Selama Juli, Impor Jatim Didominasi Bahan Baku Penolong

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 25 Agu 2021 15:12 WIB

Selama Juli, Impor Jatim Didominasi Bahan Baku Penolong

i

Impor Jatim masih didominasi oleh bahan baku penolong dengan nilai 1,63 miliar dollar AS yang memberikan kontribusi sebesar 76,57 persen.SP/KOMINFO JATIM

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Selama Juli 2021, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, impor Jatim masih didominasi oleh bahan baku penolong dengan nilai 1,63 miliar dollar AS yang memberikan kontribusi sebesar 76,57 persen.

 Sementara itu, impor barang-barang konsumsi merupakan golongan barang urutan berikutnya, dengan nilai sebesar 354,92 juta dollar AS atau dengan peranan sebesar 16,66 persen. Disusul barang-barang modal merupakan kelompok impor terkecil, dengan peranan sebesar 6,78 persen atau dengan nilai sebesar 144,41 juta dollar AS. 

Baca Juga: BPS Catat Harga Emas dan Kontrak Rumah Picu Inflasi Komponen Inti Terbesar

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin, mengatakan Komoditas bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON lainnya tidak dicampur menjadi komoditas impor dengan nilai tertinggi pada Juli 2021 dengan nilai sebesar 167,92 juta dollar AS atau naik sebesar 30,66 persen dibanding bulan sebelumnya. “Komoditas tersebut mayoritas diimpor dari Singapura sebesar 88,91 juta dollar AS ” ujar Umar dalam keterangan persnya, Selasa (24/08/2021).

Peringkat kedua ditempati oleh komoditas bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi di bawah RON 97 tidak dicampur dengan nilai impor sebesar 121,16 juta dollar AS atau meningkat sebesar 23,79 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas ini mayoritas diimpor dari Singapura sebesar 64,28 juta dollar AS.

Peringkat ketiga adalah komoditas hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai lainnya dengan nilai sebesar 111,43 juta dollar AS atau naik sebesar 18,32 persen dari bulan sebelumnya. “Komoditas ini mayoritas didatangkan dari Argentina yaitu dengan nilai impor sebesar 78,32 juta dollar AS,” ujar Umar.

Baca Juga: Pj Ali Kuncoro Lega, IPH Kota Mojokerto Berfluktuasi Rendah pada Angka Minus 3,858 %

 Berdasarkan 15 jenis komoditas impor nonmigas terbesar, komoditas Produk setengah jadi dari besi atau baja bukan paduan, mengandung karbon kurang dari 0,25 % dengan penampang silang empat persegi panjang, ukuran lebarnya kurang dari dua kali ketebalannya merupakan komoditas utama yang mengalami peningkatan nilai impor paling tinggi pada bulan Juli 2021 yaitu mengalami peningkatan dari 1,52 juta dollar AS menjadi 27,31 juta dollar AS.

 Sementara itu penurunan nilai impor tertinggi terjadi pada komoditas biji gandum tanpa cangkang yang mengalami penurunan dari 49,53 juta dollar AS menjadi  23,21 juta dollar AS atau turun sebesar 26,32 juta dollar AS. 

Baca Juga: Bukan hanya di Bali, BPS Catat Aceh Berpotensi Jadi Pilihan Wisata Favorit Wisman

Komoditas terbesar impor yaitu komoditas bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON lainnya tidak dicampur mempunyai peranan sebesar 7,88 persen dari total impor Jawa Timur di bulan Juli 2021. Kemudian komoditas bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi di bawah RON 97 tidak dicampur memberikan kontribusi impor sebesar 5,69 persen.

Sedangkan impor komoditas hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai lainnya mempunyai peranan sebesar 5,23 persen.sb4/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU