Simulasi Vaksinasi Digelar, Khofifah Yakinkan Kehalalalan Vaksin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 18 Des 2020 21:36 WIB

Simulasi Vaksinasi Digelar, Khofifah Yakinkan Kehalalalan Vaksin

i

Simulasi vaksinasi Covid-19 di RSI Jemursari, yang digelar Pemprov Jatim dan Dinas Kesehatan Jatim, Jumat (18/12/2020). SP/Byta

 

Jatim Dapat Jatah 317 Ribu Vaksin Covid-19

Baca Juga: Pemkot Surabaya Rencana Tambah 2 Rumah Anak Prestasi

 

 

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Dengan telah hadirnya 1,2 juta vaksin Sinovac asal China yang dipesan Pemerintah Pusat. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku pada tahap pertama, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapat jatah 317 ribu dosis vaksin Covid-19. Dimana pemerintah pusat akan memberikan dua kali vaksin terhadap sasaran di tahap awal

Hal ini dimulai Jumat (18/12/2020) dengan memberikan simulasi Vaksin Imunisasi Covid-19 yang dilakukan di Jawa Timur. Simulasi vaksin imunisasi Covid-19 ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat sekaligus Rais Amm PBNU KH. Miftahul Akhyar.

"Dengan pelaksanaan simulasi vaksin Covid-19 di Jatim, dan dihadiri Ketua Umum MUI Pusat, ini menunjukkan bahwa vaksin ini halal. Kehalalan menjadi bagian yang penting dalam meyakinkan masyarakat. Sebanyak apapun vaksin yang disiapkan  ketika masyarakat merasa ragu, maka pelaksanaan imunisasi Vaksin Covid-19 tidak akan sukses. Maka kami menyampaikan terimakasih atas kerawuhan Ketua Umum MUI Pusat pada simulasi pagi ini ," ungkap Khofifah, Jumat (18/12/20) di RSI Jemursari Surabaya.

 

Jatim Siap Vaksinasi

Khofifah menyatakan, bahwa Jawa Timur dalam posisi siap melaksanakan pemberian imunisasi vaksin kepada masyarakat. Kondisi itu, diperkuat dengan kondisi Jatim yang telah memiliki 8.501 vaksin karier , 1800 lemari es, 2404 vaksinator serta programmer di setiap kabupaten/ kota.

Berdasarkan data Kemenkes RI, untuk tahap awal Pemprov Jatim mendapatkan jatah sebanyak 317.000 vaksin. Dari jumlah itu, jika dibagi dua menjadi sekitar 158.500 vaksin. Saat Pemprov Jatim telah  memiliki 2.404 vaksinator bersertifikat. Jika satu orang diberikan vaksin sebanyak dua kali maka dalam waktu 14 hari bisa terpenuhi. "Jadi pelaksanaan vaksin tidak sampai berbulan-bulan, kecuali jika mendapat tambahan vaksin kami akan siapkan penambahan vaksinator sekaligus fasyankesnya," jelas mantan Menteri Sosial ini.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Khofifah menyebut, keyakinannya tidak sampai berlangsung berbulan-bulan karena Jatim memiliki vaksinator bersertifikat dengan 7 kali proses yang telah dilatih. Ditambah 2 programmer dari 38 kabupaten/kota. Jatim juga memiliki cold storage sebanyak 1.800 yang dapat menyimpan vaksin.

Kofifah juga mengapresiasi RSI Jemursari yang telah bersedia ditunjuk oleh Kemenkes untuk  menjadi contoh bagi RS Swasta lainnya. Semoga ini bisa menyemangati rumah sakit lainnya di Jatim.

Sementara itu, Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr. H. Muhammad Budi Hidayat M.Kes mengatakan, program vaksinasi Covid-19 harus dilaksanakan bersama-sama semua unsur. Tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah semata. Melainkan kolaborasi yang terintegrasi dari semua pihak ntuk berkomitmen memutus penyebaran Covid-19 di Indonesia.

 

Simulasi Vaksin

Ia menyebut, kegiatan hari ini dimaksudkan untuk melakukan cek simulasi imunisasi Covid-19 terkait penerapan SOP, SDM, kapasitas, dan alat penyimpanan vaksin.

Baca Juga: Gempa Bumi di Pulau Bawean, Pemprov Jatim Terima Bantuan Baja Ringan

Pihaknya menggambarkan bahwa Vaksin ini telah diburu oleh seluruh dunia. Sehingga dalam pendistribusiannya di backup oleh TNI-Polri. "Untuk Jatim, dari data logistik, vaksinator dan faskes setelah kami hitung akan mampu menyelesaikan vaksinasi sekitar 6 bulan. Nanti, kami akan cek apakah datanya agar valid. Maka, kami berharap agar pelaksanaan vaksin bisa berlangsung sukses," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Direktur RSI Jemursari Prof. Ramdani mengatakan bahwa pihaknya dalam melaksanakan simulasi dan pemberian dukungan terhadap pelaksanaan Imunisasi Covid-19 sangat siap.

Hal itu ditunjukkan dengan ditetapkannya RSI Jemursari oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebagai vaksinasi internasional seperti vaksinasi meningitis haji dan umroh. "Allhamdulillah RSI Jemursari sejauh ini tidak ada masalah karena kita telah ditunjuk KKP sebagai tempat vaksinasi internasional baik haji maupum umroh," terangnya.

Akan tetapi, Prof Ramdani menjelaskan, vaksinasi Covid -19 ada sedikit tambahan, yakni prosedur yang harus dipelajari. Sehingga harus dilakukan dengan penuh ke hati-hatian.

Turut hadir Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr. H. Muhammad Budi Hidayat M.Kes, Kadinkes Jawa Timur,  Ketua Umum  MUI sekaligus Rais Aam PBNU KH. Miftahul Akhyar, Direktur RSI Jemursari Prof. Ramdhani, Ketua PWNU Jatim KH. Marzuki Mustamar, Ketua Umun Arsinu Dr. H.M Zulfikar As'ad. n byt/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU