Siapa Pengusaha Hitam Sponsor Calon Walikota?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 31 Agu 2020 21:13 WIB

Siapa Pengusaha Hitam Sponsor Calon Walikota?

i

 PDI Perjuangan saat konsolidasi internal di kantor DPD PDIP Jatim di Jalan Raya Kendangsari Surabaya pada Minggu (30/08/2020). SP/RKO

 SURABAYAPAGI, Surabaya - Tidak ada angina tidak ada hujan tiba-tiba Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto teriak-teriak soal pengusaha hitam di pilwali Surabaya. Ucapan itu dilontarkan di depan Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana dan Ketua-Ketua DPC PDI Perjuangan saat konsolidasi internal, Minggu (30/8/2020).

“Tidak ada kami pengusaha pengusaha hitam yang karena pilkada ini menggunakan kekuatannya untuk mengubah kota Surabaya,” ucap Hasto dengan nada tinggi.

Baca Juga: Ganjar tak Hadir, Sinyal Kuat PDIP Oposisi

Menurutnya Kota Surabaya jangan sampai ditunggangi pengusaha hitam dalam kontestasi pilwali 2020. “Surabaya sudah bagus (nanti) tiba-tiba dibangun jalan tol tengah kota. Taman-taman digusur. Tiba-tiba sungai yang sudah bersih yang menjadi bagian ekosistem kehidupan kemudian berubah menjadi limbah-limbah industry. Karena pengelolaan tata kota yang sembarangan,” sambung Hasto.

 Ia lalu mengatakan, ditengarai saat ini muncul lobi politik pengusaha-pengusaha hitam menjadi sponsor dalam kontestasi politik. “Kami tidak ingin seperti itu, Surabaya harus tetap dipimpin oleh orang kredibilitas punya visi dan jiwa kerakyatan,” jelasnya.

Pernyataan ini menjadi tanda tanya bagi sebagian warga Surabaya. Ada yang menyebut bahwa pernyataan tegas itu ditujukan kepada kandidat calon walikota yang urung diusung PDI-P sendiri karena terindikasi di sponsori pengusaha 'hitam'. Ada pula yang menyebut ditujukan untuk kubu lawan.

Beragam spekulasi pun merebak seiring statement tersebut. Mengingat banyak sekali pengusaha besar penguasa kota Surabaya khususnya mereka yang bergerak di bidang property. Baik di Surabaya Barat ataupun Surabaya Timur ikut bermain di kontestasi pilwali Surabaya.

Karena bukan tidak mungkin para pengusaha ini punya kepentingan untuk ikut andil dalam penentuan walikota Surabaya di pilkada 2020. Agar dapat dikendalikan untuk urusan bisnis lima tahun mendatang. 

Baca Juga: Jokowi Tersenyum Dinyatakan Bukan Kader PDIP Lagi

Wakil Ketua DPW Nasdem Jatim Bidang Media dan Komunikasi Publik, Vincensius Awey angkat bicara soal statemen Hasto tersebut. Ia ingin Hasto membuka siapa pengusaha hitam yang dimaksud telah menjadi sponsor Pilkada. 

“Seharusnya untuk sekelas Hasto, Sekjen dari sebuah partai besar tidak harus membuat pernyataan seperti itu, Hasto harus jelas mengatakan hal seperti itu kepada publik. Kalau itu benar langsung menunjuk siapa ‘Pengusaha hitamnya’, dan ada dikubu mana, itu harus jelas lah,” pinta Awey.

 Masih kata Awey, pernyataan seperti itu menurutnya sebagai bentuk upaya pembunuhan karakter. “Itu sama dengan bentuk kampanye hitam atau Black Campaign,” tandas Awey.

Baca Juga: KPU Jatim Gelar Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024

Selain itu, Awey menganggap pernyataan Hasto itu, dapat dikatakan sebagai bentuk kepanikan dalam menghadapi Pilkada Surabaya.

“Kalau calon yang kami usung sudah jelas lebih mengutamakan pendidikan politik yang cerdas, dengan mengedepankan program-programnya daripada menanggapi black campaign seperti itu,” tandas Awey yang partainya mengusung pasangan Machfud Arifin-Mujiaman di Pilkada Surabaya nanti. Rko

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU