Senyum Tipis Sambo saat Rekonstruksi, Tinggalkan Misteri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 31 Agu 2022 20:57 WIB

Senyum Tipis Sambo saat Rekonstruksi, Tinggalkan Misteri

i

Ekspresi Ferdy Sambo saat rekonstruksi Selasa (30/8/2022), tertangkap tersenyum tipis sambil duduk di bekas ruang kerjanya di rumah dinas Kadiv Propam di Duren Tiga, Jakarta.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Senyum tipis Ferdy Sambo ke Pengacaranya dan tidak berkata apa-apa saat rekonstruksi, dinilai sebuah misteri.

Ini pendapat Ahli Forensik Emosi Handoko Gani. Ia menilai ini setelah menerka gestur Ferdy Sambo saat tersenyum tipis dengan pengacaranya.

Baca Juga: Dua Pelaku Pembunuhan di Pakis Berhasil Diringkus Satreskrim Polres Malang

Menurut Handoko, senyum tipis Ferdy Sambo kepada pengacaranya bisa jadi sosok polisi itu tengah menyimpan sesuatu yang belum dikeluarkan di rekontruksi.

Bisa jadi kata Handoko, Ferdy Sambo menyimpan hal-hal yang akan dibongkar di persidangan nantinya.

“Kalau ikut saja berbincang dengan pengacara bisa jadi sifatnya celetukan kalau katakan ini tidak benar, ini tidak betul, dan nanti kita simpan saja di sidang,” jelas Handoko.

 

Pesan Gestur Sambo

Handoko Gani juga membaca pesan gestur mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sepanjang reka ulang tersebut.

Terhadap Ferdy Sambo, Handoko Gani menjelaskan bahwa sebelum membaca gestur Ferdy Sambo dalam rekontruksi Brigadir J, publik harus mengetahui terlebih dahulu apakah dalam rekontruksi Ferdy Sambo terlibat aktif.

Kata Handoko, sebelumnya harus diketahui dulu apakah Ferdy Sambo terlibat aktif menjelaskan apa yang terjadi dalam kematian Brigadir J atau hanya mengikuti arus dari penyidik.

“Yang menarik apakah di sini Bang Sambo berikan klarifikasi misal ada adegan salah atau sekedar ikuti,” ujar Handoko di Kompas TV, Selasa (30/8/2022).

 

Ikuti Arahan Penyidik

Handoko menilai masih ada hal yang masih ditutupi dari tersangka Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.

Handoko menambahkan penting juga diketahui apakah dalam rekonstruksi ini hanya mendengarkan atau mengikuti arahan dari penyidik.

Kata Handoko, apabila Sambo hanya mengikuti arahan penyidik, artinya gestur yang terlihat dalam rekonstruksi bukanlah berangkat dari emosi yang sebenarnya.

Sebaliknya, apabila Sambo terlibat aktif dalam memberikan klarifikasi saat rekontruksi, maka jenderal polisi itu tengah merasakan emosi yang sama saat peristiwa pembunuhan terjadi.

 

Curigai Ketenangan Sambo

Handoko pun mengaku cukup curiga dengan ketenangan Ferdy Sambo dalam sepanjang rekontruksi Brigadir J.

Baca Juga: Dipenuhi Kejanggalan, Saksi Perampokan Tragis di Desa Imaan Gresik Ditemukan Tewas di Kebun Jagung

Sebab kata Handoko, emosi dalam rekontruksi biasanya bisa menunjukan peristiwa yang terjadi dalam sebuah tindak pidana.

“Kata kasarnya saya kepingin tahu apakah yang disampaikan sudah lukiskan kejadian sesungguhnya, dan bukan arahan penyidik akhirnya lukiskan emosinya saat itu,” tuturnya.

Sementara istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi diduga tertekan sehingga tidak mau menatap wajah suaminya selama rekontruksi Brigadir J.

Hal itu diungkapkan Ahli Forensik Emosi Handoko Gani usai rekontruksi Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo di Duren Tiga, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).

Selama rekontruksi, terlihat di beberapa adegan Putri Candrawathi dipertemukan dengan suaminya Ferdy Sambo.

Kedua tersangka terlihat mengikuti beberapa adegan rekontruksi bersamaan.

Dalam salah satu adegan terlihat Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi didudukan di ruangan tengah rumah mereka di Kompleks Polri, Duren Tiga, Mampang, Jakarta Selatan.

Selama rekontruksi, Ferdy Sambo terlihat tenang. Sebaliknya, Putri Candrawati terlihat gelisah.

Bahkan, Ibu Bhayangkari itu tidak sekalipun menatap wajah suaminya.

 

Baca Juga: Dituduh Curi 2 Dus Mie Instan, Pria Asal Cimahi Tewas Dikeroyok Massal

Tak Berani Lihat Suaminya

Putri Candrawathi hanya tertunduk sepanjang rekontruksi. Di satu saat, Putri terlihat menangis yang kemudian dipeluk oleh Ferdy Sambo.

Tidak diketahui apakah momen menangis Putri Candrawathi merupakan bagian dari rekontruksi atau merupakan spontanitas.

Ahli Forensik Emosi Handoko Gani mengatakan momen ini perlu diklarifikasi lagi kepada pihak berwenang yang ada di lokasi.

Apakah adegan tersebut merupakan spontanitas ataukah masuk ke dalam reka adegan.

“Kalau lihat ekspresi yang ada saat ini maka saya jadi bingung apakah keluhan itu betul-betul dasar kuat untuk seseorang lakukan dugaan pembunuhan berencana,” jelas Handoko di Kompas TV.

Sepanjang rekontruksi, Putri Candrawathi juga terlihat tidak berani melihat wajah suaminya.

Tidak menutup kemungkinan kata Ferdy Sambo, Putri Candrawathi merasa tertekan selama rekontruksi berlangsung.

Tekanan itu bisa berupa takut salah atau takut lebih memberatkan dalam kasus tersebut.

Namun kata Handoko, apabila kasus tersebut benar bermula dari pelecehan seksual, seharusnya Putri Candrawathi tidak menghindari Ferdy Sambo. n kmp/jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU