya.

Pada bulan Januari sampai Maret, sekolah menggelar kegiatan proyek dengan tema, kewirausahaan, sebagai gambaran agar siswa bisa mandiri dan menjadi siswa yang preneur, sebagai penanggung jawab  kegiatan adalah Huzali ST. 

Selanjutnya, di bulan April sampai Juni,  dengan tema gaya hidup berkelanjutan, hal ini, siswa diajari pola hidup sehat dengan kreasi, edukasi dan inovatif,  sebagai penanggungjawab kegiatan, adalah Harianto S.Pd.

Baca Juga: Pemkab Sumenep Gelar Festival Led Lebaran Hari Ketupat 2024 di Pantai Lombang Sumenep

Sementara, pada bulan Juli  sampai September,  proyek kegiatan dengan tema demokrasi,  jadi siswa diajari hal bagaimana mengambil keputusan yang benar serta langkah yang bijak dalam mengatasi persoalan secara demokratis, sebagai penanggung jawab kegiatan, Amin A.Md.

Dan di akhir kegiatan proyek P5 itu, yakni di bulan Oktober dan Desember, mengambil tema, "Kearifan lokal " hal ini siswa diajak mengenal kebudayaan dan tradisi daerah masing-masing, sebagai penanggung jawab kegiatan adalah, Mahyatu S.Pd.

"Setiap guru sudah memiliki keahlian pada bidang-bidang tertentu, jadi mereka diberikan tugas dan tanggung jawab khusus dalam mendampingi siswa belajar dalam kelas maupun diluar kelas," tegasnya.

Dikatakan kepsek, sekolah yang sudah termasuk kedalam Program Sekolah Penggerak (PSP) itu sudah dipastikan menggunakan implementasi kurikulum merdeka (IKM) jelasnya.

Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai

"Sekolah SMPN 3 Sapeken, sudah dua tahun ini menggunakan program IKM, selain memang sudah termasuk  kepada Program Sekolah penggerak (PSP) dan melaksanakan program P5 tersebut," terangnya.

Kedepannya, pihaknya akan terus menggali potensi siswa melalui keterampilan yang dimiliki, tentu dalam hal ini bakat mereka terlihat dari tingkat kecerdasan di dalam kelas maupun diluar kelas.

"Kita bisa melihat potensi siswa itu melalui laporan para guru pembimbingnya, baik lewat kegiatan sekolah seperti kegiatan OSIS dan Pramuka, selain itu juga kita sediakan sarana prasarana dalam proses belajarnya," imbuhnya.

“Harapan kita sebagai kepala sekolah SMPN 3 Sapeken Kab. Sumenep, mengajak siswa-siswi untuk belajar proaktif semangat dan inovatif, memiliki dedikasi yang tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk di masa-masa yang akan datang,” pungkasnya. AR

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU