SIG Kenalkan Metode Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan di Jatim Environment Exhibition & Forum 2022

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 13 Sep 2022 18:56 WIB

SIG Kenalkan Metode Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan di Jatim Environment Exhibition & Forum 2022

i

Pengunjung mendapat penjelasan mengenai pengelolaan lingkungan yang dilakukan SIG di Pabrik Tuban serta pengelolaan limbah yang dilakukan Nathabumi pada kegiatan Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 di Surabaya, Senin (12/9). SP/SIG

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berpartisipasi pada kegiatan Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022 yang dilaksanakan pada Senin-Rabu (12-14/9) di JX International Convention Exhibition, Surabaya.

Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 diikuti oleh perusahan BUMN dan swasta, instansi pemerintah hingga civitas akademik yang ada di provinsi Jawa Timur. Pameran ini menampilkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup seperti pengelolaan limbah cair, udara, limbah B3, serta penghargaan bidang lingkungan hidup yang telah diperoleh, dan inovasi di dalam pengelolaan lingkungan yang dilakukan.

Baca Juga: Pertahankan Dominasi Pasar, SIG Perkuat Inovasi Produk dan Layanan

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, sebagai BUMN yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, SIG mendukung penyelenggaraan Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur ini. Pada kegiatan ini, SIG mengenalkan metode reklamasi Sistem Alur di pabrik Tuban, pemberdayaan petani green belt di Pabrik Tuban, serta pengelolaan limbah dan sampah yang dilakukan oleh Nathabumi sebagai salah satu unit bisnis SIG.

“Sistem Alur adalah terobosan teknik reklamasi di lahan bekas tambang batu gamping di pabrik Tuban. Teknik yang diterapkan dalam sistem alur adalah dengan cara membuat cekungan, berbentuk alur memanjang pada lahan bekas tambang. Struktur lahan bekas tambang kapur yang sangat keras membutuhkan proses menggunakan rock breaker untuk membuat cekungan. Keunggulan teknik ini yakni memiliki pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dibanding dengan menggunakan sistem tebar,” kata Vita Mahreyni.

SIG juga mengenalkan pengelolaan lingkungan di kawasan green belt Pabrik Tuban. SIG menyediakan lahan seluas 192 ha untuk dikelola oleh 527 petani binaan yang tergabung dalam 24 kelompok. “Tidak hanya lahan, SIG juga memberikan sarana produksi, pelatihan, serta edukasi mengenai inovasi pertanian yang efektif, efisien dan berbasis kelestarian lingkungan. Sistem pengelolaan seperti ini dapat meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi jumlah kelompok rentan dan kemiskinan di Kabupaten Tuban,’’ ungkap Vita Mahreyni.

Baca Juga: Pertama di Industri Semen, Produksi White Clay di SIG Raih Hak Paten dari Kemenkumham

Selain reklamasi dan pengelolaan kawasan green belt di Pabrik Tuban, SIG juga mengenalkan unit usaha pengelolaan limbah yang berkelanjutan bagi sektor industri dan pemerintah daerah yaitu Nathabumi. Layanan yang diberikan diantaranya analisa limbah dan sampah, pengemasan dan transportasi limbah, persiapan dan co-processing limbah, pemanfaatan limbah, pelatihan pengelolaan limbah serta jasa pemetaan dan konsultasi mengenai limbah.

Nathabumi telah tersertifikasi untuk menangani limbah B3 dalam bentuk cair, padat maupun gas. “Nathabumi bisa menjadi mitra strategis bagi industri dan pemerintah daerah dalam mencapai posisi lingkungan yang lebih baik, menuju masa depan tanpa limbah,” ujar Vita Mahreyni. Nathabumi juga telah bekerja sama dengan pemerintah daerah di Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, untuk pemanfaatan sampah perkotaan menjadi bahan bakar alternatif dalam bentuk refuse-derived fuel (RDF).

Upaya dan komitmen SIG untuk memperhatikan aspek lingkungan dan bisnis keberlanjutan membuahkan sejumlah apresiasi dan penghargaan. Sebanyak 8 pabrik milik SIG meraih penghargaan Proper Hijau, Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada awal 2022.
Pabrik SIG yang memperoleh Proper Hijau itu ialah Pabrik Tuban, Semen Gresik (Pabrik Rembang), Semen Padang (Pabrik Indarung), Semen Tonasa (Pabrik Pangkep) dan Solusi Bangun Indonesia (Pabrik Tuban, Pabrik Narogong, Pabrik Cilacap dan Pabrik Lhoknga).
Sebagai catatan, Proper Hijau merupakan kriteria bagi perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih baik dari yang telah dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance), mempraktikkan sistem pengelolaan lingkungan dan telah memanfaatkan sumber daya secara efisien serta melaksanakan tanggung jawab sosial dengan baik.

Baca Juga: SIG Salurkan 906 Ribu Liter Air Bersih di Tengah Krisis Air Bersih Masyarakat

Salah satu pengunjung Jatim Environment Exhibition & Forum 2022, Muhammad Hilal Nur Anshori, mahasiswa jurusan teknik lingkungan Universitas PGRI Adibuana Surabaya tertarik dengan pegelolaan lingkungan yang dilakukan SIG. Menurutnya, SIG sebagai perusahaan building material tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan hingga meraih berbagai penghargaan seperti PROPER Hijau.

"Apa yang dijalankan SIG sangat luar biasa, dengan berbagai produk yang inovatif dan ramah lingkungan. Tidak hanya peduli terhadap lingkungan, SIG juga berkomitmen mensejahterakaan masyarakat melalui permberdayaan petani Green Belt. ”Semoga upaya SIG ini dapat berlanjut demi kelestarian alam Indonesia”, ujar Muhammad Hilal Nur Anshori.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU