Sepanjang 2023, 2.101 Hektare Sawah di Jatim Terdampak Banjir

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 21 Feb 2023 19:56 WIB

Sepanjang 2023, 2.101 Hektare Sawah di Jatim Terdampak Banjir

SURABAYAPAGI, Surabaya - Selama periode Januari hingga Februari 2023, sebanyak 2.101 hektare sawah di Jawa Timur terdampak banjir . Dari jumlah itu, ada sebanyak 186,85 hektare sawah yang ditanami padi puso alias gagal panen.
 
"Sebanyak 2.101 hektar sawah yang terdampak banjir itu tersebar di 11 kabupaten/kota di Jatim, dan 186,85 hektar yang puso tersebar di enam daerah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Jatim, Dydik Rudy Prasetya, saat dikonfirmasi, Selasa (21/02).
 
Adapun 2.101 hektare lahan sawah terendam banjir itu, lanjut Dydik, daerah paling parah adalah Sampang seluas 1.061 hektare sawah terendam banjir. Kemudian disusul Bojonegoro seluas 530 hektare, Lamongan 211 hektare, 195 hektare di Ngawi, 191 di Bangkalan, 180 di Tuban, 109 di Sidoarjo, 102 Pamekasan, 60 Sumenep, 47 Kabupaten Mojokerto, dan 11 hektare di Kota Mojokerto.
 
Sedangkan 186,85 hektare sawah mengalami puso, paling parah terjadi di Tuban seluas 118 hektare. Lalu 30 hektare di Sumenep, 22 di Sampang, 8,30 hektare di Bangkalan, 5 di Kota Mojokerto, dan 3,30 hektare di Sidoarjo.

Baca Juga: Banjir Sampang: Akses Jalan Macet, Petani Ketar-ketir Terancam Gagal Panen


"Jadi, dari yang terdampak yang mengalami puso terparah adalah Tuban. Puso artinya padi yang sudah ditanam tidak bisa dipanen alias gagal total. Sementara yang terdampak masih bisa dipanen lagi," jelasnya.
 
Dydik mengaku sudah menyiapkan langkah antisipasi mengenai dampak banjir, salah satunya dengan menerapkan EWS dari UPT Proteksi. Lewat skema itu, pihaknya berharap petani mengindari penanaman saat musim hujan. "Terutama untuk daerah daerah yang endemis banjir," ungkapnya.
 
Langkah lainnya adanya cadangan benih daerah (CBD) atau cadangan benih nasional (CBN). Nantinya ini akan diberikan kepada daerah yang mengalami bencana banjir, dan yang mengalami puso atau gagal panen. "Solusi lainnya adanya asuransi usaha tani padi (AUTP)," ujarnya.sb

Baca Juga: Rumah Warga di Bojonegoro Terancam Longsor Tergerus Banjir Bengawan Solo

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU