Setahun Terakhir, Jumlah TKI yang Pulang ke Ponorogo Turun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 20 Apr 2021 11:43 WIB

Setahun Terakhir, Jumlah TKI yang Pulang ke Ponorogo Turun

i

PMI atau TKI yang pulang dari luar negeri ke Ponorogo, Jawa Timur, mengalami penurunan dalam setahun terakhir.SP/PEMKAB PONOROGO

SURABAYAPAGI, Ponorogo - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Ponorogo mencatat  jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang dari luar negeri ke Ponorogo, Jawa Timur, mengalami penurunan dalam setahun terakhir. Penurunan ini terjadi karena  setahun terakhir pandemi telah melanda seluruh dunia.

Tercatat, sepanjang 2019 terdapat 2.445 PMI yang pulang ke Ponorogo. Sedangkan sepanjang tahun 2020, terdapat 707 orang PMI yang pulang ke Bumi Reog. Lalu pada tahun 2021 hingga bulan Maret, terdapat 26 PMI yang pulang ke Ponorogo.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Eri Resmikan Gedung Baru PMI

Kepala Disnaker Ponorogo, Bedianto mengatakan, kepulangan PMI ini adalah mereka yang memang telah habis masa kontrak kerjanya.  Karena kepulangannya dilakukan dalam masa pandemi Covid-19 (virus Corona), prosedur yang diterapkan sangat ketat, yakni berupa karantina dan screening Covid-19.

 “Sebelum pulang harus dipastikan dia tidak terkena virus Corona dengan jalani karantina di negara dia bekerja. Baru pulang ke Indonesia,” kata Ibed sapaan akrab Bedianto, Selasa (20/4).

Baca Juga: Sopir Mengantuk, Truk Tabrak Teras Rumah Warga

Selain itu, kepulangan PMI hanya melalui satu pintu yaitu melalui Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. 

Setelah sampai Indonesia PMI juga harus melakukan karantina kembali di Wisma Atlet dengan ketentuan dari Satgas Covid-19. "Sesampainya di kabupaten dicek lagi oleh Satgas Covid-19, baru dinyatakan ini aman tidak sakit," lanjutnya. 

Baca Juga: Maling Celana Dalam Bonyok Dimassa

Untuk pemberangkatan PMI sendiri, menurut penjelasan Ibed, hingga saat ini masih tetap ada. Namun hanya bagi para eks PMI dengan negara tujuan Taiwan, Hongkong dan Korea."Pemberangkatan tetap ada, hanya saja jumlahnya tidak banyak," pungkas Ibed.tn/na

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU