Home / Peristiwa : Permintaan Presiden Jokowi Tahun 2023

Semua Kepda Turun ke Pasar Pulihkan Ekonomi, Tarif Angkot dan PDAM Jangan Dinaikkan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 17 Jan 2023 20:48 WIB

Semua Kepda Turun ke Pasar Pulihkan Ekonomi, Tarif Angkot dan PDAM Jangan Dinaikkan

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Jokowi memberi sejumlah arahan untuk menyambut tahun 2023. Dia berharap semua kepala daerah (Kepda) bekerja keras untuk memulihkan perekonomian pascapandemi. Bagaimana saran presiden?

Semua Kepala daerah wajib blusukan alias turun langsung ke pasar-pasar untuk memantau harga pangan di lapangan.

Baca Juga: Kinerja Pemprov Jatim 2023 capai 97,77 Persen

Ia menyebut pengecekan ini sebagai upaya deteksi dini mengantisipasi lonjakan harga-harga di lapangan, tidak sebatas menerima data-data.

"Tolong bupati, wali kota, gubernur, sering-sering masuk pasar. Cek apakah data-data itu sesuai dengan di lapangan. Jangan baik, pak, nggak ada naik, pak, harga stabil, pak," katanya di acara Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 di Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Ia menerima laporan sejumlah bahan pangan penting seperti beras, telur, tomat dan daging ayam sudah mengalami kenaikan di banyak daerah.

"Di lapangan, 79 daerah (harga) beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit. Urusan telur, 89 daerah mengalami hal yang sama, naik," imbuhnya.

Jokowi lalu menyebut harga tomat pun sudah naik di 82 daerah, lalu harga daging ayam pun tercatat naik di 75 daerah.

 

Tarif Angkot dan PDAM

Presiden Joko Widodo mewanti-wanti pemerintah daerah  untuk berhati-hati dalam menetapkan tarif angkutan (angkot) dan air minum (PDAM). Sebab, kedua tarif tersebut bisa mendorong inflasi yang saat ini menjadi momok seluruh negara di dunia.

"Saya berikan contoh saja urusan tarif PDAM. Hati-hati. Kalau urusan listrik itu urusan kita. Urusan BBM urusan kita. Tapi yang daerah yang berkaitan tarif angkutan, PDAM hati-hati itu bisa menjadikan inflasi naik," tambah Jokowi.

Ia meminta pemda untuk menahan kenaikan tarif apabila mampu. Jangan sampai ada tarif perusahaan daerah air minum (PDAM) yang naik lebih dari 100 persen.

 

Pentingnya Deteksi Harga

"Kalau enggak kuat naik enggak apa-apa tapi sekecil mungkin jangan sampai ada PDAM menaikkan lebih dari 100 persen. Karena data yang masuk ke saya ada," ujarnya.

Menurutnya, deteksi harga informasi di lapangan penting agar pemerintah tak salah ambil kebijakan.

"Jangan sampai keliru membuat kebijakan. Sekecil apapun kebijakan, harus berbasis pada data dan fakta-fakta di lapangan," ungkapnya.

Baca Juga: Hanya 130 Juta, UPT Keramik di Malang Perlu Dukungan Pemprov Jatim

 

Tarif PDAM di Surabaya Naik

Namun, permintaan Presiden Jokowi agar tarif PDAM untuk tidak naik, terlambat. Pasalnya, sejak awal Januari 2023, tarif PDAM di Kota Surabaya sudah naik.

Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono mengatakan kenaikan tarif baru tersebut untuk mewujudkan asas keadilan kepada seluruh pelanggan, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah dalam bentuk subsidi biaya pemakaian air agar lebih tepat sasaran. "Tarif air baru ini kenaikan rata-rata sebesar 22 persen," kata Arief.

Berdasarkan tarif air baru ini, kata Wisnu, terdapat tiga kelompok pelanggan dengan beberapa kode tarif sesuai klasifikasi meliputi lebar jalan di depan persil pelanggan, luas bangunan, penggunaan persil, pemakaian listrik (daya listrik terpasang) dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

Untuk pelanggan rumah tangga yang memenuhi semua kriteria yaitu lebar jalan ≤ 3 m, daya listrik terpasang ≤ 900 VA, luas bangunan ≤ 45 m2, NJOP < 100 juta, pemakaian 0-30 meter kubik gratis. Namun untuk pemakaian > 30 dikenakan tarif Rp2.600. Sedangkan untuk pelanggan veteran, dibebaskan dari tarif pemakaian air.

Ia mengatakan rata-rata pemakaian air saat ini adalah 195 liter/orang/hari. Sedangkan rata-rata Nasional adalah 140 liter/orang/hari. Dengan harmonisasi tarif disimulasikan akan terjadi penurunan pemakaian air sampai dengan 25 persen.

 

Baca Juga: Sidang Perdana Sengketa Pemilu, Rabu Pon

Harga Bahan Pokok Naik

Sedangkan, dari pantauan Surabaya Pagi di beberapa pasar, yakni Pasar Pucang dan Pasar Modern Darmo Permai, harga untuk cabai, ayam potong, telur, minyak goreng  hingga beras mengalami kenaikan.

Khususnya untuk minyak goreng subsidi milik pemerintah Minyakita, stok di pasaran menipis. Pasalnya, menurut para pedagang di Pasar Pucang, dengan harga Rp 14.000 per satu liter, banyak konsumen yang memburu.

"Sekarang sudah menipis, mas. Datang lagi tapi cepet keluarnya,. Banyak yang cari. Harga Rp 14.000 per liter," kata pedagang di Pasar Pucang, Selasa (17/1/2023)

Menurut pedagang yang meminta namanya tidak dipublikasikan, pasokan minyak goreng dari distributor sudah minim. "Kita kemarin mintanya 20 kardus, tapi datangnya 3 kardus. Katanya pasokannya memang minim. Langka," lanjutnya.

Namun, menurutnya yang harganya paling banyak mengalami kenaikan adalah telur.  "Beras ada yang naik Rp 300-500 per kilo. Sebelumnya Rp 13.000-14.000. Telur naik, Rp 30.000, sebelumnya Rp 27.000," ujarnya.

Harga cabai rawit juga naik hingga Rp 5.000. Selain karena akhir tahun juga dipengaruhi oleh cuaca yang sering hujan. "Cabai naik sampai Rp 5.000. Sebelumnya Rp 35.000 sekarang Rp 40.000," katanya.

Sementara harga daging ayam juga naik hingga Rp 4.000. "Daging ayam naik. Sebelumnya Rp 30.000 sekarang Rp 34.000. Menjelang tahun baru memang biasanya naik," katanya. n erc/jk/ana/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU