Home / Peristiwa : Investigasi TGIPF

Sepakbola Indonesia Terancam Bahaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 12 Okt 2022 21:35 WIB

Sepakbola Indonesia Terancam Bahaya

PSSI, PT LIB, Komdis PSSI, dan Indosiar sebagai Broadcaster Liga 1, Tak Mau Terbuka dan Saling Lempar Tanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan yang Menewaskan 132 Orang

 

Baca Juga: Menang Harga Mati, Jol!

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Hasil terbaru investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kasus Tragedi Kanjuruhan, mengejutkan. Ternyata ada ancaman bahaya bagi dunia persepakbolaan Indonesia. Temuan teraktual bahwa antara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB), Panitia Penyelenggara (Panpel) dan pihak broadcaster yakni Indosiar, semua tak mau terbuka atas tindakannya yang menyebabkan tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan korban jiwa meninggal dunia 132 orang suporter dan polisi. Mereka saling menghindar bertanggungjawab. Lalu siapa yang paling bertanggungjawab? Ini masih menjadi titik fokus investigasi TGIPF yang didalamnya ada pensiunan jenderal Polri, TNI, Jaksa Agung Muda Tindak pidana Umum, jurnalis, hingga pengusaha.

Ketua TGIPF yang juga Menko Polhukam Mahfud MD, menegaskan, saling lempar tanggung jawab terkait penyelenggaraan Liga menjadi bobroknya pesepakbolaan Indonesia saat ini.

"Bahwa terjadi saling menghindar dari tanggung jawab operasional lapangan seperti antara LIB, PSSI, Panpel, bahkan Indosiar menjadi bukti bahwa penyelenggaraan Liga agak kacau. Membahayakan bagi dunia persepakbolaan kita," kata Mahfud, Rabu (12/10/2022).

Mahfud mengungkapkan TGIPF sudah berdiskusi dengan Komnas HAM. Kata Mahfud, Komnas HAM tengah menyiapkan rekomendasi khas terkait penyelenggaraan Liga. "Kita juga sudah mendiskusikan dan melakukan cross-check temuan dengan Komnas HAM. Ada kemungkinan Komnas HAM merekomendasikan sesuatu yang khas sesuai dengan kewenangannya. Apa itu? Nanti saja, biar Komnas HAM yang mengumumkan," urai Mahfud.

 

Indosiar Tuding LIB

Kemarahan Mahfud MD ini akibat atas saling lempar tanggung jawab antara PT LIB dan pihak broadcaster Indosiar yang menjadi pemegang hak siar Liga 1 Indonesia.

Direktur Programing Indosiar Harsiwi Achmad menjelaskan jadwal pertandingan Liga 1 sudah disusun oleh PT LIB (Liga Indonesia Baru). Dia mengatakan jadwal juga telah dikoordinasikan dengan Indosiar selaku stasiun TV, termasuk jadwal siaran laga Arema FC versus Persebaya yang berujung Tragedi Kanjuruhan.

"Tapi sekali lagi, tadi kami menjelaskan jadwal tayang itu sudah disusun dari awal oleh PT LIB dikoordinasikan dengan Indosiar," kata Harsiwi setelah memberikan keterangan kepada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan di Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Harsiwi melemparkan, bahwa jadwal tayang malam hari karena sudah mengikuti jadwal dari PT LIB. "Kemudian dalam perjalanannya pasti terjadi dinamika dan ending-nya memang PT LIB yang menentukan jadwal tayang. Kemudian Indosiar harus mengikuti jadwal tayang tersebut," terang dia.

 

LIB Lempar ke Indosiar

Nah, PT LIB, sebelum Indosiar dimintai keterangan oleh TGIPF, mengaku kalau jadwal jam tayang Arema FC vs Persebaya merupakan permintaan dari pihak broadcaster atau stasiun TV yakni Indosiar.

Pernyataan itu diungkapkan Rhenal Kasali, usai memeriksa PT LIB, di Kantor Kemenko Polhukam. "PT LIB mengatakan broadcaster mintanya begitu, harus dipenuhi. Menurut PT LIB," kata Rhenald kepada wartawan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).

Rhenald mengungkapkan ada kontrak yang bernilai cukup besar antara PT LIB dan Indosiar. Pertandingan ini diketahui tetap digelar pada malam hari sesuai instruksi Indosiar selaku broadcaster. "Mereka mengatakan (pertandingan tetap digelar malam), karena broadcaster minta tetap main," ungkap dia.

 

Elak Komdis PSSI

Sedangkan Komisi Disiplin PSSI, Erwin Tobing, membalas bahwa tudingan TGIPF bahwa PSSI lari dari tanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan. Ia menyebut bahwa PSSI sudah melaksanakan tanggung jawab dan saat ini tengah mengevaluasinya. "Apanya, pertanggungjawaban sudah dilaksanakan, kita kan, hasil-hasil investigasi kan (jadi) bahan evaluasi. Pertanggungjawaban Ketua Umum sudah seminggu menangani di Malang," tegas Erwin.

Erwin mengeklaim bahwa Ketua Umum PSSI Mochammad Iriawan alias Iwan bule berkomitmen untuk memperbaiki sepakbola Indonesia.

"Pertanggungjawaban, tentu membuat perbaikan-perbaikan, beliau (Ketua PSSI) berkomitmen mengumpulkan, akan ada perubahan-perubahan semuanya," imbuhnya.

"Banyak yang dibicarakan, bagaimana panitia pelaksana, semua, banyak aspek lah. Karena pertandingan bola kan banyak aspek, tidak boleh satu aspek, banyak aspek," lanjut Erwin Tobing.

 

Temuan Komnas HAM

Komnas HAM telah melakukan investigasi selama sembilan hari soal Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Dalam temuannya, Komnas HAM menemukan banyaknya sepatu yang dilempar oleh suporter ke tengah lapangan.

Sepatu-sepatu tersebut tidak hanya berserakan di tribun-tribun penonton. Di tengah lapangan Stadion Kanjuruhan juga banyak sepatu berserakan.

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyebut mereka melempar sepatu sebagai bentuk perlawanan. Perlawanan kepada para petugas keamanan yang melontarkan gas air mata.

Baca Juga: 4.925 Personel TNI-Polri Amankan Laga Persebaya vs Arema

Gas air mata memang masih terus jadi sorotan sampai saat ini dalam Tragedi Kanjuruhan. Tembakan-tembakan gas air mata itulah yang membuat para suporter Aremania panik hingga akhirnya terinjak-injak kala mau keluar dari stadion.

Komnas HAM pun menemukan beberapa fakta. Sorotan pintu stadion yang tidak terbuka disebut menjadi salah satu awal bencana Tragedi Kanjuruhan. "Berdasarkan video informasi dan keterangan yang diterima Komnas HAM ditemukan pintu tribun terbuka meskipun yang dibuka adalah pintu kecil, termasuk pintu tribun 10, 11, 12, 13, 14. Jadi ini yang membuat hiruk pikuk di awal banyak di sosmed pintunya tertutup, kalau pintu yang kecil itu terbuka sejak awal," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam,

 

Reformasi dari FIFA

Sementara, Presiden FIFA Gianni Infantino juga telah mengirim surat kepada Presiden Jokowi, bahwa akan membantu reformasi sepakbola Indonesia bersama organisasi sepakbola Asia, AFC.

Dalam suratnya yang dikirim Jokowi, 5 Oktober 2022, yang dibawa oleh Menteri BUMN Erick Thohir, bahwa FIFA akan membantu mengatasi soal standar keamanan stadion di Indonesia, kemudian protokol dan prosedur pengamanan kepolisian.

Serta sosialisasi antara klub, suporter dan berbagai pihak yang berkaitan termasuk penjadwalan pertandingan yang disarankan untuk digelar sore pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu untuk mengurangi insiden peristiwa kekerasan di tempat lain. Selain juga FIFA dan AFC akan melakukan pendampingan dan benchmarking.

 

Penjual Dawet Ketemu

Terkait suara "bakul dawet" yang diburu polisi kini, akhirnya ketemu. Sosok perempuan yang diduga sebagai penjual dawet saat Tragedi Kanjuruhan Malang meminta maaf ke salah satu keluarga korban tewas dalam insiden yang terjadi pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Donny Kristian menyebut pertemuan penjual dawet dengan keluarga korban Kanjuruhan difasilitasi polisi. Penjual dawet itu bernama Suprapti.

"Ibu itu infonya banyak yang cari, jadi kita kasih petugas untuk menjaga situasi supaya kondusif. Teman-teman suporter juga meminta untuk ibu itu meminta maaf, ya kita fasilitasi untuk ibu itu dipertemukan di Singosari (rumah keluarga korban)," imbuh AKP Donny Kristian, Rabu (12/10/2022).

Donny menyebut polisi tidak mengarah pada dugaan siapa yang menyuruh penjual dawet itu. "Kami fokus mengamankan situasi saja, supaya semuanya kondusif," kata dia.

Penjual dawet ini sebelumnya dicari-cari Aremania karena suara rekamannya beredar di media sosial. Dalam rekaman itu perempuan penjual dawet menuduh Aremania mabuk.

Baca Juga: PSSI Targetkan Penjualan Tiket Rp 260 Miliar Jelang Laga Argentina vs Indonesia

 

Penjual Dawet Mohon Maaf

Akun Twitter @AremaniaCulture mengunggah video penjual dawet itu bertemu dengan salah satu keluarga korban tewas tragedi Kanjuruhan. Kepada perwakilan keluarga, perempuan penjual dawet itu memohon maaf atas ucapannya.

"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord," demikian cuitan @AremaniaCulture, Rabu (12/10/2022).

"Memohon maaf karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama almarhum, ya, demi Allah, saya Lillahi Ta'ala meminta maaf kepada panjenengan memohon dengan sangat tolong maafkan saya bila ada kata saya yang salah ya mbak," ujar perempuan tersebut kepada lawan bicaranya dalam rekaman video yang diakses Rabu (12/10/2022) petang.

 

Ngaku Bukan orang Suruhan

Perempuan penjual dawet itu juga menyatakan bukan orang suruhan. “Demi Allah saya enggak ada settingan apa-apa, dan saya bukan suruhan siapa-siapa. Mohon maaf yang sebesar-besarnya ya." Dia lalu bersimpuh sujud sambil menangis memegang tangan perempuan yang menjadi lawan bicaranya tersebut.

 

Eks Kader PSI Malang

Sedangkan, Suprapti, bakul dawet yang menyebarkan fitnah kepada Aremania, dituding sebagai kader PSI Malang. Namun, tudingan itu dibantah oleh DPD PSI Kabupaten Malang.

"Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020. Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI. Jika benar masih tercatat, kami segera pecat," kata Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo dalam keterangan tertulis yang disampaikan DPP PSI, Rabu (12/10/2022).

PSI, kata Yosea, mendukung penuh pengusutan tragedi Kanjuruhan. Menurut Yosea, salah satu bentuk kepedulian PSI yakni aksi Ketua Umum Giring Ganesha mengangkat salah satu anak korban sebagai anak asuh.

"Sejak awal, PSI mendukung pengusutan tuntas hilangnya ratusan nyawa dalam tragedi Kanjuruhan dan pihak-pihak yang bertanggung jawab harus diberi sanksi," katanya. jk/erk/ari/mal/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU