Simulasi Siaga Bencana di Tengah Pandemi, Peserta Wajib Prokes

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 09 Des 2021 18:04 WIB

Simulasi Siaga Bencana di Tengah Pandemi, Peserta Wajib Prokes

i

Tim saat mengevakuasi masyarakat korban banjir. SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Ada hal yang menarik dalam simulasi penanganan bencana yang dilakukan oleh BPBD Lamongan bekerjasama dengan BNPB yang dilakukan di tengah pandemi covid-19. Tidak cukup tim diminta cekatan, tapi tim siaga bencana juga diminta cepat berkoordinasi dan selalu menyiapkan kebutuhan masker dan peralatan prokes selama penanganan.

Hal itu dilakukan karena kondisi Lamongan status level 1 nya masih belum dicabut, sehingga penerapan protokol kesehatan harus selalu dilakukan, agar covid benar-benar hilang. Bahkan tim dan masyarakat yang mengikuti simulasi wajib pakai masker, dan pihak panitia juga menyediakan untuk mengantisipasi masyarakat yang tidak bawa masker.

Baca Juga: Mentan Bolak Balik ke Lamongan Ingin Pastikan Programnya Terealisasi

"Meski covid-19 melandai di Lamongan, tapi kami selalu waspada, kewaspadaan itu kami lakukan setidaknya dengan selalu menerapkan prokes, minimal memakai masker," kata Gunawan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lamongan, saat pelaksanaan simulasi bencana di Desa Bulutigo Kecamatan Laren, Kamis (9/12/2021).

Bahkan lanjut Gunawan, dalam simulasi tim gabungan ini, petugas yang terjun untuk mengevakuasi warga yang terkena banjir, juga selalu dibekali untuk membawa masker. "Tim harus selalu siap masker, bila mengetahui warga yang tidak pakai masker, tim harus sigap segera untuk memberikannya bahkan memasangkan masker," jelasnya.

Ikhtiar dengan membekali petugas untuk selalu bawa dan menyediakan masker itu, adalah bagian dari ikut memutus rantai penyebaran covid-19. Karena penanganan covid tidak serta merta hanya dilakukan oleh pemerintah, semua pihak harus terlibat. 

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Truk Tabrak Tronton

"Kami di tim kebencanaan juga harus ikut andil bagaimana memutus rantai penyebaran covid-19, makanya setiap ada kegiatan seperti ini masker selalu kita sediakan, itu ikhtiar pertama yang kami lakukan untuk membantu bersama-sama dalam upaya memutus rantai penyebaran corona," jelasnya.

 

Ia lalu mencontohkan dalam giat simulasi yang digelar di wilayah dekat bantaran Sungai Bengawan Solo. Dimana tim dan masyarakat yang terlibat dalam giat yang dihadiri Tommy Harianto Analis Kebijakan Ahli Mudah pada Direktorat Peringatan Dini BNPB, semua pakai masker, dan penerapan prokes lainnya masih Istiqomah dilakukan.

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

Rozim Kepala Desa Bulutigo menyambut positif dengan ketatnya panitia dalam penerapan prokes. "Kami ikut terbantu dengan kedisiplinan yang dilakukan oleh semua tim yang terlibat dalam simulasi kebencanaan di desa kamu," akunya.

Ia juga mengaku bersyukur, karena  warga di kampungnya juga masih cukup tertib dalam menerapkan prokes dalam setiap aktivitas, seperti simulasi bencana di desanya ini."Meski masih diselimuti pandemi covid, tapi warga kami antusias mendapatkan pelajaran dan pengalaman terkait antisipasi bilamana bencana banjir di wilayahnya itu benar-benar terjadi," ungkapnya sambil menegaskan kalau setiap tahun wilayahnya ini selalu dilanda banjir, karena warganya bermukim di bantaran Sungai Bengawan Solo. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU