Selain Tuntut Permintaan Maaf Secara Resmi, Shalfa Minta Hak Atlet Diberika

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 06 Des 2019 23:18 WIB

Selain Tuntut Permintaan Maaf Secara Resmi, Shalfa Minta Hak Atlet Diberika

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Pasca dicoret dari atlet SEA Games 2019 karena perihal keperawanan, sampai saat ini Shalfa Avrila masih mengalami trauma. Bahkan atlet senam berprestasi asal Kota Kediri ini masih enggan bertemu pelatihnya karena takut. Ia juga belum bisa menerima rencana permintaan maaf Indra Sibarani, pelatih timnas senam dan pelatih kepala senam Provinsi Jawa Timur tersebut. Melalui Kuasa Hukumnya, Imam Muklas mengatakan, saat ini keluarga Shalfa meminta pelatih untuk meminta maaf secara resmi tertulis dan diumumkan di media massa. Selain itu Shalfa juga meminta hak-nya selama menjadi atlet untuk segera diberikan. "Kita minta jika pelatih ingin meminta maaf harus secara resmi dan diumumkan di media massa. Selain itu kita juga ingin meminta kejelasan terkait honor atlet yang selama ini belum jelas nominalnya," ujarnya, Jumat (6/12/2019). Tambah Imam Muklas, ada dua fakta baru yang dialami oleh Shalfa Avrila Sania dalam pencoretan hingga pergantian atlet. Pertama terkait surat pergantian atlet yang dikirimkan ke pihak penyelenggara SEA Games 2019, yang berisi ia tidak bisa tampil dikarenakan sakit dan butuh dirawat beberapa hari. Berikutnya tentang honor atlet yang diterima tidak sesuai, serta penguasaan kartu ATM oleh pelatih. "Jadi selain persoalan keperawanan ada juga persoalan surat pergantian atlet yang dikirimkan ke pihak penyelenggara tidak sesuai dengan keterangan PB Persani tentang alasan pemulangan Shalfa," jelas Imam Muklas. Menurut Imam Muklas, surat yang dikirimkan ke penyelenggara SEA Games bertolak belakang dengan keterangan PB Persani. Sebelumnya shalfa tidak bisa ikut SEA Games karena penurunan prestasi. "Kita menyayangkan tidak konsistennya PB Persani dalam menanggapi masalah ini. Terlebih informasi yang diterima keluarga Shalfa harus pulang karena isu keperawanan," tandasnya. Sementara itu, pihak kuasa hukum juga menyampaikan bahwa terkait honor atlet yang diterima Shalfa kurang sesuai dengan kesepakatan. Shalfa yang selama ini tergabung dalam Puslatda dan Pelatnas seharusnya menerima honor Rp 4 juta dan Rp 6 juta per bulannya. Namun dari keterangan keluarga, selama ini Shalfa hanya diberikan uang sebesar Rp 200 ribu per bulannya. Bahkan kartu ATM dan buku tabungan selama ini dibawa oleh pelatih. Sebelumnya dikabarkan rencananya kepala pelatih senam Indra Sibarani akan berkunjung ke rumah Shalfa dalam waktu dekat. Namun dari pengakuan kuasa hukum Shalfa, pihak keluarga belum bisa menerima kunjungan tersebut dikarenakan masih mengalami trauma psikis yang cukup berat. Can

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU