Siap-Siap! Hujan Es Masih Terjadi Lagi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 21 Feb 2022 20:41 WIB

Siap-Siap! Hujan Es Masih Terjadi Lagi

i

Es Batu dengan ukuran cukup besar seperti ini menghujani Surabaya, Senin (21/2/2022). sp/Amin

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya- Hujan es batu menerjang Kota Surabaya,Senin (21/2/2022) sore. Hujan terasa mengerikan karena disertai angin kencang. Beberapa wilayah juga terpantau mengalami banjir.  Berdasar catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  Tanjung Perak, hujan es hanya terjadi di beberapa daerah. Yakni Wiyung, Babatan, Unesa, Darmo Permai, dan Dukuh Kupang.

Dilansir dari laman resmi BMKG, fenomena hujan es biasanya disertai kilat, petir dan angin kencang biasanya berdurasi singkat, dan terjadi pada masa pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Guys...Kemarin #HujanEs sempat menyapa #MagetanHari ini menyapa #Madiun dan #Surabaya," tulis BMKG disertai unggahan foto, Senin (21/2/2022).

BMKG pun meminta masyarakat tetap waspada dengan fenomena hujan es ini masih mungkin terjadi di tengah musim hujan yang masih kerap mengguyur. Seperti hujan es Surabaya yang terjadi hari ini.

"Dan dalam puncak musim hujan ini awan Cumulonimbus (Cb) masih aktif

Jadi tetap waspada y guys bila d sekitar sudah terlihat awan Cb," sambung BMKG.

Dijelaskan BMKG, hujan es dalam ilmu meteorologi disebut juga dengan hail. Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es.

"Hujan es ini disebabkan oleh awan Cumulonimbus. Puncak awan Cumolonimbus dapat menghasilkan es," kata BMKG.

Kemudian, lanjut BMKG, ketika dawndraft (aliran udara ke bawah) dari awan Cumulonimbus cukup tinggi, didukung juga suhu permukaan atau daratan cukup dingin.

"Maka hujan dari awan Cumulonimbus jatuh dalam bentuk butiran es," jelas BMKG.

BMKG Kelas I Juanda Surabaya, menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hujan es di Kota Surabaya, khususnya bagian barat.

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto, menerangkan, dalam ilmu meteorologi disebut juga dengan Hail.

"Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es," ujarnya, Senin (21/2/2022)

Lebih lanjut ia menuturkan, penyebabnya antara lain hujan es berasal dari awan Cumulonimbus (Cb).

"Puncak awan Cb dapat menghasilkan butiran es ketika downdraft atau aliran udara ke bawah dari awan Cb cukup tinggi," bebernya.

"Didukung juga suhu permukaan atau daratan cukup dingin. Maka hujan dari awan Cb jatuh dalam bentuk butiran es," sambungnya.

Baca Juga: Unesa Terima 4.733 Camaba Lewat Jalur SNBP 2024

Teguh berpesan kepada masyarakat supaya tidak panik dalam menyikapi peristiwa itu. Diharapkan masyarakat tetap waspada jika terjadi cuaca ekstrim.

Selain itu, juga diimbau agar tidak menelan informasi hoaks yang banyak beredar di media sosial terkait fenomena alam.

"Masyarakat bisa melakukan kroscek ke website dan aplikasi resmi BMKG. Jangan termakan berita bohong," tuntasnya.

Senada, Ady Hermanto, Koordinator Prakirawan BMKG Tanjung Perak menjelaskan, fenomena hujan es itu diakibatkan awan cumolonimbus. Awan yang biasa disebut dengan CB itu memiliki karakteristik mendung gelap.

”Awan ini ada 3 bagian. Bagian bawah air, tengah campuran air dan es, atas butiran/partikel es. Ketika daya down draft atau arus ke bawah lebih kuat, butiran ini terbawa dan terjadi hujan es,” terang Ady. min

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU