Sidak Pasar Legi di Ponorogo, Gubernur Khofifah Dapati MinyaKita Kosong

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 05 Apr 2023 11:57 WIB

Sidak Pasar Legi di Ponorogo, Gubernur Khofifah Dapati MinyaKita Kosong

i

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Pasar Legi Kabupaten Ponorogo, Selasa (4/4/2023). Foto: Kominfo Jatim.

SURABAYAPAGI.COM, Ponorogo - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau sejumlah harga bahan pokok di Pasar Legi Songgolangit, Kabupaten Ponorogo, Selasa (4/4/2023). Hal tersebut bertujuan untuk mengecek harga dan bahan pokok di tingkat pedagang menjelang Lebaran 2023.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah diidampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita. Selain itu, ia juga berdialog secara langsung dengan para penjual dan pembeli di setiap kios pasar yang dikunjunginya.

Baca Juga: Laka Lantas Mobil Pikap Vs Motor di Ponorogo, 1 Emak-emak Tewas Ditempat

“Saya keliling di pasar tradisional di Jawa Timur, salah satunya di Pasar Legi Ponorogo ini. Kita ingin betul-betul memastikan bahwa stok dan ketersediaan bahan pokok di Jatim aman dan juga lancar distribusinya serta harganya terkendali," kata Khofifah.

Dalam sidak kali ini, Khofifah menyebut bahwa harga dan suplai kebutuhan bahan pokok masih aman. Hanya saja, untuk stok MinyaKita di pasar tradisional Ponorogo ini kosong. Khofifah yang keliling di pusat jual beli di bumi reog tidak menemukan MinyaKita satupun di lapak pedagang.

“Tadi yang kosong di Pasar Legi adalah Minyakita dengan HET sebesar Rp 14.000 per liter. Padahal, minyak goreng yang terjangkau adalah Minyakita,” ujarnya.

Mantan Menteri Sosial itu menuturkan, tidak adanya stok Minyakita di Pasar Legi lantaran kuota di masing-masing toko dan lapak sudah habis. Bahkan saat stok ada, dalam waktu sehari Minyakita langsung habis dibeli konsumen.

“Kekosongan ini dikarenakan adanya kuota di masing-masing toko di Pasar Legi. Jadi kalau ada pasokan Minyakita, biasanya sehari saja sudah habis,” ujarnya.

Selain itu, Khofifah mendapati fakta untuk mendapatkan kuota Minyakita, pedagang harus membeli produk tertentu kepada sales atau menggunakan sistem bundling.  Menurutnya, hal itu semestinya tidak boleh diberlakukan. Mengingat keberadaan Minyakita untuk membantu daya beli masyarakat.

Baca Juga: Dishub Jatim: 3.835 Orang Mudik Gratis, Ponorogo Jadi Tujuan Favorit 

“Saya rasa ini yang harus dijadikan perhatian khusus. Kuota Minyakita tidak boleh dipersyaratkan harus diikuti dengan pembelian produk-produk tertentu. Karena kebanyakan produk yang dibeli itu stoknya menjadi lebih banyak dan Minyakitanya habis,” terangnya.

“Pada dasarnya HET MinyaKita seperti HET bahan pokok lain, agar masyarakat memiliki keterjangkauan sesuai daya beli," sambungnya.

Sementara di komoditas lain, ia menerangkan bahwa harga beras medium masih dalam kondisi stabil di harga Rp 10.400. Kemudian untuk beras premium masih berada dalam range HET (Harga Eceran Tertinggi).

“Rata-rata harganya Rp. 12.000. Ini masih normal bahkan dibawah HET untuk beras premium,” tuturnya.

Baca Juga: Warga Ponorogo Serbu Gerakan Pangan Murah

Lebih lanjut, ia menambahkan, untuk harga daging, telur, cabai rawit dan cabai keriting, serta bawang-bawang secara keseluruhan dalam pantauan harga normal.

“Harga daging saat ini Rp. 120.000, kemudian telur pada kisaran Rp. 26.000/kg. Untuk cabe rawit dan cabe keriting berada di harga Rp. 27.000- Rp. 28.000/kilogram,” jelasnya.

Orang nomor satu di Provinsi Jatim ini berharap masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangan pokoknya menjelang lebaran nanti.

“Jadi mudah-mudahan semua masyarakat bisa menjangkau sesuai dengan daya beli masyarakat menjelang lebaran dan masyarakat bisa bersukacita bahagia karena bisa memenuhi berbagai kebutuhan dalam rangka menyambut Idul Fitri dan juga cuti bersama lebaran nanti,” harapnya. pnr

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU