Sindikat Penjual Besi Bodong Diringkus Polisi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 14 Sep 2021 18:28 WIB

Sindikat Penjual Besi Bodong Diringkus Polisi

i

Polisi menanyai salah satu tersangka saat rilis.

SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan - Komplotan penipuan jual beli bahan bangunan yang beraksi melalui media sosial berhasil dibongkar polisi. Berbekal akun Facebook DISTRIBUTOR BESI MOJOKERTO, para pelaku melakukan penipuan dengan cara mengulak besi dengan bukti transfer palsu dan menjualnya dengan harga di bawah pasar.

Atas tindakannya, 3 tersangka diamankan polisi, yakni DS (23), RE (25) dari Kabupaten Magetan, dan NS (36) dari Kabupaten Pasuruan.

Baca Juga: Gadis Penipu Tiket Konser Coldplay Rp 5,1 M, Dihukum 3 Tahun

Sementara 3 tersangka lain, JJ (26), DY (29) dan BI (32) sudah mendekam di penjara. Uniknya ketiga tersangka yang berada di sel, masih bisa terlibat dalam tindak kejahatan.

“Dari 6 tersangka penipuan ini, tersangka JJ, DY, dan BI yang merupakan otak penipuan masih berada di dalam penjara di salah satu rutan di Jawa Timur.  Sementara terdangka DS, RE dan NS ditangkap di rumah masing-masing,” kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo, dalam konferensi pers, Senin (13/9/2021).

Adhi mengungkapkan, kasus ini bermula dari laporan toko bangunan Langgeng di Kecamatan Sukorejo yang menjadi korban penipuan. Dari laporan ini, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil membongkar aksi tersebut.

“Jumlah korban yang ditipu sindikat tersangka ini lebih dari 50 orang. Salah satunya adalah toko besi dan bahan bangunan di Pasuruan,” lanjutnya.

Adhi menguraikan, tersangka berinisial BI merupakan operator akun FB DISTRIBUTOR BESI MOJOKERTO. Dari balik jeruji besi, BI mempromosikan besi beton dengan harga miring di Facebook. Dengan selisih harga di bawah pasaran, banyak yang tertarik untuk membeli.

Setelah pesanan datang, giliran tersangka DY yang beraksi. Ia berperan mencari sasaran toko material bangunan untuk dibeli besinya, namun dengan pembayaran palsu.

Setelah sepakat harganya, transaksi pembelian oleh tersangka dilakukan melalui transfer M-Banking. Nah, giliran tersangka JJ yang beraksi.

Ia menyulap struk transaksi palsu M-Bangking yang diambil dari internet dan mengirimkannya kepada korban pemilik toko bangunan sebagai bukti pembayaran.

Baca Juga: Kapolres Pasuruan Pimpin Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat 2024

Korban lantas percaya dengan bukti transfer palsu tersebut, tanpa mengecek uang tersebut masuk atau tidak. Dan mengirimkan barang yang dipesan tersangka.

“Total korban ditipu sebanyak 9 kali. Nilai kerugiannya sekitar Rp300 juta,” urainya.

Tak selesai di sana, usai mendapatkan transferan dari pemesan dari FB, tersangka punya banyak akal untuk menghilangkan jejak penipuan. Tersangka lain berinisial RE, bertugas mencari rekening baru untuk menerima transfer uang dari pembeli.

Sementara tersangka DS yang mengendalikan rekening-rekening yang digunakan untuk menerima transferan uang dari pembeli di FB. Lalu ia yang mengatur alur pembagian hasil penipuan kepada para tersangka.

“RE, JJ, DY, BI dan DS ini saling kenal di dalam penjara. Saat RE dan DS bebas setahun lalu, mereka melakukan aksi penipuan ini. Kami menduga masih ada tersangka lain yang belum tertangkap dalam sindikat ini,” imbuhnya.

Baca Juga: Personil Polsek Purwosari Pasang Himbauan Mudik Aman 2024

Selain kelima tersangka, Adhi membeberkan juga menangkap penadah besi hasil kejahatan, yakni tersangka NS. “Besi yang ditadah NS dengan harga murah itu kemudian dijual dengan harga mahal,” bebernya.

Ditanya soal bagaimana tersangka yang berada di balik penjara bisa melakukan tindak kejahatan, bahwa tersangka membawa alat komunikasi di dalam penjara. Untuk itu, Adhi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Akan kami dalami lebih lanjut,” kata Adhi.

Dari pengungkapan kasus ini, Satreskrim Polres Pasuruan mengamankan sekian barang bukti. Termasuk ratusan  besi beton, bukti transfer palsu, handphone dan uang tunai senilai Rp12 juta.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, keenam tersangka dijerat pasal berlapis. Yakni  Pasal 378 KUHP dan/atau 372 KUHP juncto Pasal 55 KUHP Ayat (1) dan/atau 480 KUHP. Dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU